Durasi pertandingan Liga Inggris akan semakin panjang di musim 2023-2024. Meski dikenal kompetisi terbaik, waktu efektif permainan Liga Inggris masih di bawah Liga Perancis, Liga Italia, dan Liga Jerman.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AFP/OLI SCARFF
Gelandang Manchester United, Casemiro (kiri), dan striker Chelsea, Joao Felix, sama-sama terjatuh saat berebut bola dalam laga lanjutan Liga Inggris. Kemenangan ini menjadikan MU finis di posisi keempat Liga Inggris sehingga berhak lolos ke Liga Champions musim mendatang.
LONDON, SELASA — Liga Inggris akan menjadi kompetisi top dunia pertama mengadopsi aturan FIFA mengenai waktu tambahan yang diperkenalkan pada Piala Dunia Qatar 2022 lalu. Mulai musim 2023-2024, pertandingan di liga terbaik dunia itu rata-rata bakal berlangsung lebih dari 100 menit.
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) berupaya meningkatkan durasi efektif permainan (ball in play) di kompetisi profesional di Inggris dengan menerapkan waktu tambahan lebih dari 5 menit per babak. Langkah itu dilakukan juga untuk mengurangi peluang tim atau pemain melakukan tindakan ”kotor” untuk mengulur waktu, terutama ketika tengah unggul di masa akhir laga.
”Mulai musim baru nanti akan sangat jarang di gim kompetisi kasta teratas (Liga Primer Inggris) dimainkan kurang dari 100 menit,” ungkap seorang ofisial laga Liga Inggris kepada Sky Sports, Senin (31/7/2023).
Berdasarkan data Opta, setiap pertandingan Liga Inggris musim 2022-2023 rata-rata berlangsung 98 menit dan 14 detik. Dari waktu itu, permainan bola efektif di kompetisi paling bergengsi di dunia itu hanya mencapai 54 menit dan 46 detik atau 55,8 persen dari akumulasi durasi pertandingan.
Angka persentase itu membuat Liga Inggris berada di bawah Liga Perancis (58,1 persen), kemudian Liga Italia dan Liga Jerman yang sama-sama mencatatkan durasi efektif permainan sebanyak 56 persen dari rata-rata waktu akumulasi laga.
Di sisi lain, hanya sembilan tim Liga Inggris yang mencatatkan rerata waktu efektif permainan di atas rata-rata durasi gim liga musim lalu. Sembilan tim itu ialah Manchester City, Liverpool, West Ham United, Tottenham Hotspur, Leicester City, Manchester United, Brighton & Hove Albion, Bournemouth, dan Chelsea. City, sang juara, memiliki durasi efektif permainan tertinggi dengan 60 menit dan 19 detik.
Sementara itu, 11 tim mengoleksi rerata durasi permainan di bawah rata-rata liga. Durasi efektif permainan terendah dicatatkan oleh Newcastle United, yang duduk di peringkat keempat, dengan 51 menit dan 5 detik.
Penyebab laga terhenti
Durasi permainan efektif di Liga Inggris amat jauh dibandingkan rerata 62 laga di Qatar 2022 yang berlangsung 58 menit dan 4 detik. Seiring aturan baru waktu tambahan itu, maka setiap laga terhenti di Qatar, misalnya untuk penalti, peninjauan tayangan insiden melalui asisten wasit video (VAR), hingga lemparan ke dalam, dikumpulkan untuk menjadi durasi waktu tambahan di setiap babak.
Mulai musim baru nanti akan sangat jarang di gim kompetisi kasta teratas (Liga Primer Inggris) dimainkan kurang dari 100 menit.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Portugal, Diogo Dalot (bawah), berebut bola dengan pemain Maroko, Yahya Attiat Allah, di babak perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Qatar, Sabtu (10/12/2022).
Di Liga Inggris musim lalu, penalti menjadi penyebab terbesar laga terhenti dengan rerata membutuhkan waktu 112 detik untuk menjalankan kembali pertandingan. Kemudian, peninjauan VAR dan sepak mula setelah gol menyebabkan jeda laga masing-masing selama 79 detik dan 72 detik.
Tak hanya itu, setiap lemparan ke dalam juga menyebabkan jeda pertandingan rata-rata selama 16 detik. Dengan merujuk data rerata sekitar 40 lemparan ke dalam per laga di Liga Inggris, dari situasi lemparan ke dalam saja, pertandingan bisa terhenti hingga 10 menit.
Ketua Eksekutif FA Mark Bullingham menuturkan, aturan FIFA yang diterapkan mulai Piala Dunia Qatar lalu menghadirkan perubahan mendasar untuk sikap pemain di lapangan. Terutama, kata Bullingham, pemain menjadi sadar bahwa keputusan mereka mengambil jeda untuk perawatan cedera atau membiarkan bola lama di luar lapangan tidak memberikan keuntungan untuk tim mereka.
”Dengan aturan FIFA itu, durasi efektif permainan menjadi sangat beragam bahkan bisa mencapai 25 menit. Perlu dipastikan adanya insentif untuk tindakan mengulur waktu,” ucap Bullingham dilansir The Times.
Penyerang Arsenal Gabriel Jesus mencetak gol pertama dari titik penalti dalam pertandingan Liga Inggris antara Arsenal dan Leeds United di Stadion Emirates, London, Sabtu (1/4/2023) malam WIB. Arsenal mengalahkan Leeds, 4-1.
Selain kasta tertinggi yang dikelola Premier League dan Piala FA, otoritas sepak bola Inggris juga memastikan, penerapan aturan waktu tambahan FIFA juga dilakukan di empat kompetisi yang dipegang oleh Liga Sepak Bola Inggris (EFL).
Keempat kompetisi itu ialah Divisi Championship, Liga Satu, Liga Dua, dan Piala Liga Inggris. Pada musim 2022-2023, Divisi Championship mencatatkan waktu efektif permainan rata-rata 52 menit, lalu 50 menit di Liga Satu, serta 48 menit di Liga Dua.
Peningkatan signifikan
Dalam jangka panjang, FA berharap durasi efektif permainan Liga Inggris bisa mendekati 60 menit dengan aturan waktu tambahan itu. Untuk penerapan di musim perdana, FA menargetkan rata-rata waktu efektif di kompetisi terbaik Inggris bisa melewati 55 menit.
Apabila berkaca dari pengalaman FIFA, aturan waktu tambahan itu mampu memberikan peningkatan signifikan durasi efektif permainan. Piala Dunia Rusia 2018 mencatatkan rerata durasi efektif 55 menit dan 41 detik, sehingga ada peningkatan lebih dari 2 menit di Qatar 2022.
Pemain Polandia, Robert Lewandowski, mencetak gol penalti dalam pertandingan melawan Perancis di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Qatar, Minggu (4/12/2022). Mbappe mencetak dua gol dalam pertandingan dan membantu Perancis mengalahkan Polandia 3-1.
Waktu tambahan di Qatar 2022 lebih panjang 6,5 menit dibandingkan turnamen di Rusia, empat tahun sebelumnya. Rata-rata waktu tambahan yang diberikan wasit di Piala Dunia 2022 adalah 10 menit dan 11 detik. Pertandingan yang mencatatkan waktu tambahan terbanyak ialah laga Inggris melawan Iran dengan 27 menit.
Secara total, sebanyak 43 laga dari 62 pertandingan di Qatar berlangsung lebih dari 100 menit. Rata-rata laga di Qatar tanpa menghitung masa perpanjangan waktu di fase gugur berlangsung 100 menit dan 23 detik. Angka itu 4 menit lebih panjang dibandingkan Piala Dunia 2018 serta 5 menit dari Piala Eropa 2020.
Ketua Komite Wasit FIFA Pierluigi Collina menuturkan, pada awal penerapannya, waktu tambahan yang amat panjang berpeluang terjadi karena pemain masih beradaptasi dengan aturan baru itu.
”Telah terbukti bahwa waktu tambahan di Qatar kian singkat ketika turnamen telah berjalan memasuki masa-masa krusial. Itu membantu pertandingan menjadi lebih penting dan efektif karena pemain berhenti menghabiskan waktu sia-sia,” ucap Collina dilansir The Athletic.