Greysia Polii “Dicurhatin” Yuniornya Sambil Menyusui Anak
Pensiun sebagai atlet bukan berarti Greysia Polii meninggalkan dunia bulu tangkis. Dia menjadi tempat "curhat" atlet-atlet muda hingga akan mewakili Komisi Atlet BWF dalam acara Forum Atlet Internasional dari IOC.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
Pensiun sebagai atlet sejak Juni 2022, bukan berarti Greysia Polii meninggalkan dunia bulu tangkis yang telah menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil. Dia memberi masukan pada “adik-adiknya” di pelatnas Cipayung, menjadi penasihat di PB Jaya Raya, dan akan mewakili atlet bulu tangkis dunia dalam acara Forum Atlet Internasional yang diselenggarakan Komite Olimpiade Internasional di Swiss.
Menjadi sosok senior dengan status peraih medali Olimpiade pada akhir kariernya sebagia pebulu tangkis, Greysia menjadi panutan bagi atlet-atlet muda di pelatnas bulu tangkis. Medali emas ganda putri (bersama Apriyani Rahayu) dari Olimpiade Tokyo 2020, yang mundur setahun karena pandemi Covid-19, didapat menjelang akhir kariernya.
Prestasi tertinggi bagi atlet di dunia internasional itu melengkapi deretan pencapaian Greysia sebagai pendobrak prestasi ganda putri Indonesia di era 2000-an. Gebrakan besar pertamanya adalah ketika meraih emas ganda putri Asian Games Incheon 2014 saat berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Mereka meruntuhkan kekuatan China dan Korea Selatan yang selalu menguasai persaingan ganda putri dunia.
Greysia, yang saat ini berusia 35 tahun, menilai medali emas Tokyo 2020 sebagai pelengkap dari semua perjalanannya yang kebetulan terjadi pada akhir kariernya. Kalaupun dia dan Apriyani tak mempersembahkan emas bagi “Merah Putih” pada momen dua tahun lalu tersebut, Greysia akan tetap memutuskan pensiun mengingat usia yang tak lagi muda untuk pebulu tangkis. Apalagi, dia dan Felix Djimin, yang belum menikah saat Tokyo 2020 digelar, berencana membangun keluarga.
Kini, setahun setelah meninggalkan profesi sebagai atlet, Greysia menjalani babak baru dalam hidupnya, yaitu sebagai istri dan ibu dari Jessia (3 bulan). Kehadiran buah hatinya itu, yang lahir pada 30 April 2023, dikatakan Greysia semakin melengkapi hidupnya.
Namun, dia tak benar-benar meninggalkan dunia bulu tangkis. Apalagi, menjelang dan setelah pensiun, Greysia diminta pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, membantu mengembangkan sektor ganda putri.
“Dapat medali emas Olimpiade menjadi pelengkap karier saya. Tak lama setelah pensiun, saya hamil. Kehadiran anak semakin melengkapi hidup saya,” tutur Greysia ketika merefleksikan momen akhir kariernya hingga saat ini.
Greysia mengungkapkan itu ketika bertemu media di Jakarta, pada Rabu (2/8/2023). Pertemuan itu, semula, direncanakan digelar sesaat setelah dia pensiun. “Tetapi, saya keburu hamil. Saya ingin berterima kasih pada media yang menjadi bagian dari perjalanan karier saya. Supporting system menjadi faktor penting bagi atlet, termasuk media,” kata Greysia yang hadir bersama suaminya.
Hal positif
Maka, setelah banyak orang yang membantunya meniti perjalanan sebagai atlet, kini saatnya bagi Greysia untuk memberi hal positif pada masyarakat. “Setelah pensiun, saya memiliki panggilan untuk giving back to society,” katanya.
Berbagi hal positif itu salah satunya dilakukan dengan berbagi cerita tentang perjuangannya menjadi atlet dari nol hingga menempati podium tertinggi pada ajang besar. Greysia sering diundang untuk menjadi pembicara dalam acara berbagi motivasi.
“Saya diundang oleh perusahaan swasta dan BUMN untuk berbagi nilai-nilai positif dan inspiratif. Ternyata, apa yang saya jalani sebagai atlet bisa menjadi inspirasi bagi orang lain yang tidak berprofesi sebagai atlet, terutama untuk anak-anak muda,” tuturnya.
Namun, Greysia tak benar-benar meninggalkan dunia bulu tangkis. Apalagi, menjelang dan setelah pensiun, dia diminta pelatih ganda putri Eng Hian untuk membantu mengembangkan sektor ganda putri.
Meski dikenal sebagai sosok yang memiliki pergaulan luas, hingga bisa berteman dengan atlet dari banyak negara yang menjadi lawannya di lapangan, Greysia harus mempelajari hal baru ketika diundang sebagai pemberi motivasi. “Saya harus belajar berkomunikasi, terutama ngomong di depan banyak orang,” katanya.
Di luar kegiatan berbagi motivasi dalam acara resmi, dia juga rutin menjadi motivator bagi “adik-adiknya” di pelatnas. Pemain-pemain muda di Cipayung sering kali ngobrol dengan Greysia, baik melalui telepon maupun bertemu langsung. Tak jarang, dia dikunjungi atlet-atlet muda di rumahnya.
“Mereka biasanya memulai curhat tentang bulu tangkis. Lama-lama, pasti curhat hal-hal pribadi. Kadang, saya sampai harus bilang, ‘Nanti dulu, saya mau nyusuin anak dulu’,” katanya.
Bagian dari BWF
Selain membantu atlet-atlet muda di PB Jaya Raya dan pelatnas, Greysia masih memiliki posisi penting di dunia bulu tangkis, yaitu menjadi bagian dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Di antara enam atlet yang berada dalam Komisi Atlet, dia dipilih menjadi ketua pada Februari 2022 hingga pemilihan berikutnya pada 2025. Posisi tersebut membuat Greysia menjadi penghubung antara rekan-rekan sesama atlet dan BWF demi perkembangkan bulu tangkis dunia.
Greysia bahkan akan mewakili Komisi Atlet BWF untuk hadir pada acara Forum Atlet Internasional yang digelar Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Lausanne, Swiss, pada 1-2 Oktober. Acara tersebut akan dihadiri wakil atlet dari semua cabang olahraga dari federasi internasional masing-masing.
“Ini menjadi kehormatan bagi saya bisa mewakili atlet bulu tangkis dari seluruh dunia di forum nanti. Kami akan membahas perkembangan berbagai cabang dan kemungkinan untuk Olimpiade Paris 2024,” kata Greysia.
Pada momen itu pula, Greysia akan menyempatkan diri melihat raket, yang dipakai saat meraih emas Olimpiade Tokyo 2020, di Museum Olimpiade di Lausanne. Raketnya diminta untuk dipajang di sana setelah menjadi juara di Tokyo 2020. Tanpa ragu, Greysia memberikan raketnya itu.
“Bertanding” Lagi
Pekan ini, dia bahkan akan “bertanding” kembali dalam pertandingan ekshibisi di China pada acara yang digelar sponsornya, Victor. Dalam perjalanan ini, Greysia membawa putrinya karena Felix pun harus turut melakukan perjalanan ke China. Greysia dan Felix akan mengunjungi pabrik yang memproduksi produk apparel milik mereka.
Di sana, Greysia juga akan menghadiri acara klinik pelatihan serta temu penggemar. Dalam pertandingan ekshibisi, dia akan bertemu dengan pemain-pemain China yang pernah menjadi lawannya, yaitu Wang Xiao Li, Tang Jin Hua, dan Bao Yi Xin. Atas dasar itulah, dia menjalani latihan fisik di rumahnya yang kemudian videonya dibagikan melalui akun media sosialnya.
“Dulu, saya pernah dikalahkan mereka dengan skor telak, kalau enggak salah, hanya dikasih lima poin, ha-ha-ha… Mungkin nanti, kami akan bercerita soal itu,” katanya.