Barcelona menatap musim 2023-2024 dengan berpindah markas ke Stadion Olimpiade Lluis Companys. Stadion kuno tersebut diharapkan bisa membawa magis bagi Barca.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
Liga Spanyol musim 2023-2024 akan terasa sangat berbeda bagi Barcelona. Sebab, untuk pertama kalinya ”Blaugrana” menjalani laga kandang tidak di Stadion Camp Nou. Barca menyiapkan rumah sementara di Stadion Olimpiade Lluis Companys yang terletak di Bukit Montjuic. Teka-teki pun menyelimuti gambaran performa Barca musim depan.
Markas berpindah karena Stadion Camp Nou tengah direnovasi yang memakan waktu sekitar 15 bulan. Renovasi Camp Nou berjalan sejak Juli 2022 dengan menelan biaya sekitar Rp 15 triliun. Adapun Stadion Olimpiade Lluis Companys, markas sementara Barca, adalah stadion lama yang dibangun pada 1929.
Semula Stadion Olimpaide Lluis Companys adalah kandang bagi Barca dan Espanyol sebelum kedua klub membangun stadionnya masing-masing. Menjelang Olimpiade Barcelona 1992, Stadion Olimpiade Lluis Companys direnovasi untuk menjadi arena perlombaan cabang atletik. Setelah tidak lagi menjadi markas Barca dan Espanyol, stadion tersebut tidak banyak difungsikan, dan sesekali digunakan sebagai tempat menyelenggarakan konser musik.
Perasaan Pelatih Barca Xavi Hernandez campur aduk ketika menyongsong musim depan. Sebagai pemain dan pelatih, Xavi punya banyak memori indah di Camp Nou, termasuk saat merebut tiga gelar dalam satu musim pada 2009 dan 2015. Xavi masih menerka-nerka bagaimana performa tim besutannya saat bermain di luar Camp Nou kelak.
”Kami memiliki motivasi yang sama seperti musim lalu. Namun, musim depan tidak akan mudah. Ini akan menjadi musim yang tidak biasa. Kami tidak akan berada di rumah. Kami akan membutuhkan Anda (suporter) lebih dari sebelumnya, membutuhkan dukungan Anda, solidaritas Anda, dan pengorbanan Anda. Penting bagi Anda untuk membuat kami merasa seperti berada di Camp Nou,” kata Xavi, dikutip Jumat (11/8/2023).
Wajar Xavi mengkhawatirkan penampilan Barca di rumah baru. Sebagai stadion lama, Stadion Lluis Companys perlu banyak peningkatan infrastruktur. Setelah mendapat persetujuan dari dewan kota, manajemen Barca segera bergerak memperbaiki stadion lama itu. Perbaikan berlangsung tiga tahap. Beberapa hal krusial yang harus dibenahi adalah lapangan, lampu sorot, dan pintu masuk suporter.
Kami memiliki motivasi yang sama seperti musim lalu. Namun, musim depan tidak akan mudah. Ini akan menjadi musim yang tidak biasa. Kami tidak akan berada di rumah.
Perbaikan lapangan menitikberatkan pada pemasangan sistem drainase yang mumpuni. Hal ini penting mengingat Barca juga berkompetisi di Liga Champions Eropa. Lintasan atletik juga akan ditutup ketika liga bergulir. Memperbaiki stadion kuno yang terakhir kali digunakan untuk perlombaan atletik menjadi stadion sepak bola level atas bukanlah pekerjaan mudah. Namun, Barca berhasil melakukannya. Uji coba perbaikan stadion berlangsung lancar saat turnamen pramusim Trofi Joan Gamper.
Masalah kapasitas
Meski telah diperbaiki, Stadion Olimpiade Lluis Company tetap saja bukan Camp Nou. Perbedaan terbesar kedua stadion itu adalah kapasitas. Stadion Lluis Company hanya berkapasitas 49.472 orang. Jumlah tersebut lebih kecil daripada Camp Nou yang mampu menampung 99.354 orang. Perbedaan kapasitas ini tentu sangat berpengaruh terhadap atmosfer pertandingan. Bagaimanapun, Camp Nou menyajikan gelora dukungan fans yang luar biasa. Mental tim tamu tidak jarang menciut saat bermain di Camp Nou.
Stadion Olimpiade Lluis Company berlokasi di atas bukit dan memiliki parkir dengan daya tampung kendaraan yang terbatas, yaitu hanya sekitar 2.000 kendaraan. Suasana bukit yang menghadap ke pelabuhan kota membuat suhu di stadion sangat rendah saat pertandingan dilakukan pada malam hari. Atas kendala ini pula, Barca sempat bernegosiasi dengan otoritas Liga Spanyol terkait jam sepak mula pertandingan yang berlangsung malam hari.
Kondisi ini membuat banyak pendukung Barca menganggap Stadion Olimpiade Lluis Company lebih sulit dijangkau daripada Camp Nou, yang dapat dicapai dengan berjalan kaki dari stasiun kereta bawah tanah terdekat. Presiden Barca Joan Laporta pun mengakui bahwa naik ke Bukit Montjuic tidak nyaman. Untuk membantu para suporter menghindari perjalanan menaiki bukit, pihak Barca menyediakan shuttle bus. ”Namun, bagi saya, itu masalah yang tidak terlalu besar,” kata Laporta.
Belakangan muncul kabar bahwa renovasi Camp Nou akan tuntas pada 2026, atau lebih lama dari rencana semula. Sampai saat itu tiba, Barca mau tidak mau harus terbiasa bermain di rumah baru sembari berharap Bukit Montjuic membawa tuah bagi mereka.