Atmosfer Sirkuit Silverstone selalu menyuntikkan energi dan motivasi besar bagi Lewis Hamilton, hingga dia mencetak rekor delapan kemenangan dalam balapan kandangnya. Namun, musim ini dia di luar persaingan kemenangan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
NORTHAMPTONSHIRE, SABTU — Lewis Hamilton dan Silverstone menjadi kombinasi sempurna dalam balapan Formula 1 sejak pebalap Inggris itu menang pertama kali di sana pada 2008. Kombinasi pebalap Inggris menang dalam seri Inggris itu, kemudian terulang tujuh kali dalam rentang 2014-2021.
Hamilton pun memegang rekor delapan kemenangan dalam satu seri balapan, setara dengan Michael Schumacher di Magny-Cours, Perancis. Namun, musim ini, Hamilton kehilangan senjata untuk memperbaiki rekornya di Silverstone.
Pebalap tim Mercedes itu mengalami momen sulit dalam karier balapnya, menyusul performa mobil yang menurun seiring perubahan regulasi Formula 1. Hamilton pun kehilangan senjata untuk meraih kemenangan sejak musim 2022.
Pencapaian terbaiknya musim lalu, hingga sembilan seri musim 2023 ini, adalah finis di posisi kedua. Kemenangan terakhir Hamilton terjadi dalam seri Arab Saudi pada 2021.
Musim ini, kemenangan juga masih dari jangkauan Hamilton. Bahkan, akhir pekan ini, di Silverstone, Inggris, tempat Hamilton didukung oleh ribuan penggemar tuan rumah, performanya masih jauh dari harapan. Paket perbaikan performa Mercedes W14, berupa sirip aerodinamika, kurang maksimal dalam kualifikasi di Silverstone.
Juara dunia tujuh kali Formula 1 itu terakhir menang di Silverstone pada musim 2021, saat di awal balapan dia bersenggolan dengan Max Verstappen hingga pebalap Red Bull itu kecelakaan dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Namun, akhir pekan ini, Hamilton di atas kertas jauh dari persaingan kemenangan. Mobil yang dia pacu, Mercedes W14, masih tertinggal dari performa Red Bull RB19 yang dipacu Verstappen.
Bahkan, dalam kualifikasi pada Sabtu (8/7/2023), Hamilton hanya bisa meraih posisi start ketujuh, satu posisi di belakang rekan setimnya, George Russell. Namun, Hamilton tetap menargetkan finis di podium karena pace balapannya kuat.
Target podium itu tidak akan mudah diraih karena di depannya ada Russell, kemudian dua pebalap Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz Junior. Di posisi start dua dan tiga ada pebalap McLaren Lando Norris dan Oscar Piastri, yang menikmati perbaikan performa mobil MCL60 di Silverstone. Adapun pemegang pole position, Verstappen, sangat jauh dari jangkauan Hamilton.
”Sayang sekali, kami tidak cukup cepat hari ini. Kondisi di lintasan rumit, tetapi tetap masih ada beberapa elemen kegembiraan karena kami berusaha untuk mengelola ban,” ujar Hamilton seusai kualifikasi.
Hamilton kini fokus pada strategi balapan yang menempuh 52 putaran pada Minggu (9/7/2023) mulai pukul 21.00 WIB. Balapan di trek kecepatan tinggi ini sangat menuntut pengelolaan ban yang jitu untuk menang. Hamilton sangat ahli dalam hal itu, seperti dia lakukan dalam balapan musim 2020 saat dia finis terdepan di Silverstone dengan tiga ban. Sebab, ban depan kiri mobilnya pecah menjelang finis karena sudah sangat tipis.
”Ada beberapa momen sepertinya kami memiliki potensi untuk berada lebih di depan, tetapi kemudian kami sedikit mundur. Kami terlihat lebih kesulitan pada satu putaran dibandingkan dengan pace balapan, jadi kami akan lihat apa yang bisa kami lakukan besok (balapan Minggu ini),” lanjut Hamilton di laman Formula 1.
Sayang sekali, kami tidak cukup cepat hari ini. Kondisi di lintasan rumit, tetapi tetap masih ada beberapa elemen kegembiraan.
”Jika kami bisa ke depan, itu akan luar biasa. Semoga kami bisa menekan mobil-mobil di depan dan masuk dalam pertarungan dengan mereka,” tegas pebalap berusia 38 tahun itu.
Kuat
Motivasi meraih podium juga sangat kuat dalam diri Russell, yang start dari posisi keenam. Pebalap muda Inggris itu optimistis bisa memaksimalkan pace balapan yang dia miliki untuk memperbaiki posisi ke zona podium.
”Ini sesi yang menyenangkan, saya sangat menikmati kondisi seperti ini (trek basah). Saya selalu yakin saya bisa melakukan pekerjaan dengan bagus dan melakukan putaran cepat saat diperlukan. Ini penuh tekanan selama kualifikasi, tetapi saya merasa nyaman dengan pace kami dalam Q1 dan Q2,” ungkap Russell.
Russell menambahkan, dia tetap mampu bersaing pada sesi kualifikasi ketiga. Dia kecewa tak bisa meraih posisi lebih baik. ”Tetapi, kami berada di tempat yang semestinya untuk besok (balapan),” ungkap Russell.
”Tim melakukan pekerjaan yang bagus meningkatkan performa mobil dalam semalam, dan saya bersemangat melihat apa yang bisa kami lakukan dalam balapan. Kami yakin kami memiliki pace balapan yang lebih kuat dibandingkan dengan satu putaran, jadi saya yakin kami bisa maju ke depan,” tegas Russell.
Kepala tim Mercedes Toto Wolff pun menilai, peluang meraih podium sangat terbuka dengan selisih waktu yang sangat tipis di antara posisi start kedua hingga ketujuh.
”Sesi hari ini menarik, dengan selisih waktu antara P2 dan P7 hanya sepersekian detik. Kami lebih kompetitif daripada yang kami perkirakan dalam hal waktu putaran, dan selisih dengan para pebalap baris depan kecil. Namun, itu bukanlah alasan, dan P6 serta P7 adalah posisi start kami,” ujar Wolff.
Pertanyaan bagi Mercedes saat ini adalah seberapa besar perbedaan pace yang diperlukan untuk mendahului. ”Ada beberapa mobil di depan kami, tetapi kami berharap kami bisa melakukan kemajuan yang bagus,” ungkap Wolff.
Optimisme untuk meraih podium dalam balapan di Silverstone juga diungkapkan oleh Direktur Trackside Engineering Mercedes Andrew Shovlin.
”Pace dalam putaran panjang kami terlihat bagus kemarin, jadi kami berharap bisa menekan ke depan. Kami juga tidak melakukan perubahan apa pun pada mobil yang bisa mengganggu pace balapan,” ujar Shovlin.
Dia mengaku lebih senang jika pebalap Mercedes bisa start lebih ke depan, karena itu akan menaikkan peluang meraih podium. Namun, masih ada peluang dengan strategi yang akan memungkinkan tim untuk memangkas waktu.
”Jika McLaren memiliki pace balapan yang menyamai kecepatan kualifikasi mereka, itu akan memengaruhi strategi secara signifikan. Ini akan menjadi balapan yang menarik karena akan ada banyak mobil yang bersaing meraih podium,” pungkas Shovlin.