Gelar juara turnamen tenis ATP Masters 1000 Kanada akan diperebutkan empat petenis tersisa. Keempatnya adalah petenis yang sesungguhnya bukanlah favorit juara.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
TORONTO, JUMAT — Kecuali Novak Djokovic, sembilan dari sepuluh tunggal putra peringkat teratas dunia bersaing dalam turnamen tenis ATP Masters 1000 Kanada di Toronto. Namun, semifinal salah satu turnamen pemanasan Grand Slam Amerika Serikat Terbuka ini dikuasai mereka yang bukan favorit juara.
Empat semifinalis yang akan bersaing di Stadion Sobeys, Sabtu (12/8/2023) waktu setempat atau Minggu (13/8/2023) waktu Indonesia, itu adalah Alex de Minaur yang akan berhadapan dengan Alejandro Davidovich Fokina dan Tommy Paul yang akan melawan Jannik Sinner. Di antara mereka, hanya Sinner yang merupakan petenis ranking sepuluh besar dunia, yaitu peringkat kedelapan.
Sinner bertahan setelah mengalahkan lawan sulit sejak babak kedua, usai mendapat bye di babak pertama. Dua petenis yang dikalahkannya adalah Matteo Berrettini pada babak kedua dan Gael Monfils di perempat final. Pada perempat final terakhir, Jumat, Sinner menang dengan skor 6-4, 4-6, 6-3.
Meski demikian, dia mendapat sedikit keuntungan ketika menang tanpa bertanding (walkover/WO) atas mantan petenis nomor satu dunia, Andy Murray, pada babak ketiga. Murray mengundurkan diri karena cedera otot perut.
Dari empat semifinalis, hanya Sinner dan Fokina yang pernah merasakan persaingan semifinal turnamen ATP Masters 1000, level tinggi dalam turnamen putra profesional. Minaur, yang mengalahkan unggulan kedua, Daniil Medvedev, 7-6 (7), 7-5, pada perempat final, belum pernah melewati babak ketiga. Adapun Paul baru mencapai perempat final, salah satunya pada Kanada Masters 2022 yang berlangsung di Montreal.
Semifinal pertama Masters 1000 ini diraih Paul setelah menyingkirkan petenis nomor satu dunia, Carlos Alcaraz, 6-3, 4-6, 6-3. Paul telah menjadi penghalang bagi Alcaraz di Kanada Masters setelah dia disingkirkan petenis AS itu pada babak kedua, setahun lalu.
Meski bisa mencapai babak yang lebih tinggi dibandingkan 2022, Alcaraz tak dapat membendung Paul yang merupakan unggulan ke-12, tetapi tak termasuk favorit juara. Berdasarkan performa tahun ini, dua kandidat terkuat juara di Kanada Masters adalah Alcaraz dan Medvedev yang masing-masing telah mendapat enam dan lima gelar juara.
Alcaraz, bahkan, memperlihatkan rasa frustrasinya dengan membanting raket ke lapangan saat melawan Paul. Dia bertekad bangkit setelah tak tampil maksimal pada dua babak sebelumnya, tetapi keinginan itu tak dapat diwujudkan. Dia, bahkan, sering melakukan kesalahan kecil, seperti tak dapat mengembalikan servis kedua Paul dengan benar hingga menghasilkan unforced error.
Salah satu kunci kemenangan Paul pada pertandingan itu adalah keberanian dan kejelian dalam bermain di depat net. Dia mendapat 21 poin dari 23 upaya bermain dekat net.
Rasanya saya tidak punya resep khusus untuk mengalahkan Carlos di sini. Saya hanya bermain dengan baik.
”Rasanya saya tidak punya resep khusus untuk mengalahkan Carlos di sini. Saya hanya bermain dengan baik. Anda tidak bisa bermain santai sejak poin pertama melawan dia, jika ini terjadi, Carlos akan mengontrol permainan. Saya beruntung bisa langsung bermain bagus sejak perebutan poin pertama,” tutur Paul.
Kemenangan pada set penentuan didapat Paul karena dia lebih fokus dalam posisi menerima servis. Dengan demikian, satu servis Acaraz yang dipatahkannya pada gim keenam sudah cukup mengantarkan semifinalis Australia Terbuka itu pada kemenangan.
Sementara, kemenangan atas Medvedev didapat De Minaur setelah dia memperlihatkan kemampuannya keluar dari tekanan. Petenis Australia itu mengalahkan Medvedev setelah tertinggal 2-5 dan menggagalkan tiga set point Medvedev pada set pertama. Sehari sebelumnya, De Minaur menang atas Taylor Fritz 7-6 (4), 4-6, 6-1 setelah tertinggal 1-5 pada set awal.
”Saya harus bermain dengan sangat baik pada hari ini. Saya, juga, senang bisa bermain dengan cara yang benar pada pekan ini,” kata De Minaur.
Hasil Sabalenka dan Swiatek
Pada persaingan pemain putri di WTA 1000 Montreal, unggulan kedua yang merupakan juara Australia Terbuka, Aryna Sabalenka, tersingkir pada babak ketiga, Jumat. Dia dikalahkan Liudmila Samsonova, 6-7 (2), 6-4, 3-6, yang akhirnya melaju ke semifinal setelah mengalahkan Belinda Bencic pada hari yang sama.
Samsonova dan Bencic harus bertanding dua kali pada Jumat karena laga babak ketiga mereka dimundurkan sehari. Hujan deras yang turun di Montreal, Kamis, menghentikan pertandingan beberapa kali hingga dua pertandingan babak ketiga dimundurkan menjadi Jumat.
Petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, juga, harus bermain tiga set tetapi dia bisa selamat dan akan tampil pada semifinal. Swiatek kehilangan set kedua saat melawan Danielle Collins, ketika kehilangan servis pada gim ke-10.
Petenis Polandia itu berusaha kembali fokus, salah satunya dengan cara memejamkan mata di tengah riuhnya stadion karena panitia memutar lagu dengan irama cepat di stadion. Seperti saat mengalahkan Karolina Muchova pada babak ketiga, Swiatek bisa menemukan cara untuk menang pada set penentuan. Dia mendapat tiket semifinal pertama di WTA 1000 Kanada setelah mengalahkan Collins 6-3, 4-6, 6-2.
”Tantangan setiap pertandingan berbeda. Hari ini, saya berusaha menambah kekuatan pukulan pada set ketiga dan bisa melakukannya. Saya senang akan menjalani babak berikutnya di sini,” kata Swiatek yang akan berhadapan dengan unggulan keempat, Jessica Pegula, di semifinal. (AFP/REUTERS)