Setelah mengalahkan Norwegia di babak 16 besar, Jepang semakin difavoritkan menjadi salah satu kandidat juara Piala Dunia Putri 2023. Permainan menyerang menjadi modal Jepang mengejar gelar juara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
WELLINGTON, SABTU – Jepang menjaga asa untuk merengkuh trofi Piala Dunia Putri kedua dengan memastikan langkah ke babak perempat final. Skuad berjuluk “Nadeshiko” itu telah menampilkan performa lebih baik dibandingkan ketika meraih predikat “ratu” dunia pada edisi Jerman 2011.
Pada duel eks juara Piala Dunia Putri di babak 16 besar menghadapi Norwegia, Sabtu (5/8/2023), di Stadion Regional Wellington, Selandia Baru, Jepang unggul, 3-1. Gol bunuh diri gelandang Norwegia, Ingrid Syrstad Engen (15’) serta sumbangan dua gol di babak kedua dari gelandang sayap kanan, Risa Shimizu (50’), dan penyerang sayap, Hinata Miyazawa (81’), memuluskan jalan Jepang ke babak delapan besar.
Itu membuat Jepang telah mengoleksi 14 gol dari empat laga di Australia/Selandia Baru 2023. Jepang telah menghasilkan rerata 3,5 gol per laga. Jumlah itu lebih besar dari statistik turnamen yang tercatat 2,7 gol per laga.
Koleksi 14 gol itu juga telah melampaui catatan produktivitas tim Nadeshiko ketika meraih gelar Piala Dunia Putri perdana, 12 tahun silam. Kala itu, Jepang mencetak 12 gol dalam enam pertandingan. Sebelum turnamen tahun ini, itu adalah jumlah gol terbanyak Jepang dalam satu edisi turnamen Piala Dunia Putri.
Pelatih Jepang Futoshi Ikeda tidak memikirkan anggapan banyak orang yang menjadikan Jepang salah satu favorit juara di Piala Dunia Putri 2023. Menurut dia, tugas terpenting timnya adalah fokus mempersiapkan diri sebaik mungkin dan bekerja keras di setiap pertandingan.
“Saya sangat mengapresiasi penilaian terhadap tim kami. Kami fokus berusaha meningkatkan diri demi menjaga momentum performa kami ini di laga selanjutnya. Kami hanya bisa membicarakan predikat nomor satu apabila mampu terus melaju ke babak berikutnya,” ujar Ikeda dalam konferensi pers setelah laga yang dihadiri Kompas secara daring.
Hal serupa juga disampaikan Miyazawa yang telah mencetak lima gol di Piala Dunia Putri 2023. Skuad Jepang, kata Miyazawa, selalu berusaha memperbaiki diri di setiap pertandingan.
“Kami berkonsentrasi untuk menghadapi lawan di setiap pertandingan, tanpa memikirkan hal lain. Selain berlatih, kami juga memiliki staf pelatih yang membantu kami mempersiapkan diri untuk tampil maksimal di pertandingan dan bisa tertawa setelah gim berakhir,” ucap Miyazawa yang dinobatkan pemain terbaik pada laga itu.
Dengan lima gol, Miyazawa telah menyamai capaian Homare Sawa, yang didapuk sebagai pemain putri terbaik Asia, sebagai pencetak gol terbanyak Jepang pada satu edisi Piala Dunia Putri. Pada Piala Dunia Putri 2011, Sawa menghasilkan lima gol yang membantu Jepang mencapai puncak dunia. Sawa adalah pemegang cap dan pencetak gol terbanyak timnas putri Jepang.
Pelatih Norwegia Hege Riise mengakui penyebab kekalahan timnya adalah penampilan Jepang yang lebih baik dari Norwegia. Ia mengungkapkan telah menyiapkan rencana taktik dengan lima bek sejajar untuk meredam permainan menyerang Jepang, tetapi hal itu tidak bisa menghindarkan Norwegia dari kekalahan.
“Kredit pantas diberikan kepada Jepang. Saya melihat mereka adalah tim dengan kumpulan pemain yang baik serta memiliki kombinasi taktik yang bagus. Sangat sulit bertahan menghadapi mereka,” ujar Riise yang merupakan bagian skuad Norwegia ketika menjadi kampiun Piala Dunia Putri 1995.
Tekanan yang diberikan Jepang membuat pemain Norwegia melakukan kesalahan di kotak penalti sendiri. Itu mengawali dua gol pertama Jepang.
Pertama, Engen melakukan hadangan bola yang salah sehingga menyebabkan gol bunuh diri. Kedua, gelandang, Vilde Boe Risa, membuat sapuan bola keliru yang justru memberikan “asis” kepada Shimizu.
Pada laga perempat final, Jepang akan menghadapi pemenang duel antara Swedia melawan Amerika Serikat. Pertandingan itu akan bertarung di Stadion AAMI Park, Melbourne, Australia, Minggu (6/8/2023) pukul 16.00 WIB.
Ikeda menegaskan, memasuki babak gugur timnya akan menghadapi laga-laga yang jauh lebih sulit dibandingkan pada fase grup. Oleh karena itu, Ikeda tidak terlalu memusingkan tercorengnya catatan tak kebobolan Jepang berkat gol gelandang Norwegia, Guro Reiten, yang sempat menyamakan kedudukan melalui sundulan di menit ke-20.
Ia justru memuji respon positif skuadnya yang tidak mengendurkan serangan dan tetap mendominasi permainan setelah sempat kemasukan.
“Setelah masuk ke babak gugur, kami memahami pertandingan akan semakin sulit. Pada babak delapan besar, kami akan menghadapi salah satu tim terbaik di dunia, sehingga kami harus pastikan punya kondisi yang baik, melakukan analisis yang tepat, serta berlatih untuk mempersiapkan diri,” kata Ikeda yang mengasuh tim U-20 Jepang ketika meraih trofi Piala Dunia U-20 Putri 2018.
Tidak hanya di papan skor, superioritas Jepang atas Norwegia amat terlihat di atas lapangan. Jepang mengoleksi 59 persen penguasaan bola, mencatatkan 603 operan, serta 14 tembakan. Adapun Norwegia hanya mencatatkan 41 persen penguasaan bola, 441 operan, dan tujuh tembakan.
Riise mengakui, variasi permainan Jepang melalui umpan pendek serupa tiki-taka dan operan langsung sulit diantisipasi. Jepang pun tampil dengan garis pertahanan tinggi. Itu dipertegas dengan kemampuan Jepang yang rerata hanya butuh 13 detik untuk merebut penguasaan bola dari kaki pemain Norwegia.
Ketika disinggung hal yang perlu dilakukan Jepang untuk terus melaju bahkan menjadi juara, Riise menjawab singkat, “Mereka hanya perlu melanjutkan permainan mereka sendiri”.