Karena Salah, Klopp Berpeluang Beri Kebohongan Kedua
Mohamed Salah berpotensi hadirkan saga terbesar di pengujung bursa transfer musim ini. Bayaran besar, ambisi trofi, dan negara mayoritas muslim, menjadi daya tarik Liga Arab Saudi bagi Salah.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, RABU – Manajer Liverpool Juergen Klopp berpotensi melakukan kebohongan kedua di jendela transfer musim panas ini. Setelah tertipu keputusan Moises Caicedo yang lebih memilih bergabung ke Chelsea, juru taktik asal Jerman itu berpeluang kehilangan Mohamed Salah, pemain paling berharga “Si Merah” yang serius diminati juara Liga Arab Saudi, Al-Ittihad.
Dalam satu pekan terakhir, Al-Ittihad telah menganggu Liverpool dengan rumor ketertarikan terhadap Salah. Media Amerika Serikat, CBS Sports, melaporkan, petinggi Al-Ittihad sudah melakukan komunikasi dengan manajemen Liverpool untuk membuka peluang terjadinya transfer terbesar di tahun ini.
Al-Ittihad, yang menyandang predikat juara bertahan Liga Saudi, bersedia mengeluarkan dana sekitar 150 juta euro atau sekitar Rp 2,48 triliun. Jumlah itu terdiri dari 100 juta euro (Rp 1,65 triliun) untuk pembayaran transfer di awal, sedangkan Rp 50 juta euro (Rp 827 miliar) merupakan tambahan dana yang disiapkan dengan menyesuaikan performa dan prestasi pemain berjuluk “Raja Mesir” itu ketika tampil membela seragam kuning-hitam Al-Ittihad.
Menurut Daily Express, media Inggris, Al-Ittihad memberikan tenggat waktu kepada Liverpool untuk memulai negosiasi, Rabu hingga Kamis (30-31/8/2023). Ambisi besar Al-Ittihad itu tidak lepas dari kondisi penyerang, Karim Benzema, yang menderita cedera otot setelah melawan Al-Wahda di pekan keempat Liga Saudi, Selasa (29/9) kemarin.
Adapun The Sun menyebut Salah telah menekan Liverpool untuk merespon tawaran Al-Ittihad. Selain itu, Al-Khamis, pembaca berita di KSA Sports TV, saluran televisi olahraga resmi pemerintah Saudi, dalam acara diskusi hasil pekan keempat Liga Saudi, Rabu (30/8/2023) dini hari WIB, menyebut, duel Liverpool kontra Newcastle United, akhir pekan lalu, adalah laga terakhir Salah bersama Si Merah.
“Sumber terpercaya kami mengonfirmasi bahwa pemain internasional, Mohamed Salah, memainkan pertandingan terakhir bersama Liverpool melawan Newcastle,” ucap Al-Khamis.
Seandainya sejumlah rumor itu tepat, maka Klopp akan melakukan dua kebohongan dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya, ia telah mengungkapkan Caicedo menjadi pemain baru Liverpool, tetapi gelandang muda itu justru lebih memilih gabung ke Chelsea.
Salah, yang menerima 350.000 pounds (Rp 6,73 miliar) per pekan dari Liverpool, bakal mendapatkan gaji lebih dari 500.000 pounds (Rp 9,62 miliar) per pekan di Saudi.
Akhir pekan lalu, Klopp juga memastikan, Salah tidak akan kemana-mana. “Mo Salah adalah pemain Liverpool, tidak ada yang perlu diragukan. Kami juga tidak menerima tawaran apapun untuk Mo,” ucap Klopp seusai Liverpool mengalahkan Newcastle.
Chris Sutton, mantan pemain Chelsea yang menjadi pengamat Liga Inggris, ragu Salah akan menerima tawaran dari Al-Ittihad. Menurut dia, Salah sangat mencintai Liverpool dan menjaga hubungan baik dengan Klopp, sehingga akan memilih bertahan di Stadion Anfield dan menghormati kontraknya di Liverpool hingga Juni 2025.
“Liga Inggris hanya memiliki dua hari sebelum penutupan bursa transfer (1 September). Jadi, saya pikir, kepindahan Salah akan menjadi skandal. Transfer itu masuk akal apabila pembicaraan telah dilakukan sebulan yang lalu,” ucap Sutton dilansir The Mirror.
Jika kehilangan Salah, kata Sutton, Liverpool akan kesulitan untuk menjadi pesaing Manchester City dalam perebutan gelar Liga Inggris. Ia pun mengingatkan bahwa mencari pemain setara dengan Salah amat sulit dilakukan hanya dalam hitungan jam jelang bursa transfer berakhir.
Berbeda dengan Liga Inggris, bursa transfer Liga Saudi baru akan ditutup 20 September mendatang.
Dua daya tarik
Al-Ittihad memiliki dua daya tarik yang bisa membujuk Salah hijrah dari Merseyside ke Jeddah. Pertama, tawaran gaji yang besar. Salah, yang menerima 350.000 pounds (Rp 6,73 miliar) per pekan dari Liverpool, bakal mendapatkan gaji lebih dari 500.000 pounds (Rp 9,62 miliar) per pekan di Saudi.
Besaran gaji itu membuat Salah menyejajarkan diri dengan Cristiano Ronaldo (Al-Nassr) dan Neymar Jr (Al-Ahli) sebagai penerima gaji tertinggi di Liga Saudi, kompetisi peringkat pertama dalam koefisien Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Selain gaji besar, Salah akan bergabung dengan Karim Benzema, N’Golo Kante, dan Fabinho, yang masing-masing telah memainkan empat laga di Liga Saudi 2023-2024.
Fabinho juga menjadi contoh betapa tawaran besar Saudi tidak bisa ditepis Liverpool. Ia bersama Jordan Henderson memilih pergi ke Saudi di musim panas ini.
Kedua, Al-Ittihad memiliki ambisi besar untuk menyapu bersih tiga trofi mayor di musim ini. Pada akhir tahun ini, Al-Ittihad akan berjuang demi menjadi klub Asia pertama yang meraih gelar Piala Dunia Antarklub di Saudi.
Kemudian, Al-Ittihad mengincar gelar Liga Champions Asia dan mempertahankan trofi Liga Saudi. Setelah menjalani empat laga, Al-Ittihad menunjukkan dominasi mereka dengan mengemas rekor 100 persen kemenangan. Mereka pun telah menghasilkan 12 gol dan belum kemasukan.
Faktor agama
Liga Saudi pun memiliki satu daya tarik ekstra bagi pesepak bola muslim. Benzema, misalnya, mengungapkan, alasan agama menjadi salah satu faktor kunci ia keluar dari Real Madrid untuk ke Saudi.
“Karena saya muslim dan (Arab Saudi) ini adalah negara muslim, jadi saya selalu ingin tinggal di sini,” ucap Benzema dilansir laman klub, Juni lalu.
Selain memberikan gaji besar, manajemen klub-klub Saudi juga memfasilitasi pemain muslim mereka untuk menjalankan ibadah umrah di masa rehat latihan atau kompetisi.