Resmikan Indonesia Arena, Presiden Jokowi: Bisa untuk Acara Olahraga dan Konser
Presiden Jokowi meresmikan Indonesia Arena yang diharapkan menjadi tuan rumah acara-acara nasional dan internasional. Perbasi ingin menjadikan stadion ini pelecut prestasi timnas bola basket.
Oleh
REBIYYAH SALASAH, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengharapkan Stadion Indonesia Arena, stadion tertutup yang telah rampung dibangun, di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, dapat menjadi tempat digelarnya ajang olahraga dan seni, baik tingkat nasional maupun internasional. Muncul juga harapan dari cabang olahraga basket agar kehadiran stadion ini melecut prestasi tim nasional.
”Hari ini kita telah memiliki yang namanya Indonesia Arena, sebuah stadion dengan kapasitas 16.000 penonton, kurang lebih. Dibangun dengan biaya Rp 640 miliar, pembangunan ini selama 18 bulan, sangat cepat sekali,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Indonesia Arena, di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Kepala Negara mengatakan, Indonesia Arena dapat dipakai, terutama, untuk turnamen basket. Dapat pula untuk cabang olahraga lain, seperti badminton, bola voli, dan futsal.
Jadi, sekarang, yang mau konser silakan segera daftar karena saya yakin ini akan banyak, akan lebih banyak digunakan untuk konser. Tapi, saya lebih senang kalau dipakai untuk olahraga. Tapi, konser juga penting karena saya juga senang.
”Dan juga, tentunya, untuk konser. Jadi, sekarang, yang mau konser silakan segera daftar karena saya yakin ini akan banyak, akan lebih banyak digunakan untuk konser. Tapi, saya lebih senang kalau dipakai untuk olahraga. Tapi, konser juga penting karena saya juga senang,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dalam sesi keterangan pers seusai peresmian, Kepala Negara pun menyampaikan harapannya tentang stadion Indonesia Arena tersebut. ”Kita harapkan nantinya, setelah ini, terus event-event, baik nasional maupun internasional, bisa diadakan di Indonesia Arena ini. Ini melengkapi stadion tertutup yang dimiliki Indonesia dan saya kira ini standarnya, kita lihat, betul-betul sebuah standar yang sangat bagus,” ujarnya.
Sehubungan nilai tambah yang dapat diperoleh dari Indonesia Arena, Presiden Jokowi menyebut bahwa hal itu pasti akan diperoleh setiap ada kegiatan. ”Sekali lagi, setiap ada event itu pasti ada. Perputaran uang ada, perputaran ekonomi, setiap ada konser pasti ada perputaran uang, ada perputaran ekonomi. Baik (perputaran ekonomi) yang di atas, di tengah, maupun di bawah,” katanya.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara menegaskan bahwa kegiatan olahraga ataupun konser memiliki efek ekonomi. ”Efek ekonomi yang sangat besar karena di situlah penonton belanja, penonton mengeluarkan uang, sehingga terjadi perputaran uang, terjadi perputaran ekonomi,” ujarnya.
Dalam peresmian arena berkapasitas 16.088 penonton ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri BUMN Erick Thohir turut mendampingi Presiden Joko Widodo. Hadir pula Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy, dan Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih.
Terlepas dari sound system yang masih ada kekurangan, Basuki Hadimuljono menuturkan, fasilitas lainnya di Indonesia Arena sudah bagus. ”Iya, menurut saya sudah oke. Ini ada pemeliharaan 6 bulan pemeliharaan kontraktor. Jadi, kalau ada yang kurang-kurang dikit (masih dapat diperbaiki),” ujarnya.
Basuki pun memastikan stadion yang dibangun mulai Desember 2021 itu sudah dapat digunakan untuk Piala Dunia FIBA 2023 mulai 25 Agustus mendatang. ”Sudah oke, sudah bisa. Tanggal 25 akan ada Perancis pertama kali main di sini,” katanya.
Terkait pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Indonesia Arena dapat digunakan untuk konser, Basuki mengiyakan karena Indonesia Arena merupakan multifunction hall (bangunan serbaguna).
Adapun Dito Ariotedjo bersyukur pembangunan Indonesia Arena berjalan dengan baik kendati berlangsung dalam waktu singkat. Senada dengan Presiden, Dito juga mengatakan, Indonesia Arena dapat digunakan untuk acara-acara olahraga lainnya. Bola voli, misalnya, besar kemungkinan akan menggunakan Indonesia Arena untuk tuan rumah Piala Dunia Voli Putri pada 2025.
”Sudah ada (cabang olahraga lain yang juga mengajukan). Insya Allah akan menjadi kejutan. Tunggu saja Agustus ini. Acara ini di luar futsal, bola voli, bola basket, dan sepak bola. Intinya, akan seru karena animo olahraga ini di Indonesia sangat tinggi,” tutur Dito.
Pelecut timnas basket
Setelah Piala Dunia FIBA 2023, Perbasi berencana untuk rutin menggelar ajang basket lainnya di Indonesia Arena. Danny Kosasih mengatakan, pihaknya akan mencoba menjajaki FIBA agar bisa menggelar Piala Asia FIBA atau ajang-ajang kualifikasi di arena tersebut.
Perbasi juga memiliki opsi mendatangkan sendiri beberapa tim tangguh ke Indonesia untuk bertanding dengan timnas. Kehadiran tim-tim itu diharapkan bisa menaikkan level timnas sekaligus meningkatkan industri basket Tanah Air.
”Karena kalau kita dikasih gedung kapasitas 6.000, penontonnya cuma 1.000-2.000, sangat disayangkan, ya. Kita harus menghadirkan tontonan bagus agar bola basket menjadi industri olahraga. Dengan begitu, prestasi pelan-pelan akan mengikuti. Anak-anak yang terlibat di basket juga memiliki kepastian,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal Perbasi Nirmala Dewi menambahkan, pembangunan Indonesia Arena juga sebenarnya menjadi tantangan bagi bola basket Indonesia. Dengan adanya infrastruktur berstandar internasional, timnas basket harus terlecut untuk bisa lebih beprestasi.
”Kita harus menjawab dengan prestasi atas apa yang pemerintah berikan. Kita sudah punya Indonesia Arena dan ini sekalian menjadi cambuk bagi Perbasi agar bola basket kita bisa lebih ’gas’,” ujar Nirmala.
Indonesia Arena telah digunakan pertama kali untuk ajang resmi saat pergelaran Invitasi Bola Basket Internasional Indonesia, 3-5 Agustus 2023. Dalam turnamen untuk uji coba kesiapan Piala Dunia FIBA 2023 itu, kemegahan Indonesia Arena menuai banyak pujian. Penonton, pemain, dan pelatih terpukau dengan stadion berlantai lima tersebut.
Ketua Panitia Pelaksana Piala Dunia FIBA 2023 Budisatrio Djiwandono menyampaikan, peresmian Indonesia Arena menambah semangat panitia untuk menggelar ajang dunia tersebut sebaik-baiknya.
Selama uji coba, terdapat catatan evaluasi menyangkut fasilitas dan penyelenggaraan. Namun, dengan waktu tersisa, Budi optimistis dapat menggelar Piala Dunia dengan sukses di arena baru tersebut.
Stadion ini dilengkapi telescopic tribune atau tribune penonton yang dapat terlipat otomatis dan jumbotron, layar LED raksasa empat sudut yang tergantung di langit-langit. Ada juga lapangan utama, dua lapangan latihan, ruang ganti pemain, jacuzi, kamar bilas, toilet penonton, tribune VVIP berbentuk royal box, ruang kerja media dan konferensi pers, lift, dan eskalator. Meskipun bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, gedung itu dibuat dengan standar FIBA, menyerupai arena-arena NBA.