Unjuk gigi sejumlah pemain dengan naluri gol tinggi bakal berlanjut di babak perempat final. Gol mereka akan menentukan perebutan tiket semifinal.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
ADELAIDE, SELASA — Delapan tim nasional tersisa di Piala Dunia Putri 2023 akan bersandar kepada insting tajam sumber gol mereka demi mendekatkan diri ke gelar juara dunia. Kadidiatou Diani, penyerang Perancis, serta Hinata Miyazawa, striker Jepang, menjadi primadona yang performanya dinantikan pada babak perempat final.
Diani menjadi ”monster” yang ditakuti setiap lawan Perancis di Australia-Selandia Baru 2023. Pada laga babak 16 besar melawan Maroko, Selasa (8/8/2023) malam WIB, di Stadion Hindmarsh, Adelaide, Australia, Diani menjadi sosok penting bagi keunggulan ”Les Bleues”, 4-0.
Dia membuka keran gol Perancis di menit ke-15. Lalu dia menciptakan dua asis bagi gol kedua dan ketiga Perancis yang disumbangkan Kenza Dali (20’) dan Eugenie Le Sommer (23’).Baca juga: Sinyal Kemunduran Amerika Serikat di Piala Dunia Putri
Performa gemilang Diani itu adalah buah dari etos kerjanya yang tinggi di sepertiga akhir pertahanan Maroko. Diani mampu melepaskan diri dari kawalan pemain belakang Maroko melalui kecepatan dan penempatan posisi prima. Kemudian, ia juga aktif menekan pemain Maroko yang menguasai bola untuk menutup ruang operan.
Secara total, pemain yang baru saja direkrut Olympique Lyon dari Paris Saint-Germain itu telah menghasilkan empat gol dan tiga asis di Piala Dunia Putri 2023. Penyerang bernomor punggung 11 itu juga mencetak sejarah sebagai pemain timnas putri Perancis pertama yang mencetak trigol di Piala Dunia, yaitu saat Perancis mengalahkan Panama, 6-3, pada laga terakhir Grup F.
Diani enggan terlena hasil positif dan performa impresif melawan Maroko. Dirinya dan skuad Perancis sudah harus fokus beristirahat untuk bersiap menghadapi Australia di perempat final.
”Penting bagi kami untuk tetap rendah hati. Kami mampu lolos dengan performa yang kuat, tetapi masih ada hal yang bisa kami tingkatkan untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Diani dalam konferensi pers seusai laga yang dihadiri Kompas secara daring.
Tidak hanya Diani, Perancis juga memiliki penyerang senior Le Sommer untuk memupus mimpi tim tuan rumah, Australia, di babak perempat final, Sabtu (12/8/2023). Le Sommer menutup pesta gol Les Bleues ke gawang Maroko melalui sundulan di menit ke-70.
Koleksi dua gol itu membawa penyerang berusia 34 tahun itu telah mencetak 92 gol untuk Perancis. Prestasi itu menjadikan Le Sommer pencetak gol terbanyak timnas putri Perancis. Di Piala Dunia Putri 2023, ia telah mencetak tiga gol.
Berkat kehadiran Diani dan Le Sommer, Perancis adalah tim paling produktif kedua di turnamen dunia itu. Perancis menciptakan 12 gol dari empat laga atau rerata menjaringkan tiga gol per gim. Ketajaman itu menjadi modal Perancis untuk melanjutkan tradisi ke babak perempat final Piala Dunia Putri dalam tiga edisi secara beruntun.
Penting bagi kami untuk tetap rendah hati. Kami mampu lolos dengan performa yang kuat, tetapi masih ada hal yang bisa kami tingkatkan untuk pertandingan selanjutnya.
Pelatih Perancis Herve Renard berambisi untuk mengakhiri langkah Australia. ”Tidak ada yang perlu ditakuti. Kami menghormati Australia yang bertahan dengan kuat dan bermain serangan balik yang baik. Kami harus tampil lebih dari 100 persen untuk mengalahkan mereka,” kata Renard.
Paling tajam
Predikat pemain paling tajam di Piala Dunia Putri 2023 masih dipegang Hinata Miyazawa, penyerang sayap Jepang. Koleksi lima gol dan sebuah asis menjadi bekal Miyazawa untuk membalaskan dendam Jepang kepada Swedia di babak perempat final.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Swedia mengalahkan Jepang, 3-1, di babak delapan besar. Hasil itu membuat Pelatih Jepang Futoshi Ikeda gagal memberikan prestasi di turnamen debutnya bersama skuad ”Nadeshiko”.
Miyazawa pun bertekad untuk melanjutkan ketajamannya ke gawang Swedia yang dikawal Zecira Musovic. Jika bisa menambah gol, Miyazawa akan tercatat sebagai pemain Jepang dengan jumlah gol terbanyak dalam satu edisi Piala Dunia Putri. Dia baru menyamai rekor lima gol yang dibuat legenda tim putri Jepang, Homare Sawa, pada Piala Dunia 2011.
Hingga babak 16 besar, Musovic adalah kiper dengan koleksi penyelamatan terbanyak di Piala Dunia Putri edisi kesembilan. Ia telah melakukan 27 penyelamatan. Angka itu membuat Musovic mencatatkan 96 persen penyelamatan dari total tembakan mengarah ke gawang Swedia.
Catatan statistik Musovic justru membuat Miyazawa kian bersemangat menyambut duel Jepang kontra Swedia, Jumat (11/8/2023). ”Saya bertekad terus mencetak gol dan bisa memberikan asis untuk membantu tim bisa meraih kemenangan,” ujar Miyazawa.
Jelang babak delapan besar melawan Spanyol, Jumat, Belanda juga memiliki sumber gol melalui gelandang, Jill Roord. Pemain yang baru saja dibeli Manchester City itu telah menghasilkan empat gol.
Koleksi gol Roord tidak lepas dari perannya yang diberi keleluasaan menghasilkan tembakan. Roord adalah pemain Belanda dengan jumlah tembakan terbanyak dengan 18 tembakan atau 4,53 tembakan per laga.
Hukuman James
Saat ketiga tiga tim ini akan bergantung kepada pemain tajam mereka di babak delapan besar, Inggris justru bakal kehilangan penyumbang gol terbanyak, Lauren James. Tindakan emosional James yang menginjak pemain Nigeria, Michelle Alozie, di menit ke-87 pada laga 16 besar, Senin (7/8/2023), berbuah hukuman kartu merah.
Selain tidak akan tampil di laga perempat final kontra Kolombia, Sabtu nanti, perjalanan James di Piala Dunia Putri 2023 berpotensi berakhir akibat peluang hukuman tambahan dari FIFA. Padahal, James adalah sumber sekaligus kreator utama gol skuad ”Tiga Singa Betina”. Pemain lulusan akademi Chelsea itu telah menciptakan tiga gol dan tiga asis.
”Lauren sangat menyesal atas tindakannya. Itu bukan karakter dia yang sesungguhnya. Kami akan mendukung Lauren melalui masa sulit ini dan memberikan perwakilan (untuk FIFA),” ungkap pernyataan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Selasa. (AFP)