Gagal Penuhi Harapan, Fajar/Rian Langsung Tersingkir
Ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tersingkir pada babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Mereka menjadi unggulan teratas yang pertama tersingkir pada Kejuaraan Dunia edisi ke-28 itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
KOPENHAGEN, RABU - Dengan status ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menjadi pemain yang paling diharapkan membawa gelar juara dunia bulu tangkis bagi Indonesia. Namun, mereka justru tersingkir pada penampilan pertama dalam Kejuaraan Dunia 2023 di tengah ketatnya persaingan ganda putra dunia.
Meski mendapat bye di babak pertama karena menjadi salah satu dari 16 unggulan, Fajar/Rian langsung mendapat tantangan berat pada babak berikutnya. Mereka berhadapan dengan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan, salah satu dari tiga ganda putra Taiwan yang menempati peringkat 30 besar dunia.
Di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, pada Rabu (23/8/2023) malam atau Kamis dini hari waktu Indonesia, Fajar/Rian disingkirkan Lee/Yang dengan skor 18-21, 19-21. Mereka menjadi satu-satunya ganda putra Indonesia yang langsung tersisih. Tiga wakil lainnya, yaitu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan tiga kali juara dunia Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan, melaju ke babak ketiga.
Fajar/Rian selalu menang dalam empat pertemuan lain melawan Lee/Yang, termasuk pada pertemuan 2023 di babak kedua All England—Fajar/Rian akhirnya juara—dan Kejuaraan Asia. Mereka, juga, berpengalaman tampil di Kejuaraan Dunia dengan mencapai semifinal pada 2019 dan 2022.
Akan tetapi, itu tak menjamin bisa menambah kemenangan atas Lee/Yang yang berperingkat ke-21 dunia. Fajar/Rian hanya bisa unggul pada awal setiap gim, yaitu 6-4 pada gim pertama dan 4-2 pada gim kedua, setelah itu mereka berbalik tertinggal dengan selisih terjauh empat angka.
“Maaf belum bisa tampil maksimal. Permainan kami tak sesuai dengan harapan. Lawan juga bermain sangat baik dan kami tak bisa keluar dari tekanan. Mungkin, kami terlalu menggebu-gebu tampil di sini, tetapi hasil akhirnya malah tidak sesuai harapan,” tutur Fajar.
Sementara, Lee berkomentar, pertandingan babak pertama yang dijalani sehari sebelumnya memberi keuntungan baginya karena bisa lebih cepat beradaptasi dengan kondisi lapangan. “Kami juga percaya diri bisa menang. Meski selalu kalah pada pertemuan sebelumnya, kekalahannya terjadi pada laga ketat. Jadi, kami yakin bisa lebih baik pada hari ini,” ujar Lee dalam laman resmi BWF.
Dengan tersingkirnya Fajar/Rian, harapan ganda putra Indonesia berada pada dua pasangan pelapis, Leo/Daniel dan Bagas/Fikri, dan pasangan senior tiga kali juara dunia tetapi dengan performa yang menurun pada tahun ini, Hendra/Ahsan. Kecuali Leo/Daniel yang harus bermain tiga gim pada debut mereka di Kejuaraan Dunia, dua pasangan lainnya memenangi babak kedua dalam dua gim.
Mungkin, kami terlalu menggebu-gebu tampil di sini, tetapi hasil akhirnya malah tidak sesuai harapan.
Leo/Daniel mendapat perlawanan ketat dari pasangan Inggris, Ben Lane/Sena Vendy, dengan skor 18-21, 21-19, 21-10. Bagas/Fikri dan Hendra/Ahsan, juga, menang atas pemain Eropa, masing-masing, Bjarne Geiss/Jan Colin Voelker (Jerman) dan Giovanni Greco/David Salutt (Italia).
Pada babak ketiga, tantangan yang akan dihadapi jauh lebih berat. Hendra/Ahsan akan melawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong, pasangan China yang memaksa bermain tiga gim saat bertemu pada babak kedua Malaysia Terbuka, Januari.
Bagas/Fikri akan berhadapan dengan juara dunia 2021, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Pasangan Jepang ini menang dalam tiga pertemuan terakhir dari empat pertemuan dengan Bagas/Fikri, termasuk dua kemenangan straight game pada dua persaingan tahun ini.
Sementara, Leo/Daniel memiliki kesempatan untuk membalas kekalahan dari pasangan India berperingkat kedua dunia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, saat bertemu pada babak pertama Jepang Terbuka, sebulan lalu. Performa pasangan India itu meningkat sejak pertengahan tahun dengan menjuarai Indonesia Terbuka dan Korea Terbuka.
Ketatnya persaingan ganda putra, juga, dirasakan juara bertahan, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia). Mereka kehilangan gim pertama saat melawan pasangan tuan rumah, Jeppe Bay/Lasse Moelhede, dan akhirnya lolos dari lubang jarum dengan kemenangan 18-21, 21-14, 21-16.
“Pertandingan tadi adalah tekanan yang bagus bagi kami untuk mengetahui atmosfer yang ada di stadion. Sangat tidak mudah untuk memenanginya dan itu membuat kami harus bermain lebih baik pada babak berikutnya,” ujar Soh yang akan bermain pada “laga panas” di babak ketiga dengan melawan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan).
Apriyani/Fadia menang
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, menjalani debut dalam Kejuaraan Dunia sebagai pasangan dengan laga tiga gim saat melawan Debora Jille/Cheryl Seinen (Belanda). Mereka melewati tantangan pada babak kedua itu dengan kemenangan 19-21, 21-14, 21-16 untuk berhadapan dengan unggulan kedua, Lee So-hee/Baek Ha-na (Korea Selatan).
“Pada gim pertama, kami memang harus berjuang keras untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. Setelah itu, komunikasi saya dengan partner dan pelatih semakin baik hingga akhirnya bisa mengembangkan pola seperti yang diinginkan,” komentar Apriyani.
Pertandingan yang berlangsung 59 menit tersebut menjadi penampilan pertama Apriyani/Fadia dalam Kejuaraan Dunia sejak berpasangan pada Juni 2022. Apriyani memiliki pengalaman menembus semifinal pada Kejuaraan Dunia 2018 dan 2019 bersama Greysia Polii. Adapun Fadia bermain bersama partner berbeda, yaitu Agatha Imanuella pada 2018 dan Ribka Sugiarto pada 2022.
Meski demikian, tantangan dalam Kejuaraan Dunia di Denmark ini tak berarti akan mudah dilalui. Apalagi, Apriyani/Fadia menjalani ujian untuk meningkatkan kembali kepercayaan diri setelah performa mereka tak konsisten dalam sepuluh turnamen tahun ini. Pada dua turnamen terakhir sebelum tampil di Denmark, mereka kalah pada babak pertama Jepang Terbuka dan babak kedua Australia Terbuka.
Selain Apriyani/Fadia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, juga, akan tampil pada babak ketiga. Begitu pula dengan Gregoria Mariska Tunjung dan tiga wakil ganda campuran. Mereka adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.