Dua kemenangan yang diraih oleh George Russell dalam Formula 1 seri Brasil menandai kebangkitan Mercedes yang mengalami musim sulit di era baru F1.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SAO PAOLO, MINGGU - Penantian panjang Mercedes untuk kembali meraih kemenangan dalam balapan Formula 1 diakhiri oleh George Russell di Interlagos, Brasil, Minggu (13/11/2022) atau Senin dini hari WIB. Pebalap berusia 24 tahun itu, juga memenangi balapan sprint pada Sabtu berkat performa Mercedes W13 yang sangat cepat dan tidak bisa ditandingi oleh Red Bull maupun Ferrari. Hasil di Sao Paulo ini menegaskan pencapaian tim "Panah Perak" dalam mengatasi masalah W13 di era baru Formula 1.
Russell finis di depan rekan setimnya, Lewis Hamilton; serta duo Ferrari, Carlos Sainz Junior dan Charles Leclerc, yang masing-masing di posisi ketiga dan keempat. Pebalap senior, Fernando Alonso, finis di urutan kelima. Adapun dua pebalap Red Bull, Max Verstappen serta Sergio Perez, masing-masing finis keenam dan ketujuh.
Verstappen kehilangan posisi di lap-lap awal karena bersenggolan dengan Hamilton saat berusaha mendahului di tikungan 2 seusai masuknya safety car menyusul tabrakan antara Daniel Ricciardo dan Kevin Magnussen. Mobil Verstappen rusak pada bagian hidungnya sehingga ia harus melakukan pit stop.
Sedangkan Hamilton bisa melanjutkan balapan tanpa kerusakan pada mobilnya. Akan tetapi, dia kehilangan peluang memenangi balapan.
Russell, yang start terdepan, melakukan start yang sangat bagus dan langsung melesat meninggalkan para pebalap lainnya. Dia pun meraih kemenangan pertamanya di ajang F1, sekaligus mengahiri penantian Mercedes yang terakhir menang di Arab Saudi para musim 2021.
Hasil di Interlagos ini juga menjadi balapan pertama setelah 2010 di mana pebalap Inggris finis di posisi pertama dan kedua.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Saat menuju garis finis, semua kenangan tiba-tiba muncul kembali bersamaan. Dimulai dari ibu dan ayah saya dalam gokar dan dukungan terus menerus dari seluruh keluarga saya, pacar saya, pelatih saya, manajer saya, serta James Vowles (Kepala Strategi Mercedes) dan Toto (Wolff, Kepala Tim Mercedes F1). Daftarnya sangat panjang. Saya sangat berterimakasih kepada mereka. Saya super bangga," ujar Russell.
Kemenangan ini menjadi dorongan sangat besar bagi seluruh anggota tim memasuki musim dingin. Kami berada di jalur yang tepat. (Lewis Hamilton)
Adapun bagi Hamilton, pencapaian di Interlagos membuatnya optimistis Mercedes akan kembali kompetitif musim depan. Sejak awal musim ini, dia yakin kemenangan akan datang seiring dengan kerja keras tim Panah Perak mengatasi masalah pada W13.
"Meraih hasil ini (menang di Brasil) merupakan hal terpenting bagi kami. Ini menjadi dorongan sangat besar bagi seluruh anggota tim memasuki musim dingin. Kami berada di jalur yang tepat," ujar juara dunia tujuh kali F1 itu.
Dalam balapan ini, Hamilton kembali merasakan pertarungan panas dengan Verstappen. Pebalap Red Bull itu berusaha mendahului. Verstappen berada di depan Hamilton saat memasuki tikungan 1, tetapi pertarungan terus berlanjut hingga kedua mobil berdampingan dan Hamilton masuk lebih awal di tikungan 2. Kemudian, terjadi senggolan yang membuat Hamilton keluar lintasan dan Verstappen mengalami kerusakan hidung mobil.
"Yang saya pikirkan saat itu adalah saya akan keluar balapan karena saya merasakan sesuatu. Bagian belakang mobil tidak terasa sama setelah itu dan bagi saya itu seperti, 'saya akan kehilangan peluang tim finis satu-dua', dan hanya itulah yang saya pikirkan," ungkap Hamilton.
Terkait persaingan melawan Verstappen, Hamilton mengaku tidak memikirkan apakah itu kesengajaan atau tidak. "Saya tidak memiliki pemikiran seperti itu. Saya pikir itu alamiah. Ketika memiliki kesuksesan, maka Anda akan menajdi target. Tetapi, itu oke. Bukan sesuatu yang belum pernah saya hadapi sebelumnya," ujar Hamilton.
Verstappen yang sempat berada di posisi ke-17 , finis di posisi keenam setelah mendahului Perez dalam usahanya mendahului Alonso. Perez memberi ruang bagi Verstappen karena diinformasikan oleh tim bahwa posisinya akan dikembalikan jika gagal mendahului Alonso. Namun, Verstappen tidak bersedia mengembalikan posisi kepada Perez yang memerlukan tambahan poin supaya bisa finis di posisi kedua klasemen akhir.
Menolak perintah
Sikap Verstappen yang menolak perintah timnya itu diyakini sebagai pembalasan atas 'kecelakaan yang disengaja' oleh rekannya, sang pebalap Meksiko, dalam kualifikasi F1 seri Monako. Kecelakaan itu membuat Verstappen tidak bisa meraih posisi start tedepan karena kibaran bendera merah. Dalam balapan di Monako itu, Perez finis terdepan.
"Kami membahas masalah tersebut di dalam tim. Para pebalap telah berbicara terkait itu. Mereka sangat jelas. Saya tidak akan membahas apa yang kami diskusikan. Para pebalap telah berjabat tangan," ungkap Kepala Tim Red Bull Christian Horner kepada Sky Sport tentang kontroversi itu.
"Kami bekerja sebagai tim, kami balapan sebagai tim. Prioritas kami adalah mengantar Checo menjadi runner-up kejuaraan. Max telah memberi kami komitmennya. Jika Max bisa membantu, dia akan melakukan," ujar Horner.