Marco Bezzecchi membuktikan dirinya sebagai "rain master" dengan meraih posisi start terdepan dalam kualifikasi MotoGP seri Inggris di Sirkuit Silverstone yang diguyur hujan. Namun, kondisi ini berisiko untuk balapan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
NORTHAMPTONSHIRE, SABTU – Marco Bezzecchi menunjukkan kelihaiannya memacu motor MotoGP dalam kondisi sangat sulit akibat guyuran hujan di Sirkuit Silverstone. Pebalap muda Italia itu pun mengalahkan rain master yang lebih senior, Jack Miller, untuk meraih posisi start terdepan dalam sesi kualifikasi MotoGP seri Inggris itu, Sabtu (5/8/2023). Namun, kondisi trek yang banyak terdapat genangan air, sehingga menyebabkan aquaplaning (mengapung) itu, sangat berisiko untuk menggelar balapan sprint, yang dijadwalkan start pada pukul 21.00 WIB.
Bezzecchi mencetak waktu tercepat 2 menit 15,359 detik dengan memaksimalkan kekuatannya di sektor satu dan dua. Pebalap tim Mooney VR46-Ducati itu pun menggusur pebalap Red Bull KTM Jack Miller dengan selisih waktu 0,270 detik. Posisi start ketiga ditempati oleh pebalap Gresini Racing-Ducati Alex Marquez yang terpaut 0,412 detik dari Bezzecchi.
Sedangkan, pemuncak klasemen sementara, Francesco Bagnaia, start di posisi keempat. Pebalap tim Ducati Lenovo itu tidak bisa memperbaiki catatan waktunya, karena terjatuh di tikungan 6, saat kualifikasi menyisakan waktu enam menit.
Sesi kualifikasi dalam kondisi beresiko itu, menyebabkan sejumlah pebalap terjatuh, termasuk Bezzecchi di tikungan 16, serta Alex Marquez dan Luca Marini (VR46) di tikungan 1. Bezzecchi terjatuh sesaat setelah mencetak waktu lap tercepat, di mana dia kehilangan daya cengkeram ban saat mengerem. Motor meluncur di area kerikil dan Bezzecchi meluncur di aspal hingga terguling-guling di area kerikil.
"Ya, saya baik-baik saja. Itu kecelakaan yang besar," ungkap Bezzecchi dalam wawancara di parc ferme.
"Pada paruh pertama sesi, kondisi trek masih oke, tetapi dalam paruh kedua, lebih banyak air di trek. Saya tidak menduga akan terjatuh, tetapi begitu saya mengerem, saya mengalami aquaplaning, dan motor 'menghilang' dari saya," jelas pebalap berusia 24 tahun itu.
"Namun, saya senang, karena kemarin saya bisa menjalani (sesi) dengan lebih baik dan hari ini kami meraih pole position. Jadi, saya sangat senang. Terima kasih kepada tim, karena mereka bekerja dengan sangat baik," ujar Bezzecchi.
Pebalap lulusan Akademi VR46 itu berharap, balapan sprint yang dijadwalkan start pada pukul 21.00 WIB, berlangsung dalam kondisi trek yang lebih baik. Jika hujan masih mengguyur, kondisi trek akan sangat beresiko untuk balapan.
"Kita lihat sore ini karena ini sedikit rumit dalam kondisi seperti ini untuk menggelar balapan sprint, tetapi kita lihat dan tunggu saja," ungkap Bezzecchi yang sebelumnya memenangi balapan basah di Argentina.
Saya tidak menduga akan terjatuh, tetapi begitu saya mengerem, saya mengalami aquaplaning, dan motor 'menghilang' dari saya.
Kondisi sulit itu juga dialami oleh Miller yang dikenal lihai memacu motor di trek basah. Pebalap asal Australia itu pun mengalami beberapa kali aquaplaning, tetapi tidak sampai terjatuh. Posisi start kedua dia nilai sangat bagus dalam kondisi tersebut, dan akan sangat penting dalam balapan, karena akan sedikit cipratan dari motor di depan.
"Ini kondisi yang rumit, tetapi saya senang, motor juga bekerja dengan baik, kemajuan besar. Masih ada sedikit setelan yang bisa kami perbaiki untuk balapan hari ini, tetapi target sudah terpenuhi, yaitu start di baris terdepan, khususnya untuk balapan basah, karena akan menghindari cipratan air," ujar Miller.
Persaingan meraih posisi start di baris terdepan menuntut pebalap mengambil risiko sangat besar. Hal itu juga dilakukan oleh Alex Marquez yang akan start dari posisi ketiga. Sesaat setelah mencetak waktu tercepatnya, adik Marc Marquez itu langsung terjatuh di tikungan 1, karena ban depan kehilangan daya cengkeram, padahal dalam posisi motor tidak terlalu miring.
"Ya, saya beruntung mereka (para pebalap lain) tidak mengambil keuntungan dari highside yang saya alami. Saya kehilangan (daya cengkeram ban) depan, tetapi saya berada di belakang (motor) dan saya beruntung dengan itu," ungkap Alex Marquez.
"Kemudian, saya menggunakan motor cadangan, tetapi terlalu banyak kecelakaan, juga banyak rumput di tikungan di mana Marco kecelakaan, juga banyak pecahan di tikungan pertama. Jadi, saya tidak tahu ini kejuaraan dunia atau kejuaraan daerah. Ini tidak bisa diterima, di mana hal seperti ini seharusnya bendera merah, untuk membersihkan trek, juga ada banyak aquaplaning. Jadi, ini kondisi limit," tegas Marquez.
"Kita lihat pada sore, yang akan ada balapan sprint. Saya harap bisa berlangsung dan hujan mereda sehingga kami bisa menjalani balapan," pungkas Alex Marquez.
Kondisi trek yang banyak genangan air, menjadi pertimbangan safety officer FIM Loris Capirossi yang berbicara dengan para pebalap tiga besar di parc ferme. Faktor keselamatan akan menjadi pertimbangan utama untuk menggelar balapan karena cipratan air akan mengganggu jarak pandang para pebalap. Resiko terbesar dialami oleh pabalap yang ada dalam rombongan besar, di mana cipratan air dari motor-motor di depannya akan membuat jarak pandang sangat terbatas.