Pengalaman Jadi Bekal Bali United dan PSM Makassar Bersaing di Asia
Bali United dan PSM Makassar menjadi harapan Indonesia untuk membenahi peringkat koefisien di Asia. Kedua klub itu menargetkan bisa menembus fase gugur pada Piala AFC musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Meskipun bakal menemui lawan-lawan tangguh, dua duta Indonesia di Piala AFC 2023-2024, Bali United dan PSM Makassar, memiliki bekal penting karena lebih berpengalaman tampil di kancah Asia. Perjalanan kedua tim untuk menaikkan martabat sepak bola Indonesia akan dimulai pada pekan ketiga September mendatang.
Berdasarkan hasil undian fase grup Piala AFC di kantor pusat Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/8/2023) sore, Bali yang berada di pot kedua masuk ke dalam Grup G. Skuad “Serdadu Tridatu” akan bersaing dengan Terengganu FC (Malaysia), Stallion Laguna (Filipina), dan Central Coast Mariners (Australia).
Bali punya peluang guna menembus fase gugur untuk pertama kali di kompetisi antarklub Asia. Dari tiga pesaing di Grup G, hanya Bali yang konsisten tampil pada ajang Piala AFC dalam lima edisi terakhir. Sejak 2018, Bali telah merasakan tiga kali mewakili Indonesia di kompetisi antarklub kelas dua di Asia itu.
Sayangnya, Bali tidak pernah bisa lolos dari fase grup. Mereka menduduki peringkat keempat fase grup pada 2018, lalu hanya berada di posisi ketiga pada edisi 2022 lalu yang dimainkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Pada musim 2020, kompetisi itu dihentikan akibat pandemi Covid-19.
Menurut Pelatih Bali Stefano “Teco” Cugurra, Grup G adalah grup terkuat di Piala AFC Zona ASEAN. Ia menilai, semua tim punya kans setara untuk merebut tiket ke fase gugur. “Piala AFC musim ini akan kembali menggunakan sisten kandang dan tandang, jadi semua tim punya peluang sama untuk lolos,” tutur Teco, yang telah menangani Bali dan Persija Jakarta di Piala AFC, menanggapi hasil undian itu, Kamis.
Dari tiga pesaing Bali, hanya Terengganu yang telah memiliki rekam jejak di Piala AFC. Pengalaman itu tercatat pada Piala AFC musim 2012. Ketika itu, Terengganu tampil sampai babak 16 besar.
Adapun Stallion, klub peringkat ketiga Liga Filipina 2022-2023; dan Central Coast Mariner, runner-up Piala Australia 2022; akan menjalani kesempatan debut di Piala AFC. Khusus untuk duta Australia, musim 2023-2024 menjadi pengalaman perdana dan satu-satunya mereka di kompetisi kasta kedua Asia itu.
Piala AFC adalah kompetisi yang sulit. Kami harus bersatu dan bertarung dengan maksimal untuk meraih hasil positif. (Bernardo Tavares)
Pada musim 2024-2025, AFC menghapus Piala AFC. Mulai musim depan, kompetisi antarklub Asia terdiri dari Liga Champions Asia Elite (24 peserta), Liga Champions Asia 2 (32 peserta), dan Liga Challenge Asia (20 peserta).
Keterikatan Kurniawan
Sementara PSM masuk ke dalam Grup H. Haiphong (Vietnam), Hougang United (Singapura), dan Sabah (Malaysia), akan menjadi ujian skuad “Juku Eja” untuk mempertahankan konsistensi bisa melaju ke fase gugur Piala AFC. Pada edisi 2019 dan 2022, PSM bisa lolos dari babak penyisihan. Bahkan, pada musim lalu, Juku Eja menembus final Zona ASEAN yang menjadi capaian terbaik tim Indonesia di format baru Piala AFC sejak 2017.
Menariknya, PSM akan menghadapi Sabah yang sama-sama memiliki keterikatan dengan Kurniawan Dwi Yulianto, legenda sepak bola Indonesia. Kurniawan sempat membela PSM selama periode 1999-2001 yang mempersembahkan juara Liga Indonesia 1999-2000 serta menembus perempat final Liga Champions Asia 2000-2001.
Setelah gantung sepatu, Kurniawan sempat menangani Sabah pada 2020 hingga 2021. Sabah, yang berjuluk “The Rhinos”, adalah tim profesional pertama yang ditangani Kurniawan.
Kurniawan enggan berkomentar ketika Kompas menanyakan pandangannya tentang kekuatan skuad Sabah yang diasuh eks Pelatih Tim Nasional Malaysia, Ong Kim Swee. Sabah, klub peringkat ketiga Liga Super Malaysia 2022, juga masih diperkuat penyerang sayap Indonesia, Saddil Ramdani.
“Saya selalu berdoa untuk wakil Indonesia agar tampil baik di Asia karena itu adalah kebanggaan bangsa. Semoga PSM beruntung dan tampil baik,” kata Kurniawan.
Selain Sabah, PSM yang berpartisipasi di Piala AFC sebagai juara Liga 1 2022-2023 akan bersaing dengan Haiphong, peringkat kedua Liga Vietnam 1 2022, dan Hougang United yang menjadi kampiun Piala Singapura tahun lalu. PSM, yang menjalani partisipasi ketiga di Piala AFC, menjadi tim paling berpengalaman.
Adapun Haiphong dan Sabah akan menjalani musim debut di kompetisi kelas dua Asia itu. Sementara Hougang baru sekali tampil di Asia dengan capaian tersisih di fase grup Piala AFC 2022.
Pelatih PSM Bernardo Tavares menganggap semua lawan di Piala AFC adalah tim-tim kuat yang memiliki kualitas baik. Menurut dia, capaian sebagai runner-up zona ASEAN musim lalu tidak bisa menjadi patokan skuad Juku Eja bisa dengan mudah melaju ke fase gugur.
“Piala AFC adalah kompetisi yang sulit. Kami harus bersatu dan bertarung dengan maksimal untuk meraih hasil positif,” kata Tavares.
Satu grup zona ASEAN lainnya, yaitu Grup F, dihuni oleh Dynamic Herb Cebu (Filipina), Macarthur (Australia), Shan United (Myanmar), dan Phnom Penh Crown (Kamboja).
Dari tiga grup zona Asia Tenggara (ASEAN), hanya empat tim yang berhak lolos ke babak semifinal zona ASEAN. Untuk menembus fase gugur, dua wakil Indonesia harus memuncaki grup atau mengejar satu jatah sebagai tim peringkat kedua terbaik.