Pergelaran Piala Dunia FIBA 2023 tidak hanya menandai sejarah baru dalam olahraga bola basket Indonesia. Ini juga kesempatan mengenalkan negeri ini kepada para bintang NBA dan dunia melalui olahraga.
Oleh
REBIYYAH SALASAH, KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Forward tim Kanada, Dillon Brooks, sejenak memperhatikan roti berbentuk bulat yang ada di tangan kirinya. Sejurus kemudian, Brooks menghidu roti dengan aroma kopi ini sebelum akhirnya mencicipinya. Sambil mengunyah roti itu, Brooks mengangguk-angguk dan berkata, ”Ini enak.”
Momen itu terekam dalam sebuah video yang diunggah FIBA di media sosialnya. Brooks mencoba roti berbentuk bulat tersebut di sela latihannya di Stadion Indonesia Arena, sehari menjelang laga perdana Piala Dunia FIBA 2023 pada Jumat (25/8/2023). Dalam takarir, FIBA menulis, ”Dillon menikmati roti dari Indonesia.”
Roti yang disantap pemain yang memperkuat klub NBA, Houston Rockets, ini memang berasal dari Indonesia. Kendati bukan makanan khas daerah tertentu, produk ini sering kali ditemui di stasiun atau bandara dan menjadi pilihan orang-orang ketika hendak bepergian atau akan pulang ke rumah. Maka, tak heran jika unggahan itu mengundang komentar beberapa warganet yang bercerita pengalamannya soal roti tersebut.
Sebelum Brooks, antusiasme untuk mencoba makanan dari Indonesia datang dari pemain veteran Perancis, Rudy Gobert. Tak lama setelah mendarat di Indonesia bersama timnya, center klub Minnesota Timberwolves ini meminta rekomendasi makanan. Maklum, ini pengalaman perdana Gobert mengunjungi Indonesia.
Bagi Indonesia, Piala Dunia FIBA 2023 merupakan salah satu momen paling penting dalam sejarah olahraga Tanah Air. Untuk pertama kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah turnamen basket level dunia. Tontonan berkelas dunia dengan pemain-pemain berkualitas pun hadir di Indonesia. Namun, bukan hanya itu keuntungan Indonesia sebagai tuan rumah.
Piala Dunia juga merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkenalkan dirinya kepada pemain bintang NBA dan dunia. Dengan kunjungan para pebasket itu, sorotan dunia akan ikut terbawa ke Indonesia. Terlebih, pemain-pemain NBA adalah ikon olahraga global yang memiliki pengaruh luar biasa di seluruh dunia.
Sebagian besar pemain NBA maupun pemain tim-tim peserta Piala Dunia belum pernah mengunjungi Indonesia sebelumnya. Karena Piala Dunia-lah, mereka pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia. Hal itu diungkapkan para pemain NBA, antara lain, Kelly Olynyk (Utah Jazz) dan RJ Barrett (New York Knicks).
Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Sebelumnya, saya hanya pernah mendengar bahwa Indonesia jauh sekali dari Kanada. Kemarin saya sempat berkeliling. Keren, ada banyak mal, he-he-he.
”Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Sebelumnya, saya hanya pernah mendengar bahwa Indonesia jauh sekali dari Kanada. Kemarin saya sempat berkeliling. Keren, ada banyak mal, he-he-he” tutur RJ Barrett, Sabtu (26/8/2023).
Barrett berkata, dia mungkin akan kembali lagi ke Indonesia dalam kesempatan lain. Dia ingin mencoba mendatangi tempat yang sering didengarnya ketika mendengar tentang Indonesia: Bali.
Rencana serupa diungkapkan guard tim Brasil dan klub Santa Cruz Warrior, Gui Santos. Permain yang meniti karier di liga pengembangan pemain profesional di bawah NBA, NBA G League, ini menuturkan, dia sejauh ini baru berkeliling di sekitar hotel. Namun, selama nyaris sepekan di Indonesia, dia menyimpulkan bahwa negara ini cukup membuatnya nyaman.
”Indonesia tidak berbeda jauh dengan Brasil, terutama dari segi udaranya. Mungkin suatu hari nanti saya akan kembali ke Indonesia. Saya ingin mengunjungi Bali untuk liburan,” tutur pemain berusia 21 tahun ini.
Momentum mengenalkan Indonesia itu sebenarnya telah dimanfaatkan sejak perhelatan Piala Dunia dimulai. Saat seremoni pembukaan, Jumat lalu, Indonesia menyuguhkan penampilan grup vokal GAC di hadapan 16.000 penonton yang memenuhi Indonesia Arena. GAC menyanyikan beragam lagu daerah, diiringi puluhan penari yang mengenakan baju tradisional.
Minat wisata
Selain mendatangkan para pemain dunia, Piala Dunia juga mengundang minat para pendukung tim-tim peserta untuk datang ke Indonesia. Pendukung Latvia, misalnya, komitmen mereka untuk hadir dalam setiap laga negaranya seperti tak perlu lagi dipertanyakan. Sejak Latvia menjalani pertandingan perdana melawan Lebanon hingga laga penentuan juara grup melawan Kanada, mereka konsisten meramaikan Indonesia Arena.
Menariknya, kedatangan mereka ke Indonesia sering kali satu paket dengan perjalanan mereka ke Bali. Ada yang berlibur lebih dahulu ke Bali, lalu datang ke Jakarta untuk mendukung Latvia. Ada pula yang menggunakan rute sebaliknya.
Greta Grauda (21) menjadi salah satu warga Latvia yang berlibur lebih dulu ke Bali selama 10 hari sebelum akhirnya ke Jakarta. Greta menuturkan, dia, dua adiknya, beserta dua temannya langsung merencanakan pergi ke Indonesia ketika mengetahui Latvia akan memainkan laga Piala Dunia di negara ini. Mengetahui bahwa di Indonesia terdapat Bali yang terkenal dengan keindahan pantainya, mereka pun memutuskan untuk menghubungkan agenda mendukung Latvia dengan agenda liburan.
”Saya dulu hanya bisa mengetahui Indonesia dari gambar yang ditampilkan di televisi. Saya baru tahu kalau di sini ternyata tidak lebih dingin dari Latvia, udaranya lebih hangat. Ini pengalaman luar biasa, kami jadi mengetahui beberapa hal lainnya, seperti penduduk Jakarta yang mencapai 10 juta jiwa, sedangkan penduduk kami di seluruh negeri hanya sekitar 2 juta orang,” ujar Greta.
Adapun Zack Gianisky (19), yang datang bersama kedua orangtuanya ke Indonesia, senang dengan keramahan masyarakat Tanah Air. Dia juga sempat mencicipi beberapa makanan lokal, seperti sate dan bakso. Zack pun berencana berlibur ke Bali pada liburan musim panas mendatang.
Akhirnya, Piala Dunia FIBA 2023 lebih dari sekadar persaingan di lapangan basket atau suguhan laga-laga kelas dunia. Turnamen ini juga menjadi momentum memperkenalkan Indonesia kepada dunia melalui olahraga.