Indonesia Berpeluang Cetak Rekor Baru Berkat Wushu
Indonesia harus melampaui perolehan medali pada Universiade 2011 yang mendapat tiga emas, satu perak, dan dua perunggu untuk membuat rekor baru. Saat itu Indonesia meraih emas dari angkat besi dan bulu tangkis.
Oleh
Insan Alfajri dari Chengdu, China
·3 menit baca
CHENGDU, KOMPAS — Kontingen Indonesia berpeluang melebihi rekor perolehan medali terbanyak pada ajang olahraga mahasiswa sedunia atau Universiade yang dicetak pada 2011. Pada 2011, Indonesia merebut dua emas, satu perak, dan dua perunggu. Saat ini Indonesia sudah meraih dua emas dan dua perak, serta meloloskan tiga atlet wushu ke babak final.
Lolosnya tiga atlet wushu ke final dipastikan setelah Tharisa Dea Florentina (nomor 52 kg putri) dan Bintang R Nada Guitara (60 kg putra) menang pada semifinal di Chengbei Gymnasium, Chengdu, China, Rabu (2/8/2023).
Bintang yang menghadapi Panahigelehkolai Shoja (Iran) membuka laga dengan pukulan beruntun ke muka lawannya. Dia juga mencuri poin dengan tendangan tajam ke dada.
Tampak sekali tekadnya ingin segera menjatuhkan lawannya itu. Ternyata, Bintang pernah dikalahkan Shoja di FISU University World CUP Combat Sports tahun 2022 di Turki. Ketika itu, dia kalah telak 2-0 di perempat final.
”Sekarang, utang sudah dibayar lunas,” kata atlet asal Universitas Negeri Semarang seusai pertandingan.
Sama seperti Bintang, Tharisa juga tampil meyakinkan saat melawan Turksoy Hancer Hayriye dari Turki. Di ronde pertama, sedikitnya dua kali dia membanting lawan.
Kaki kirinya yang digerakkan ke atas dan ke bawah bikin lawan bingung. Ketika lawan menendang, Tharisa pun menangkap kaki lawannya dan menjatuhkannya. Ronde kedua berjalan tanpa perlawanan berarti dari Hayriye.
Selain Bintang dan Tharisa, Pandu Pratama (52 kg putra) sudah lebih dulu masuk final setelah mengalahkan Pangchai Armen pada Selasa (1/8/2023).
Mereka sudah siap karena sudah menjalani pemusatan latihan di China sebelum kompetisi ini.
Pelatih tim wushu sanda, Mukhlish, gembira atas keberhasilan anak asuhnya. Dia yakin atlet wushu sanda akan menunjukkan kemampuan terbaik saat berlaga di final.
Dia pun sudah memetakan kemampuan lawan dan optimistis tim sanda bisa bermain total saat berlaga di final.
Di laga puncak, Pandu akan melawan Demirci Mehmet (Turki). Bintang bertemu atlet tuan rumah Ma Yigo dan Tharisa berhadapan dengan Ruggieri Maiwen (Perancis).
”Insya Allah mereka sudah siap karena sudah menjalani pemusatan latihan di China sebelum kompetisi ini. Tinggal kita tunggu saja bagaimana hasilnya,” ujar Mukhlish.
Saat ini, Indonesia sudah mengantongi dua medali emas dan dua perak dari tim wushu disiplin taolu atau jurus. Untuk memecahkan rekor medali pada Universiade 2011, minimal satu dari tiga atlet wushu yang menembus final itu harus meraih medali emas. Tambahan satu emas cukup untuk memecahkan rekor, apalagi jika ketiganya meraih emas.
Universiade Chengdu yang berlangsung 28 Juli-8 Agustus 2023 melombakan 18 cabang olahraga. Indonesia mengikuti delapan di antaranya, yakni wushu, taekwondo, judo, atletik, renang, bulu tangkis, tenis, dan rowing.
Tim judo kembali ke Tanah Air hari ini dan pulang tanpa medali. Sebaliknya, tim dari bulu tangkis dan rowing baru tiba di Chengdu dan bersiap mengikuti pertandingan yang sebentar lagi bergulir.