Kans Kedua Indonesia untuk Mendunia Lewat Piala Dunia U-17 2023
Pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 memberikan banyak pelajaran berharga bagi Indonesia. Dari pengalaman pahit itu, PSSI mencari solusi terbaik agar kepercayaan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 bisa dijaga.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia mendapat peluang kedua untuk mendunia melalui sepak bola setelah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-17 2023. Sejumlah hal pun telah diantisipasi, antara lain soal infrastruktur dan jadwal liga, agar tidak terulang lagi kegagalan menggelar Piala Dunia U-20.
Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah ajang dua tahunan itu, menggantikan Peru, diputuskan melalui sidang Dewan FIFA, Jumat (23/6/2023) malam. Turnamen yunior itu akan digelar pada 10 November-2 Desember mendatang.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir berkata, ajang itu merupakan kesempatan bagi sepak bola Indonesia untuk dikenal dunia. Maka, berbagai pihak, khususnya PSSI dan pemerintah, berkepentingan untuk memastikan ajang itu bisa terlaksana dengan baik. Pengundian babak grup akan digelar pada Agustus 2023 di Jakarta.
”Ini (Piala Dunia U-17) harus diperjuangkan. Untuk bisa menyukseskan event yang sangat berharga ini, kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita bangsa yang besar dan bersatu. Saya sudah melaporkan ke beberapa menteri tadi malam,” tutur Erick, yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sabtu (24/6/2023), di Jakarta.
Menurut Erick, dukungan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk kelancaran penyelenggaraan ajang itu. Tanpa dukungan itu, pengalaman pahit batal digelarnya Piala Dunia U-20, April lalu, akan terus menghantui.
Ketika itu terjadi keriuhan akibat penolakan masif, termasuk dari sejumlah kepala daerah, terhadap kedatangan tim Israel. FIFA lantas mencabut hak Indonesia menjadi tuan rumah karena situasi tidak kondusif itu. Indonesia digantikan Argentina.
Agar hal serupa tidak terulang, Erick merekomendasikan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk bersepakat dan konsekuen mendukung penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Pada Piala Dunia U-17 2023, Israel bukanlah tim peserta.
Terkait persiapan tim U-17, Erick memutuskan untuk mempertahankan Bima Sakti sebagai pelatih kepala. Saat menakhodai tim U-16, Bima mempersembahkan gelar juara Piala AFF U-16 2022.
Menurut Erick, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 tidak lepas dari penilaian baik FIFA yang memandang Indonesia sebagai alternatif paling tepat untuk menggantikan Peru yang dinilai tidak siap secara infrastruktur.
Keberhasilan Indonesia menggelar dua laga uji coba terakhir, yaitu versus Argentina dan Palestina, turut berperan. Kedua laga itu menyedot perhatian luas publik sepak bola, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Akan tetapi, Erick belum bisa memastikan arena-arena mana saja yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-17. Ia memilih menunggu tim yang dikirim FIFA untuk menilai dan melihat langsung kesiapan arena. Sebelumnya, untuk Piala Dunia U-20, pemerintah telah menyiapkan enam stadion. Keenam stadion itu telah dinilai FIFA dan selesai direnovasi.
”Kami mengharapkan mereka (utusan FIFA) hadir (kembali), mengecek mana yang sesuai dengan standar mereka. Mungkin ada upgrade atau renovasi sedikit. Kebetulan, pemerintah sedang merenovasi 22 stadion,” kata Erick.
Terkait infrastruktur, Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta digadang-gadang menjadi salah satu arena yang akan dipakai. Namun, masalahnya, stadion kebanggaan Indonesia itu akan dipakai untuk konser band asal Inggris, Coldplay, pada 15 November mendatang.
Terkait masalah itu, Erick berkata, pihaknya akan mencari solusi agar kedua ajang besar itu bisa tetap terselenggara dan tidak saling merugikan.
Nasib Liga 1
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah soal bentroknya jadwal Piala Dunia U-17 dengan Liga 1 Indonesia, kompetisi domestik yang sedianya digelar mulai 1 Juli mendatang. Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru Asep Saputra belum dapat memastikan apakah jadwal Liga 1 akan diubah untuk menyesuaikan Piala Dunia U-17. Beberapa jam sebelum pengumuman FIFA terkait Piala Dunia U-17, LIB merilis jadwal liga semusim penuh.
”Karena keputusan FIFA baru muncul semalam, perlu ada review. Perlu pendalaman lebih terkait Piala Dunia dan komunikasi internal dulu,” kata Asep saat dihubungi secara terpisah.
Adapun Erick berkata, liga domestik tetap bisa berjalan kendati Piala Dunia U-17 2023 tengah bergulir. Keputusan itu sejalan dengan ketentuan FIFA yang tidak mewajibkan kompetisi sepak bola negara tuan rumah dihentikan saat menggelar Piala Dunia kelompok usia dalam waktu yang bersamaan.
Kewajiban untuk menghentikan kompetisi domestik hanya berlaku saat Piala Dunia tingkat senior berlangsung di negara tuan rumah.
Bima Sakti
Terkait persiapan tim U-17, Erick memutuskan untuk mempertahankan Bima Sakti sebagai pelatih kepala. Saat menakhodai tim U-16, Bima mempersembahkan gelar juara Piala AFF U-16 2022. Oleh karena Piala Dunia U-17 adalah ajang bergengsi, PSSI berencana mencarikan pendamping untuk Bima selama turnamen berlangsung.
Sebagai langkah awal mempersiapkan tim, PSSI bakal mengadakan seleksi di sembilan kota untuk mencari pesepak bola muda terbaik yang akan membela tim U-17. Setelah menyeleksi pemain, mereka akan menjalani pemusatan latihan pada Juli-Agustus. Kemudian, pemusatan latihan tim U-17 akan berlanjut di luar negeri pada September-Oktober.
Di sela-sela pemusatan latihan di luar negeri, tim U-17 diagendakan menjalani pertandingan uji coba dengan negara-negara dari Eropa, Asia, dan Afrika.