Dominasi Bola Voli Putri Vietnam atas Indonesia Berlanjut
Vietnam kembali menjadi penghancur impian tim nasional bola voli putri Indonesia dengan menjuarai AVC Challenge Cup di Gresik, Jawa Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
GRESIK, KOMPAS - Tim nasional bola voli putri Indonesia harus mengakui keunggulan Vietnam saat kalah 2-3 (18-25, 27-25, 25-21, 20-25, 13-15) di final AVC Challenge Cup, Minggu (25/6/2023) malam di Gedung Olahraga Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur.
Kekalahan itu membuat dominasi Vietnam berlanjut atas Indonesia. Pada tiga edisi SEA Games terakhir, langkah Indonesia menuju partai puncak selalu terhenti oleh Vietnam. Pada 2019, Indonesia kalah 2-3. Selanjutnya, edisi 2021, Indonesia kalah 1-3. Pada SEA Games Kamboja 2023, satu bulan lalu, Indonesia juga kalah 2-3.
Kegagalan menjadi juara di turnamen ini menghentikan mimpi Indonesia menuju kompetisi yang lebih bergengsi, yakni FIVB Challenger Cup. Hanya juara AVC yang berhak mengikuti turnamen antarkonfederasi bola voli itu dan hak itu menjadi milik Vietnam. Adapun juara FIVB Challenger berhak promosi untuk tampil di Liga Bola Voli National (VNL), yang diikuti 16 tim terbaik dunia.
Hasil ini mengantar kapten Vietnam, Tran Thi Thanh Thuy, sebagai pemain terbaik atau MVP. Thanh Thuy juga mendapat gelar outside hitter terbaik bersama pemain Taiwan, Wu Fang Yu.
Setter terbaik milik pemain Vietnam, Doan Thi Lam Oanh, dan middle blocker terbaik jatuh ke Dinh Thi Tra Giang (Vietnam) dan kapten tim Indonesia, Wilda Siti Nurfadhilah. Dua penghargaan pemain terbaik lain diberikan kepada pemain Indonesia, yakni opposite terbaik Megawati Hangestri dan libero terbaik Yulis Indahyani.
Kegemilangan Vietnam di final didapat dari penampilan apik Thanh Thuy dan opposite hitter Hoang Thi Kieu Thrinh. Masing-masing pemain menyumbang 23 poin dari 20 spike, 2 blok, dan 1 servis.
Adapun tuan rumah masih bergantung kepada Megawati yang menyumbang 34 poin dari 32 spike, 1 blok, dan 1 servis. Outside hitter Ratri Wulandari menyumbang 14 poin, sedangkan Wilda menambah 13 poin.
Di set pertama, Indonesia dan Vietnam saling mengejar poin sampai posisi 6-6. Selanjutnya, Vietnam menjauh dengan bermain solid, sedangkan Indonesia berulang kali membuat kesalahan dalam menerima bola dan menyusun serangan. Vietnam tak terkejar sampai posisi 11-22, dan mengamankan set pertama dengan skor 25-18.
Indonesia yang tampil dengan jersei kuning bangkit di set kedua. Kejar mengejar poin terus terjadi sampai posisi 23-23, memperlihatkan persaingan yang amat ketat dan sengit. Indonesia beruntung bisa menyegel set kedua melewati deuce dengan skor 27-25.
Di set ketiga, Indonesia mampu mempertahankan permainan yang baik dan solid. Tim asuhan Alim Suseno ini sempat dominan dengan keunggulan 17-9. Meski Vietnam mencoba mengejar, permainan Indonesia yang solid memberikan kemenangan berarti di skor 25-21.
Ada faktor kelelahan juga karena semifinal kemarin bermain 3-2 dengan Taiwan.
Di set keempat, harapan menjadi juara sempat muncul ketika Indonesia unggul tiga poin. Namun, Vietnam bangkit dan berbalik unggul memanfaatkan kesalahan Indonesia yang buruk dalam organisasi serangan dan receive. Vietnam merebut set keempat dengan skor 25-20.
Di set penentuan, keunggulan Vietnam tak terbantahkan. Perlawanan Indonesia yang sengit berlangsung sampai posisi 9-9. Setelah itu, Vietnam menambah poin demi poin yang tak bisa disamakan tuan rumah. Vietnam memastikan gelar juara dengan skor 15-13 di hadapan lebih dari 3.000 fans Indonesia yang memadati gedung olahraga milik PT Petrokimia Gresik itu.
Dalam jumpa pers seusai laga, Alim menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia karena tim asuhannya dihentikan Vietnam. ”Anak-anak sudah memberikan yang terbaik. Ada faktor kelelahan juga karena semifinal kemarin bermain 3-2 dengan Taiwan,” katanya.
Alim melanjutkan, tim telah berhasil menggapai final atau melebihi yang ditargetkan oleh PBVSI, yakni semifinal. Namun, mimpi untuk menjadi juara belum dapat diwujudkan. ”Materi tim yang ada saat ini di turnamen saya rasa sudah amat optimal,” ujar pelatih yang beberapa bulan lalu sukses mengantar putri BJB Tandamata juara Proliga 2023.
Adapun dari hasil final itu, Vietnam mendapat posisi pertama, sedangkan Indonesia kedua. Urutan selanjutnya, yakni peringkat ketiga sampai sebelas, masing-masing Taiwan, India, Iran, Australia, Filipina, Uzbekistan, Hong Kong, Mongolia, dan Makau.