Kelelahan Bayangi Persiapan Bali United dan PSM Makassar Menuju Asia
Jadwal kompetisi yang padat berpeluang mengganggu persiapan Bali United dan PSM Makassar menuju kancah Asia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Suasana pertandingan dari triuben lounge Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada laga BRI Liga 1 antara Persija Jakarta melawan PSM Makassar, Senin (3/7/2023) malam.
TANGERANG, KOMPAS — Dua duta Indonesia di kompetisi Asia, Bali United dan PSM Makassar, terancam diliputi kelelahan jelang memulai perjalanan mereka di kompetisi kontinental pada bulan ini. Untuk menyiasati hal itu, PT Liga Indonesa Baru (LIB) mengubah jadwal pertemuan kedua tim pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2023-2024.
Bali akan lebih dulu menjalani babak playoff 1 Liga Champions Asia 2023-2024 menghadapi tim Hong Kong, Lee Man FC, Rabu (16/8/2023) pukul 19.00 WIB, di Stadion Hong Kong. Jika meraup kemenangan, Bali akan melanjutkan langkah ke fase playoff 2 menghadapi Urawa Red Diamonds, juara bertahan Liga Champions Asia, di Saitama, Jepang, pada 22 Agustus, guna merebut satu tiket ke babak penyisihan.
Namun, seandainya kalah di Hong Kong atau Jepang, ”Serdadu Tridatu” akan langsung masuk ke fase grup Piala AFC edisi 2023-2024. Sementara itu, PSM masih menunggu lawan di laga playoff zona ASEAN Piala AFC antara Yangon United (Myanmar) atau DPMM FC (Brunei Darussalam).
Duel penentuan PSM di babak kualifikasi Piala AFC 2023-2024 akan berlangsung pada 23 Agustus di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Pada partisipasi musim lalu, PSM menciptakan sejarah baru bagi wakil Indonesia di Piala AFC karena mampu menembus babak final Zona ASEAN. Langkah PSM terhenti akibat tumbang, 2-5, dari Kuala Lumpur City FC.
Akbar Tanjung, gelandang bertahan PSM, mengakui agenda pertandingan Liga 1 yang padat di bulan Agustus ini membuat dirinya dan rekan setim kesulitan untuk mempersiapkan diri. Setiap pemain tidak hanya memiliki waktu yang minim untuk berlatih akibat waktu istirahat yang singkat, tetapi mereka juga kehabisan energi karena menempuh perjalanan jauh.
PSM, misalnya, rata-rata baru tiba satu hari sebelum pertandingan tandang yang ditempuh melalui penerbangan udara dari Makassar. Di laga kandang, mereka juga perlu melakukan perjalanan darat sekitar tiga jam dari Makassar menuju markas di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan.
”Jadwal itu membuat saya dan rekan-rekan kewalahan, apalagi jeda setiap pertandingan rata-rata hanya tiga hari. Tidak hanya liga, kami juga harus melakukan persiapan untuk (Piala) AFC. Kondisi ini membuat kami harus pintar menjaga kondisi fisik, terutama memanfaatkan waktu yang ada untuk pemulihan diri seusai laga,” kata Akbar.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers jelang laga pekan ketujuh Liga 1 melawan Persita Tangerang, Minggu (6/8/2023), di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten. Laga PSM lawan Persita akan berlangsung, Senin (7/8/2023), pukul 15.00 WIB.
Secara terpisah, Pelatih Bali United Stefano ”Teco” Cugurra juga menilai dirinya harus cermat mengatur jadwal istirahat dan latihan skuadnya untuk mempersiapkan diri di setiap pertandingan. Teco mengungkapkan, Bali hanya memliki waktu persiapan dua hari di Bali jelang jumpa Persik Kediri, Senin pukul 19.00 WIB, di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
”Dengan waktu persiapan yang ada kami gunakan untuk benahi kondisi fisik. Setiap laga tentu ada yang kurang, sehingga kami selalu berusaha memperbaiki diri jelang setiap pertandingan untuk meraih hasil maksimal,” kata Teco.
Perubahan jadwal
Setelah merampungkan gim pekan ketujuh, Senin ini, PSM dan Bali akan berjumpa pada pekan kedelapan, Jumat (11/8/2023). PT LIB memutuskan untuk mengubah jadwal duel dua tim penguasa Liga 1 dalam dua edisi terakhir itu. Keputusan itu tertuang dalam surat dengan Nomor 442/LIB-KOM/VIII/2023 tentang perubahan jadwal klub peserta AFC.
PSM awalnya akan menjadi tuan rumah. Namun seiring agenda Bali menjalani laga playoff Liga Champions Asia, gim pekan kedelapan itu lebih dulu dimainkan di Wayan Dipta. ”Juku Eja”, julukan PSM, akan gantian menjamu Bali di Gelora BJ Habibie pada pekan ke-25, 24 Februari 2024.
Jadwal itu membuat saya dan rekan-rekan kewalahan, apalagi jeda setiap pertandingan rata-rata hanya tiga hari. Tidak hanya liga, kami juga harus melakukan persiapan untuk (Piala) AFC.
”Setelah melihat kondisi yang ada dengan didasari pertimbangan jadwal AFC, BRI Liga 1, urutan kandang dan tandang, serta transportasi dan jarak, maka kami sampaikan perubahan jadwal pertandingan,” ungkap isi surat pemberitahuan PT LIB itu kepada Bali dan PSM.
Mengejar menang
Sebelum saling jumpa, PSM dan Bali berusaha kembali ke tren positif di pekan ketujuh. Setelah tumbang dari Persik Kediri di kandang, PSM berusaha mengejar kemenangan perdana di kandang Persita pada era Liga 1. Di dua duel sebelumnya, PSM hanya bisa membawa pulang satu poin dari Tangerang.
Pelatih PSM Bernardo Tavares berusaha akan menerapkan permainan sesuai dengan kebutuhan dan karakter skuad untuk mengemas poin atas Persita. Ia menegaskan, PSM tidak perlu melulu memainkan penguasaan bola untuk mendapatkan hasil positif.
”Pada dua pertandingan yang berakhir kekalahan, kami menciptakan peluang lebih banyak dari lawan. Saya pikir dalam sepak bola banyak cara untuk menang. Paling utama, kami ingin membenahi efisiensi dalam memanfaatkan peluang,” ucap Tavares.
Pelatih Persita Luis Duran tidak ingin timnya kehilangan poin lagi di laga kandang setelah kalah dari Bhayangkara, akhir pekan lalu. Ia telah berbicara kepada skuadnya untuk menghapus sejumlah kesalahan demi memberikan kekalahan tandang pertama untuk PSM.
Adapun Muhammad Rahmat, penyerang sayap Bali, bertekad memberikan perayaan bagi pendukung Serdadu Tridatu yang akan kembali memadati tribune. Pada tiga laga kandang musim ini, suporter Bali melakukan boikot datang ke stadion untuk memprotes kenaikan harga tiket yang diterapkan manajemen Bali di musim ini.
Bali membawa pulang hasil imbang, 0-0, melawan Persib, Kamis (3/8/2023), di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat.
”Setelah kalah di laga kandang perdana, kami tidak ingin kehilangan poin lagi di Dipta. Terlebih lagi suporter akan datang untuk mendukung kami, sehingga kami tidak akan lagi merasa berjuang sendirian untuk mengejar kemenangan,” tutur Rahmat.