Belajar dari Kelemahan untuk Menghadapi AVC Challenge Cup
Tim bola voli putri Indonesia mengincar lolos ke empat besar AVC Challenge Cup di Gresik, 18-25 Juni 2023. Mereka telah belajar dari kelemahan tim saat meraih medali perunggu SEA Games 2023.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Belajar dari penampilan saat merebut medali perunggu SEA Games Kamboja 2023, tim nasional bola voli putri menambah kekuatan pemain di posisi outside hitter dan middle blocker. Hal itu dilakukan untuk menghadapi turnamen AVC Challenge Cup untuk putri di Gresik, Jawa Timur, 18-25 Juni 2023.
Penambahan kekuatan itu dibutuhkan untuk mencapai target awal lolos ke empat besar dalam turnamen yang diikuti tim putri dari sebelas negara Asia. Peluang cukup terbuka karena Indonesia sebagai tuan rumah berada di Grup A bersama Filipina dan Makau.
”Filipina berulang kali kita kalahkan di SEA Games. Tanpa meremehkan kekuatan Makau, kelihatannya anak-anak mampu mengatasi untuk menjadi juara grup,” kata pelatih timnas bola voli putri M Alim Suseno seusai konferensi pers jelang turnamen di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Imam Sudjarwo mengatakan, melihat peta kekuatan peserta, tim yang berpeluang lolos ke empat besar adalah Iran di Grup B, Australia di Grup C, dan Vietnam di grup D. ”Setelah lolos ke empat besar, baru kami mengincar target berikutnya untuk lolos ke final,” ujar Imam.
Karena waktu persiapan yang cukup singkat, mayoritas pemain yang disiapkan adalah para pemain yang tampil pada SEA Games Kamboja 2023. Sebanyak 13 pemain dari pelatnas SEA Games dipertahankan, ditambah empat pemain, yakni setter muda Annisa Siti Rahmawati, outside hitter Ajeng Viona Adelea, serta dua middle blocker Dhea Cahya Pitaloka dan pemain berpengalaman Yolla Yuliana.
Mereka telah berkumpul di Gresik sejak 2 Juni untuk menjalani pelatnas. Jumlah pemain akan dikerucutkan menjadi 14 pemain yang didaftarkan untuk tampil sebelum pertemuan teknis pada 17 Juni 2023. Menurut Alim, pemain baru ditambahkan untuk memberi pilihan pemain di posisi yang menjadi kekurangan tim pada SEA Games 2023.
Di Kamboja, tim putri gagal mencapai target merebut medali perak setelah dikalahkan Vietnam di semifinal. Saat itu, Wilda Siti Nurfadhila dan kawan-kawan telah unggul 2-1 dan hanya membutuhkan satu set tambahan. Namun, akhirnya kalah 2-3. Mereka lalu mengalahkan Filipina untuk meraih medali perunggu.
Alim mengatakan, timnya yang banyak diperkuat pemain muda tidak terbiasa menghadapi situasi kritis melawan tim dengan kekuatan setara atau lebih baik. Hal itu karena di Tanah Air tak ada tim putri yang cukup kuat untuk menjadi lawan latih tanding.
”Pada situasi genting seperti itu, outside hitter tidak cukup siap sehingga variasi serangan tidak jalan. Serangan akhirnya terpaksa selalu dari posisi opposite di kanan sehingga mudah terbaca lawan. Oleh karena itu, untuk AVC Challenge Cup, kami memperkuat posisi outside hitter dan middle blocker,” ujarnya.
Alim mengatakan akan lebih fokus membenahi kekurangan tim sebelum melihat kelebihan dan kekurangan lawan. Dia tak khawatir bergabungnya pemain baru akan memengaruhi kekompakan tim. Sebab, sebagian besar pemain telah berlatih bersama sejak sebelum SEA Games Kamboja.
Langkah awal
Menurut Imam, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah memperlihatkan kekuatan bola voli Indonesia telah menjadi perhatian Konfederasi Bola Voli Asia (AVC). Apalagi, tim bola voli putra telah tiga kali berturut-turut merebut medali emas SEA Games dan tim bola voli pantai putra juga berpeluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Filipina berulang kali kita kalahkan di SEA Games. Tanpa meremehkan kekuatan Makau, kelihatannya anak-anak mampu mengatasi untuk menjadi juara grup.
AVC Challenge adalah kompetisi di tingkat kontinental, di bawah AVC, yang menjadi langkah awal untuk bisa berlaga pada Liga Nasional Bola Voli (VNL), kompetisi bola voli tahunan yang diikuti 16 negara terbaik dunia. AVC Challenge hanya diikuti oleh negara yang tidak tampil di VNL pada tahun yang sama.
Juara AVC Challenge berhak mewakili Asia untuk tampil pada FIVB Challenge, turnamen di bawah Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), yang akan diselenggarakan di Laval, Perancis, 27-30 Juli 2023. Tim putra dan putri yang menjadi juara FIVB Challenge 2023 berkesempatan tampil pada VNL 2024 untuk menggantikan tim juru kunci VNL yang terdegradasi.
Adapun AVC Challenge untuk putra akan berlangsung di Taipei, Taiwan, 8-15 Juli 2023. Tahun ini, sebanyak empat tim putri dan tiga tim putra Asia telah berkompetisi di VNL, yakni tim putri China, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand, serta tim putra China, Jepang, dan Iran.
Agar penggemar bola voli dapat menyaksikan langsung turnamen ini, PBVSI menggandeng layanan penyiaran, seperti layanan streaming video, saluran televisi Moji, dan televisi satelit Nex Parabola. Ketiga layanan itu beberapa tahun terakhir telah secara rutin menyiarkan kompetisi bola voli di dalam dan luar negeri.
Yolla Yuliana mengatakan, keberadaan lembaga penyiaran yang secara khusus menyiarkan pertandingan bola voli sangat mendukung perkembangan cabang ini. ”Semakin banyak yang menyiarkan, semakin bagus bagi bola voli. Pemain juga semakin dikenal dan bersemangat untuk tampil, apalagi besok kami bermain di rumah sendiri,” ujar Yolla.