Tantangan Imola Dongkrak Semangat Razgatlioglu
Karakter Sirkuit Imola yang menantang dengan trek relatif sempit, tikungan buta, dan ”chicane” ketat melambungkan semangat Toprak Razgatlioglu untuk meraih kemenangan. Persaingan podium masih melawan para pebalap Ducati.
IMOLA, JUMAT — Toprak Razgatlioglu mendapat angin segar di Sikuit Imola yang sudah tiga musim absen dari kalender balapan Superbike. Pebalap tim Pata Yamaha Prometeon itu sangat menikmati memacu YZF-R1 di trek yang menuntut tehnik berkendara tinggi itu dalam dua sesi latihan bebas, Jumat (14/7/2023).
Razgatlioglu fokus mencetak pace balapan yang kompetitif serta mencari setelan terbaik untuk meningkatkan daya cengkeram ban belakang. Langkah yang sama dilakukan oleh pebalap Aruba.it Racing-Ducati, Alvaro Bautista, sehingga performa mereka sesungguhnya tersamar selama sesi latihan.
”Setelah dua, tiga tahun, kita kembali lagi ke Imola, dan putaran pertama di sini luar biasa karena saya sangat menyukai trek ini, khususnya turunan di tikungan 9 dan 10 kemudian tikungan ke kanan, kanan, dan itu bukan tikungan yang mudah. Namun, saya sangat menyukai tikungan itu karena Anda perlu cepat dan berkendara dengan lebih agresif. Secara umum, saya menyukai chicane dan yang penting bisa menikmati balapan,” ujar Razgatlioglu.
Baca juga: Razgatlioglu Cari Tantangan di Luar Yamaha
Razgatlioglu langsung menemukan feeling pengendalian sepeda motor yang bagus sejak pertama berada di trek. Dia pun mencetak lap tercepat pada sesi pagi, disusul oleh pebalap Kawasaki Jonathan Rea, serta dua pebalap Aruba.it Racing-Ducati, Bautista dan Michael Ruben Rinaldi.
Namun, dalam sesi latihan bebas kedua, Razgatlioglu dan Bautista tidak melakukan time attack. Mereka fokus melakukan simulasi balapan dengan ban yang sudah terpakai dan mampu mencetak pace dalam rentang 1 menit 47 detik menengah. Rea juga mengasah pace balapan, tetapi kemudian terputus karena terjatuh.
Kondisi ini menempatkan Bautista di posisi ketujuh, Rea di urutan kesembilan, dan Razgatliogu di posisi ke-10 dalam catatan waktu terbaik FP2. Adapun pebalap tercepat pada sesi siang itu adalah Rinaldi, yang belum sepenuhnya pulih dari cedera engkel kaki kanan.
Posisi di akhir FP2 itu bukanlah cerminan potensi pebalap dalam balapan karena para pebalap di tiga besar, yaitu Rinaldi, Alex Lowes, dan Garret Gerloff, belum menunjukkan konsistensi pace yang kompetitif. Para pebalap masih memiliki satu sesi latihan bebas untuk mematangkan setelan motor dalam FP3 pada Sabtu (15/7/2023) mulai pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Toprak Razgatlioglu Berlabuh ke BMW
Sesi ini merupakan kesempatan terakhir sebelum memperebutkan posisi start terdepan dalam sesi Superpole pukul 16.10-16.25 WIB. Perebutan poin pada hari ini akan berlangsung dalam balapan 1 mulai pukul 19.00 WIB.
”Bagi saya, ini bukan hari yang jelek, hanya ada sedikit masalah, kurang daya cengkeram ban belakang. Saya berharap kami menjadi lebih baik besok (Sabtu ini). Menurut saya, kami melakukan pekerjaan yang sangat bagus karena sepertinya hanya saya dan Bautista yang melakukan simulasi balapan hari ini dengan menjalani banyak putaran. Saya melakukan 14, 15 putaran karena ada dua kali bendera merah dan setelah putaran kedelapan saya mulai mencetak 47 detik (1 menit 47 detik) dan menurut saya itu bagus,” ungkap Razgatlioglu di laman WorldSBK.
”Secara umum bagus, hanya ada dua atau tiga putaran dibatalkan, juga putaran terbaik saya dibatalkan karena saya menyentuh area hijau tikungan 22. Namun, secara umum saya senang, hanya perlu sedikit meningkatkan daya cengkeram ban belakang,” lanjut pebalap asal Turki itu.
”Dalam FP3 saya ingin memperbaiki performa sepeda motor karena sekarang saya memerlukan daya cengkeram ban belakang. Jika kami bisa meningkatkan daya cengkeram ban belakang, akan mudah untuk mencetak 47 detik. Saya hanya memikirkan untuk balapan karena dalam satu putaran sangat mudah, Anda tinggal memasang ban baru kemudian melakukan satu putaran dan itu akan menjadi waktu putaran yang bagus,” ungkap Razgatlioglu.
Secara umum, saya menyukai chicane dan yang penting bisa menikmati balapan.
”Namun, yang terpenting adalah balapan selama 19 putaran, yang memerlukan pace yang bagus. Hari ini saya mencoba melakukan itu dan di akhir sesi kami terlihat kuat, tetapi bagi saya belum cukup. Kami perlu meningkatkan daya cengkeram ban belakang supaya bisa berkendara dengan lebih rileks. Itu target saya saat ini,” jelas pebalap yang musim depan akan membela tim BMW itu.
Terkait potensi persaingan podium, Razgatlioglu menilai, akan ada banyak pebalap yang bersaing di depan. Namun, dia tidak khawatir karena trek ini sesuai dengan gaya membalapnya yang agresif. Selain itu, Imola memiliki sejumlah jebakan yang menuntut fokus serta kepresisian karena trek relatif sempit, memiliki chicane yang ketat, dan tikungan buta.
”Menurut saya, Alvaro akan sangat kuat dalam balapan, Johnny (Jonathan Rea), Alvaro, juga seluruh pebalap Ducati. Saya tidak mungkin mengatakan sebelum balapan, tetapi kita lihat saja, sepertinya akhir pekan ini kami akan menjalani banyak pertarungan, saya juga lebih bersemangat menjelang balapan,” ungkap Razgatlioglu.
”Saya perlu melakukan pekerjaan yang bagus dalam kualifikasi karena di sini ada dua chicane kecil sehingga sangat mudah menyentuh area hijau. Jadi, perlu berada di jalur yang bagus untuk mencetak waktu putaran yang bagus supaya bisa start di depan karena trek ini sangat sempit sehingga tidak mudah mendahului. Namun, itu bukan masalah jika saya perlu mendahului pebalap lain. Saya akan agresif dan itu bukan masalah bagi saya,” ujar Razgatlioglu diiringi senyum.
”Secara umum, akan ada banyak pertarungan dan semua orang yang menyaksikan balapan bisa berharap ada balapan yang bagus akhir pekan ini,” tegas pebalap yang lihai melakukan stoppie itu.
Razgatlioglu akan kembali bersaing dengan rival utamanya, Bautista, di Imola. Juara bertahan Superbike itu terus fokus memahami karakter trek dan mengumpulkan data setelan sepeda motor, serta mencari ban yang paling sesuai untuk trek Imola yang panas. Ban kompon keras di atas kertas cocok untuk trek panas, tetapi daya cengkeram kurang. Adapun ban SC1 yang lebih lunak memberikan feeling pengendalian yang lebih baik, tetapi temperatur bisa terlalu tinggi setelah menempuh banyak putaran.
Baca juga: Ducati Pertimbangkan Opsi Kandidat Rekan Setim Bautista
”Hari ini lebih untuk menemukan kembali karakter sirkui, karena saya hanya sekali balapan di sini pada 2019. Kami perlu menemukan referensi dan mendapatkan setelan dasar. Pada sesi pagi, kami menggunakan ban depan berkompon keras dan tidak ada masalah besar, tetapi daya cengkeram tidak bagus. Juga, ban sering tergelincir, mungkin karena trek atau karena kami tidak dalam setelan terbaik,” ungkap Bautista.
”Pada sesi siang, saya menggunakan ban depan SC1 dan saya merasa jauh lebih baik. Kami melakukan sejumlah perubahan pada motor untuk memperbaiki feeling pengendalian, tetapi trek sulit karena panas. Feeling tidak sebagus di trek lainnya, kami perlu melakukan perubahan lagi besok (Sabtu), terutama karena sepeda motor terasa terlalu rendah di belakang dan saya tidak memiliki pandangan ke depan,” tegas pebalap asal Spanyol itu.
”Sepeda motor juga bergerak terlalu banyak, sepertinya suspensi tidak bekerja dengan sangat baik. Apa pun itu, saya senang dengan pace karena pada akhirnya itu sangat penting. Mungkin kami tidak sekuat (di trek lain) tetapi memiliki pace bagus. Kita lihat saja, apakah kami bisa memperbaiki feeling ketika memacu sepeda motor besok,” ujar Bautista.
Baca juga: Bautista Memburu "Hattrick" Keempat di Misano
Dalam balapan ini, para pebalap Ducati juga menjalankan aturan dengan menurunkan putaran mesin maksimal sebesar 250 rpm. Hal ini untuk menjaga persaingan setara di antara tim pabrikan. Sementara Kawasaki mendapat ruang untuk menaikan putaran mesin 250 rpm. Pemangkasan putaran mesin maksimal itu diakui oleh Bautista sangat berpengaruh, tetapi bukan masalah besar.
”Pada akhirnya, itu 500 rpm lebih rendah dari awal musim sehingga ini terasa saya harus lebih sering mengganti gigi. Limiter (pembatas putaran mesin) tiba lebih awal tetapi saya tidka berpikir itu masalah utama kami hari ini. Kami bisa memperbaiki setelan sepeda motor. Kita coba besok, apakah kami bisa memperbaiki feeling, jadi RPM bukan masalah yang sangat besar,” tegas Bautista.