Pesona Indonesia Arena dan potensi persaingan antara tim-tim besar, seperti Perancis dan Kanada, membuat antusiasme publik tetap tinggi terhadap Piala Dunia FIBA 2023.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua bintang NBA kembali dipastikan tidak hadir ke Indonesia untuk Piala Dunia FIBA 2023. Mereka adalah guard tim Kanada, Jamal Murray; dan center Latvia, Kristaps Porzingis. Meskipun demikian, antusiasme publik pada Piala Dunia ini tetap tinggi, terbukti dari terjual habisnya tiket untuk laga pembuka di Indonesia, pekan depan.
Murray mengikuti jejak rekan setimnya di Denver Nuggets, Nikola Jokic, untuk mundur dari ajang empat tahunan itu. Dia tidak dalam kondisi fisik terbaik seusai mengantarkan Nuggets juara NBA. Piala Dunia 2023 pada 25 Agustus - 10 September hanya berselang sekitar dua bulan setelah final NBA 2023.
”Saat bergabung ke pemusatan latihan, saya ingin melihat bagaimana respons tubuh ini untuk bersaing di level tertinggi. Namun, setelah berkonsultasi dengan staf medis dan tim, (saya) ternyata membutuhkan pemulihan lebih. Keputusan yang sulit untuk tidak berpartisipasi di turnamen itu,” kata Murray (26) seperti dikutip Canada Basketball.
Ia sempat masuk daftar panjang skuad Kanada. Namun, kehadirannya mulai diragukan setelah Kanada merilis skuad untuk uji coba pada pekan lalu. Tidak ada namanya dalam daftar 12 pemain yang dibawa ke Jerman. Murray menjadi pemain terakhir yang dipastikan batal datang ke Indonesia.
Sebelumnya, Porzingis telah mengumumkan mundur dari Piala Dunia karena cedera kaki. Pemain baru Boston Celtics itu merupakan ikon tim Latvia. Tim itu dan Kanada tergabung dengan Perancis dan Lebanon di Grup H. Seluruh laga grup itu akan berlangsung di Stadion Indonesia Arena, Jakarta.
Menariknya, sehari setelah Murray menyatakan absen di Piala Dunia, Kamis (17/8/2023), tiket laga pembuka di Tanah Air, yaitu Kanada versus Perancis, telah habis. Sebanyak 11.081 tiket terjual untuk laga pada Jumat (25/8/2023) itu. Padahal, Perancis juga bakal tampil tanpa bintang muda, Victor Wembanyama.
”Animo semakin meningkat, apalagi sejak Presiden (Joko Widodo) meresmikan Indonesia Arena. Banyak yang penasaran. Banyak pembeli orangtua yang membeli tiga sampai empat tiket sekaligus, ingin mengajak nonton anaknya,” kata Direktur Komunikasi Panitia Lokal Piala Dunia FIBA 2023 Yudha Permana saat berkunjung ke Menara Kompas, Kamis.
Indonesia Arena merupakan salah satu daya tarik terbesar. Arena itu berstatus stadion dalam ruangan terbesar di Tanah Air dengan kapasitas total hingga 16.000 penonton dan berstandar FIBA. Piala Dunia akan menjadi ajang kompetitif pertama yang berlangsung sejak stadion diresmikan pada pekan lalu.
Tetap menarik
Piala Dunia, menurut Yudha, tetap menarik tanpa Murray ataupun Porzingis mengingat masih banyak bintang NBA lainnya yang akan hadir, antara lain Shai Gilgeous-Alexander (Kanada) dan Rudy Gobert (Perancis). Tim Spanyol sebagai juara bertahan juga akan tampil di Indonesia. Persaingan tim-tim besar itu akan melampaui kebintangan individu.
Panitia lokal juga terus bersiasat untuk menggaet penonton, salah satunya dengan memberikan diskon hingga 78 persen khusus di hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus. Tiket nonton Piala Dunia FIBA dijual per pertandingan. Terdapat delapan kategori tempat duduk dengan rentang harga Rp 100.000-Rp 2.000.000.
Laga Kanada versus Perancis hanya dijual sekitar 11.000 tiket karena terdapat potongan dari tribune media, tambahan area untuk kebutuhan teknis, dan permintaan FIBA. Kapasitas 16.000 kursi pun tidak sepenuhnya untuk penonton umum. Hingga saat ini belum ada laga lainnya yang terjual habis selain laga pembuka di Indonesia.
Animo semakin meningkat, apalagi sejak Presiden (Joko Widodo) meresmikan Indonesia Arena. Banyak yang penasaran. Banyak pembeli orangtua yang membeli tiga sampai empat tiket sekaligus, ingin mengajak nonton anaknya. (Yudha Permana)
Di sisi lain, panitia lokal harus berpikir keras untuk menjual laga antara tim yang tidak punya ikon, seperti Pantai Gading. Adapun laga Pantai Gading versus Brasil baru terjual 1.111 tiket atau yang paling sedikit. Menurut Sekretaris Jenderal Panitia Lokal Piala Dunia FIBA 2023 Junas Miradiarsyah hal itu adalah keniscayaan.
”FIBA berbicara dengan kami, di seluruh dunia juga begitu. Di China (edisi 2019) tidak semua penuh. Kalau pertandingan antara tim yang jarang diikuti (publik) pasti banyak yang kosong juga. Karena itu, kita melakukan banyak cara, seperti menyurati setiap kedutaan yang bertanding sampai paket beli 1 gratis 1 tiket,” ucap Junas.
Seremoni pembukaan baru dilakukan jelang laga Kanada versus Perancis setelah laga pertama antara Latvia versus Lebanon. Seremoni akan dilakukan di masing-masing negara tuan rumah. Adapun Indonesia menjadi tuan rumah bersama dengan Filipina dan Jepang.