Timnas Basket Putri Kembali Ciptakan Hegemoni di Piala Asia FIBA Divisi B
Timnas basket putri mencetak sejarah dengan menjuarai Piala Asia FIBA 2023 Divisi B. Ini menambah kepercayaan diri tim menjelang Asian Games 2023 Hangzhou.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
BANGKOK, SABTU — Setelah emas SEA Games 2023 Kamboja, tim nasional bola basket putri Indonesia kembali menciptakan hegemoni dengan menjuarai Piala Asia FIBA 2023 Divisi B. Konsistensi timnas putri yang menang dalam 11 laga beruntun ini menjadi bekal berharga menatap Asian Games 2023 Hangzhou.
Timnas putri Indonesia memastikan gelar juara dengan kemenangan dramatis atas Iran, 55-54, dalam partai final di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand, Sabtu (19/8/2023) malam. Dengan hasil itu, Indonesia kembali menciptakan sejarah dengan promosi untuk pertama kalinya ke Divisi A sejak format dua divisi diterapkan mulai 1994. ”Srikandi Merah Putih” akan tampil di Piala Asia 2025, menggantikan posisi Taiwan yang terdegradasi.
Kemenangan itu juga sekaligus membalas kegagalan pada edisi sebelumnya dua tahun lalu. Pada Piala Asia 2021, langkah Indonesia untuk merebut tiket promosi ke Divisi A terhenti pada babak semifinal. Indonesia kalah dari Lebanon, 62-76, yang kemudian keluar sebagai juara. Mereka lantas merebut peringkat ketiga setelah menundukkan Kazakhstan, 79-55.
Timnas putri juara dengan catatan tak terkalahkan dalam 11 pertandingan sejak SEA Games 2023 Kamboja.
”Timnas putri juara dengan catatan tak terkalahkan dalam 11 pertandingan sejak SEA Games 2023 Kamboja. Ini sejarah bagi bola basket Indonesia karena kali pertama masuk Divisi A. Kesuksesan ini kado untuk HUT Ke-78 RI,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia Nirmala Dewi, Sabtu.
Timnas menutup Piala Asia FIBA 2023 Divisi B dengan rekor lima kemenangan dari lima laga. Itu termasuk dua kemenangan atas Iran, yang salah satunya diciptakan pada fase penyisihan Grup A. Indonesia juga menaklukkan Malaysia dan Mongolia pada babak yang sama. Tim asuhan Marlina Herawan ini kemudian mengalahkan Thailand pada semifinal.
Jika dihitung sejak gelaran SEA Games 2023 Kamboja, Mei lalu, Indonesia total telah meraih 11 kemenangan beruntun. Artinya, Indonesia cukup dominan dalam dua ajang yang hanya berselang tiga bulan ini. Permainan Indonesia juga terlihat masih konsisten kendati tak diperkuat dua pemain andalan saat di SEA Games, guard Adelaide Callista Wongsohardjo dan forward naturalisasi Peyton Whitted.
Adelaide absen karena sedang tahap pemulihan cedera fraktur tulang telapak tangan, sedangkan Peyton tak diikutsertakan lantaran satu slot pemain naturalisasi diisi oleh forward Kimberley Pierre-Louis. Timnas putri memanggil dua pemain anyar, yaitu Faizzatus Shoimah dan Jesslyn Angelique Aritonang.
Pada laga final melawan Iran, permainan kolektif Indonesia sukses membawa Indonesia meraih kemenangan. Indonesia sebenarnya sudah kesulitan mencetak angka setelah meraih 55 poin saat laga tersisa 1 menit 31 detik. Sementara itu, Iran sukses mengejar hingga hanya berjarak satu angka dari Indonesia pada 15 detik terakhir. Dengan sisa waktu itu, Indonesia mendapatkan empat kali kesempatan lemparan bebas yang semuanya gagal berbuah poin.
Namun, offensive rebound oleh guard Nathania Orville setelah dua lemparan bebas pertama yang gagal menjadi kunci Indonesia untuk bertahan dari upaya serangan balik Iran. Nathania juga tampil dominan dengan 16 poin dan 6 rebound, didukung Kimberley dengan dobel-dobel 11 poin dan 13 rebound.
”Senang dan bangga kembali bisa menciptakan sejarah. Semua ini berkat kerja keras semua pihak. Hasil ini menambah kepercayaan diri untuk bisa bersaing di level Asia,” ujar forward timnas putri Henny Sutjiono, dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Walakin, Henny tak memungkiri bahwa persaingan di Divisi B berbeda dengan Asian Games. Pada ajang multicabang itu, Indonesia akan menghadapi lawan-lawan yang kebanyakan merupakan penghuni Divisi A. Mereka merupakan tim-tim papan atas Asia, seperti China (peringkat satu Asia), Jepang (ranking ke-2), Korea Selatan (4), Filipina (7), dan Lebanon (8).
Dengan ranking ke-10 Asia, Indonesia merupakan tim dengan peringkat terbaik di Divisi B. Hanya Kazakhstan (ranking ke-11 Asia) yang memiliki posisi paling dekat dengan Indonesia. Kazakhstan hanya bisa finis di posisi keenam.
Setelah itu, Jordania (ranking ke-13 Asia) yang finis keempat, Malaysia (15) finis kelima, Thailand (19) finis ketiga, dan Iran (14) finis kedua.
”Namun, kami memang di awal turnamen ini tujuannya untuk Asian Games. Kami mau berusaha sebaik mungkin dan mencari pengalaman dengan baik. Siapa tahu bisa mendapat peringkat lebih baik dari Asian Games sebelumnya,” tutur pemain klub Surabaya Fever ini.
Pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia finis pada posisi ketujuh. Mereka hanya mencatat dua kemenangan sepanjang turnamen, yakni atas India dan Mongolia. Adapun China, Korea, dan Jepang berturut-turut mengisi tiga besar. Timnas putri memiliki sisa waktu sebulan untuk mematangkan persiapan sebelum Asian Games berlangsung pada 23 September-8 Oktober 2023.
Piala Asia FIBA merupakan turnamen bola basket internasional yang digelar setiap dua tahun untuk tim nasional putri dari FIBA Asia. Sejak 2017, turnamen ini juga melibatkan tim dari wilayah Oseania, seperti Australia dan Selandia Baru. Empat tim yang finis teratas pada Divisi A akan mendapatkan tiket untuk lolos ke turnamen kualifikasi Piala Dunia atau Olimpiade. Pada Piala Asia FIBA 2023 Divisi A yang rampung 2 Juli lalu, China ditemani Jepang, Australia, dan Selandia Baru berhak lolos ke turnamen kualifikasi Olimpiade Paris 2024.