Prawira dan Satria Muda masih belum menemukan level konsistensi tertinggi pada laga pertama perempat final. Celah itu bisa menjadi masalah di gim ke-2.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua tim unggulan, Prawira Harum Bandung dan Satria Muda Pertamina Jakarta, hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mencapai semifinal. Meskipun akan memainkan laga penentu di kandang sendiri, mereka masih belum bisa tenang karena performa penuh celah pada laga pertama.
Prawira (unggulan pertama) dan SM (unggulan kedua) sama-sama akan kembali ke kandang, pada Sabtu (8/7/2023), dengan keunggulan 1-0 dalam seri perempat final. Prawira akan menjamu Bumi Borneo Pontianak di C-Tra Arena, Bandung. SM sudah menanti Bali United di BritAma Arena, Jakarta.
Pelatih Prawira David Singleton mengatakan, kemenangan dramatis atas Borneo, 79-78, pada gim ke-1, Kamis (6/7/2023), adalah sebuah peringatan keras. Mereka tidak bisa meremehkan lawan berstatus tim unggulan terbawah itu. Sang pelatih mengaku terkejut dengan pilihan tembakan lawan yang tidak lazim.
”Banyak (skema) tembakan yang tidak pernah muncul di laga mereka sebelumnya. Kami akan menonton video (gim ke-1) dan berharap kejutan itu tidak terulang. Saya percaya kami akan bermain lebih baik di Bandung,” ujar Singleton, yang terpilih sebagai ”Coach of The Year IBL 2023”.
Salah satu hal yang paling diantisipasi Singleton adalah pergerakan guard Borneo, Agam Subastian. Pemain bertubuh mungil setinggi 1,65 meter itu tampil cemerlang dalam debut playoff dengan sumbangan 22 poin, 5 rebound, dan 3 steal. Agam yang sangat cepat dan lincah sukses mengacak-acak pertahanan lawan.
Selain Agam, dua penembak lokal, Calvin Chrissler dan AA Ngurah Wisnu, juga mengejutkan dengan kombinasi 25 poin. Singleton tidak mengira para ”jagoan” lokal Borneo bisa bersinar saat pemain asing andalan, Randy Bell (12 poin), tampil di bawah standar.
Kejutan para pemain lokal Borneo, lewat tembakan perimeter, memercik kebangkitan di paruh terakhir laga. Mereka sempat tertinggal 10 poin jelang kuarter ketiga berakhir, lalu berbalik unggul pada 5 menit kuarter keempat. Adapun Borneo masih unggul 78-77 di 18 detik terakhir.
Agam berkata, timnya tidak takut dengan kepungan para pendukung Prawira di Bandung. ”Kami akan bermain seperti hari ini saja. Pelatih meminta kami untuk bersenang-senang dan menikmati laga. Tentu pertandingan selanjutnya harus bisa lebih baik lagi (dari sisi hasil),” ucapnya yang baru pertama kali tampil di playoff pada usia 26 tahun.
Di sisi lain, para pemain lokal Prawira harus tampil lebih baik jika ingin menyapu bersih seri. Mereka terlalu mengandalkan duo asing Brandone Francis dan Jarred Shaw yang menyumbang total 55 poin. Pemain lain tidak ada yang menyumbang dua digit poin.
Termasuk guard tim nasional Yudha Saputera yang hanya mencetak 7 poin, 2 kali masuk dari 13 lemparan. Penampilan Yudha jauh dari standarnya sebagai peringkat kedua dalam pemilihan suara Most Valuable Player IBL 2023. ”Saya terlalu bersemangat. Tentu harus lebih baik di gim ke-2,” katanya.
Belum tenang
SM, juara bertahan dua musim beruntun, juga belum bisa tenang. Performa mereka di gim ke-1 terbilang inkonsisten. Sempat menggebrak di kuarter pertama dengan unggul 24-9, standar performa Hardianus Lakudu dan rekan-rekan menurun pada kuarter selanjutnya.
Banyak tembakan yang tidak pernah muncul di laga mereka sebelumnya. Kami akan menonton video dan berharap kejutan itu tidak terulang.
Bali United sempat memperkecil jarak hingga 5 poin pada 6 menit terakhir. Di tengah kepungan nyanyian para pendukung tuan rumah, para pemain SM terlihat tegang. Beruntung, forward muda Ali Bagir (12 poin, 4 rebound, 4 steal) mengambil alih permainan dengan tampil ”meledak-ledak” di dua sisi lapangan.
Menurut pemain veteran Bali United, Ponsianus Nyoman Indrawan, mereka sangat bisa merebut gim ke-2 di BritAma Arena. Kuncinya bermain dengan intensitas tinggi sejak tepis mula. Tidak lagi membiarkan SM mengambil alih laga lebih dulu.
”Ya itulah SM, tim langganan juara, sementara kami adalah tim baru. Tentu (kekalahan) itu ada dampak dari istirahat yang cukup lama setelah laga terakhir (musim reguler). Kami harus bermain seperti di kuarter kedua, ketiga, dan keempat jika ingin menang,” kata Komink, sapaan Nyoman yang merupakan pemain asli Bali.
Pertahanan kokoh menjadi modal kepercayaan diri SM di gim ke-2. Tim asuhan Pelatih Youbel Sondakh itu berhasil memaksa lawan 22 kali kehilangan penguasaan atau turnover yang berujung konversi 23 poin. Agresivitas pertahanan juga berhasil meredam eksplosivitas center lawan, Dior Lowhorn.
Bagi Youbel, persoalan terbesar timnya adalah tentang mengembalikan kondisi pemain. ”Pemulihan itu sangat penting karena kami akan terbang ke Jakarta sehari setelah gim ke-1. Lalu akan bertanding langsung keesokan harinya. Kalau soal teknis, saya kira kami sudah menyiapkannya,” ujarnya.
Adapun SM sudah dinanti finalis musim lalu, Pelita Jaya Bakrie Jakarta, di babak 4 besar. Jika SM lolos, laga ulangan final di IBL 2021 dan 2022 akan tersaji di semifinal musim ini. Sementara itu, Prawira sudah ditunggu Dewa United Banten.