PSSI Tentukan Standar Pemain Eropa untuk Piala Dunia U-17
PSSI bertekad membentuk timnas U-17 terbaik dengan standar tinggi untuk menghadapi Piala Dunia U-17. Pemerintah pun siap membenahi stadion sesuai kebutuhan FIFA.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR, MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023 telah dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia mulai pekan ini dengan membuka seleksi di 10 kota. Demi bisa bersaing, PSSI membentuk tim dengan standar yang serupa dengan tim-tim kuat di dunia.
Tidak hanya pemain yang berada di Indonesia, Pelatih Indonesia U-17 Bima Sakti juga membuka kesempatan bagi bakat-bakat belia yang memiliki paspor Indonesia di luar negeri. Proses seleksi itu pun mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo.
Dalam kunjungan kerja di Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/7/2023), Presiden sempat mengamati seleksi yang melibatkan 187 pemain di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Menurut Presiden, PSSI harus memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemain muda Indonesia untuk bergabung dengan tim U-17 yang akan berkiprah di Piala Dunia U-17 2023.
Saya harus memberikan apresiasi kepada PSSI yang memberikan kesempatan kepada anak-anak muda kita untuk bisa ikut berpartisipasi di Piala Dunia U-17.
”Saya harus memberikan apresiasi kepada PSSI yang memberikan kesempatan kepada anak-anak muda kita untuk bisa ikut berpartisipasi di Piala Dunia U-17,” kata Presiden seusai memantau aksi para pemain dan meninjau stadion tersebut yang telah diajukan PSSI kepada FIFA untuk menjadi salah satu tempat pertandingan Piala Dunia U-17 2023.
Dalam surat yang diserahkan kepada 18 klub Liga 1 dan 34 Asosiasi Provinsi PSSI tertanggal 10 Juli, PSSI memberi tahu kepada semua klub dan Asprov untuk mengumpulkan data pemain demi mengikuti seleksi tim Indonesia U-17. PSSI menegaskan, pemain yang bisa menjalani seleksi adalah pemain yang lahir pada periode 1 Januari 2006 hingga 31 Desember 2007.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya juga memiliki standar tinggi untuk fisik dan kemampuan stamina pemain yang akan ikut seleksi. Tinggi pemain yang dicari PSSI adalah pemain dengan postur 170 cm hingga 185 cm. Tak hanya itu, PSSI juga ingin membentuk pemain dengan stamina prima dengan hasil tes VO2Max rata-rata 60 sampai 65.
Lebih spesifik untuk proses seleksi, VO2Max untuk pemain belakang berkisar 56-60, lalu gelandang sekitar 63-67, serta penyerang 57-61. Dengan angka itu, para pemain yang mengikuti seleksi itu harus memiliki kualitas stamina yang hampir setara dengan pesepak bola profesional di Eropa. Sebagai gambaran, rerata VO2Max pemain di Liga Primer Inggris berada di angka 60 hingga 70.
”Kami menerapkan nilai batas kelulusan yang tinggi. Sebab, kami memiliki tantangan untuk melakukan persiapan secara maksimal, baik dalam penyelenggaraan turnamen dan pembentukan skuad U-17. Kami tidak boleh kalah bersaing di turnamen Piala Dunia pertama di Indonesia,” ujar Erick.
Dengan rencana pembukaan Piala Dunia U-17 2023 berlangsung pada 10 November mendatang, maka Bima hanya memiliki waktu persiapan awal untuk mencari dan menentukan pemain terpilih selama dua bulan. Pasalnya, Erick telah merencanakan pemusatan latihan tim Indonesia U-17 dimulai pada September. Salah satu opsi untuk pemusatan latihan itu ialah Akademi Aspire di Doha, Qatar.
Nama lama skuad U-16
Di pekan ini, PSSI tengah melakukan seleksi di dua tempat, yaitu Jakarta dan Bandung. Seleksi yang dilakukan di Jakarta diikuti 34 pemain yang dipanggil khusus oleh PSSI. Susunan pemain itu didominasi nama-nama lama yang terdiri dari 21 anggota skuad timnas U-16 yang menjadi juara Piala AFF U-16 2022 di Yogyakarta. Kemudian, enam diaspora Indonesia yang berkarier di luar negeri.
Pemain eks Piala AFF U-16 2022, di antaranya, M Iqbal Gwijangge, Sulthan Zaky, Arkhan Kaka, Figo Denis, Ji Da Bin, dan M Nabil Asyura. Adapun pemain diaspora yang memiliki orangtua warga negara Indonesia adalah Aaron Nathan Ang (Nottingen, Jerman), Mahesa S Ekayanto (Dordrecht, Belanda), Staffan Horito (Sant Cugat, Spanyol), Welber Halim Jardim (Sao Paulo, Brasil), Madrid Augusta (AFC 34 Alkmaar, Belanda), dan Aaron Liam Suitela (Bullen Lions, Australia).
”Kami memberikan kesempatan kepada siapa pun pemain Indonesia untuk bergabung ke dalam tim,” ucap Bima.
Kedua kota itu menjadi bagian dari 10 kota yang disasar PSSI untuk melakukan seleksi terbuka. Kota-kota selanjutnya yang akan didatangi Bima bersama tim teknik PSSI adalah Surabaya (Jawa Timur) dan Bali.
Indonesia akan menjadi satu-satunya tim debutan di ajang Piala Dunia U-17 pada edisi 2023. Secara umum, Indonesia bakal mencatatkan diri sebagai tim Asia ke-17 yang tampil di turnamen FIFA yunior yang mulai digagas sejak 1985 itu.
Sebelum Indonesia, tiga anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) lain yang memulai debut di Piala Dunia U-17 sebagai tuan rumah ialah China (1985), Jepang (1993), dan India (2017). China dan Jepang mencatatkan prestasi terbaik dengan menembus perempat final, sedangkan India tersingkir di babak penyisihan.
Persiapan stadion
Lebih lanjut, Presiden menyebut akan ada enam hingga delapan stadion yang digunakan untuk Piala Dunia U-17 2023. Indonesia, tambah Presiden Jokowi, menyerahkan sepenuhnya pemilihan stadion kepada FIFA.
”Untuk (Piala Dunia) U-20, (stadion-stadion) ini sudah layak untuk dipakai, tetapi untuk U-17 masih ada proses perbaikan lagi karena memang ini beda. Jadi, mungkin jahit rumputnya tetap dilakukan,” ucap Presiden.
Selain Si Jalak Harupat, PSSI juga mengajukan lima stadion lain yang telah disiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023, yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Stadion Jakabaring (Palembang). Dua stadion lain ialah Stadion Internasional Jakarta (JIS) serta antara Stadion Pakansari (Bogor) atau Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi).