Anthony Sinisuka Ginting mempertahankan gelar juara tunggal putra turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka. Dia menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang tampil di final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI, JOHANES WASKITA UTAMA
·5 menit baca
SINGAPURA, SABTU — Singapura seperti rumah kedua bagi Anthony Sinisuka Ginting. Dukungan penonton membantunya mempertahankan gelar juara pada turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka setelah mengalahkan pemain Denmark, Anders Antonsen, dengan skor 21-16, 21-13, pada laga final di Singapore Indoor Stadium, Minggu (11/6/2023).
Sebelas bulan sebelumnya, di tempat yang sama, Anthony memecah kebuntuan prestasi dengan menjadi juara di Singapura Terbuka 2022, yang saat itu berlevel BWF World Tour Super 500. Anthony meluapkan emosinya saat itu dengan membanting raketnya seusai mengatasi perlawanan ketat tunggal putra Jepang, Kodai Naraoka, dan memastikan gelar juara.
Gelar itu menjadi yang pertama bagi Anthony pada turnamen BWF World Tour sejak menjadi juara Indonesia Masters di awal 2020. Setelah gagal tampil di All England dan dibatalkannya sejumlah turnamen sebagai dampak pandemi Covid-19 pada 2020, penampilan Anthony sepanjang 2021 tidak bisa dibilang memuaskan. Seusai meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan Agustus 2021, dia tersingkir di babak pertama pada empat turnamen, termasuk pada Kejuaraan Dunia 2021.
Meski belum konsisten, prestasi Anthony sedikit membaik tahun ini dengan keluar sebagai juara pada Kejuaraan Asia di Dubai, April lalu. Tersingkir di babak kedua Malaysia Masters, dua pekan lalu, Anthony absen dari Thailand Terbuka untuk berlatih di Jakarta.
Keputusan itu terbukti tepat karena Anthony terlihat bugar saat tampil di Singapura. Dia mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk lolos ke final pada turnamen yang kini naik kelas ke level BWF World Tour Super 750.
Melawan Antonsen, yang mengalahkan Naraoka di semifinal, Anthony terus mengendalikan permainan. Pemain Denmark yang cukup lama absen karena cedera ini hanya mampu mengimbangi hingga kedudukan 15-15 di gim pertama, sebelum Anthony melaju dan memenangi gim ini.
Pada gim kedua, keunggulan Anthony semakin terlihat dan sempat meraih 11 match point, 20-9. Antonsen masih mampu merebut empat poin, tetapi akhirnya pukulannya menyangkut di net dan memastikan kemenangan Anthony.
Ditambah dengan hasil lolos ke semifinal Singapura Terbuka 2017 dan menjadi finalis pada 2019, sebelum turnamen ini ditiadakan karena pandemi pada 2020 dan 2021, Anthony selalu lolos ke final pada tiga edisi terakhir turnamen ini.
”Saya seperti main di rumah sendiri. Penonton telah mendukung sejak masuk lapangan. Terima kasih dan bersyukur atas dukungannya, saya selalu merasa senang setiap bermain ke Singapura,” kata Anthony seperti dikuti Tim Humas dan Media PP PBSI.
Menurut Anthony, lawan berbeda di final membuatnya harus menyiapkan strategi yang berbeda. Keberhasilannya mengontrol lawan di gim pertama membuatnya lebih tenang dan leluasa mengembangkan permainan di gim kedua.
”Senang bisa juara, tetapi ini tentu bukan pencapaian yang mudah. Masih ada yang harus dikejar. Lawan tentu juga banyak masih ingin mengalahkan saya,” ujarnya.
Pelatih tunggal putra Harry Hartono mengatakan, Anthony menjadi juara karena bisa memaksimalkan strategi yang telah disiapkan. Dia tampil agresif dan menguasai permainan net, dan semua strateginya berjalan lancar.
”Dari keberhasilan ini, sisi positifnya adalah Anthony akan lebih percaya diri. Yang saya apresiasi selama di Singapura, dia bisa mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Hawa positif untuk menghadapi event berikutnya pasti juga tambah besar,” ujarnya.
Hasil lain
Gagal di tunggal putra, Denmark mampu memetik gelar juara dari nomor ganda campuran. Pasangan Mathias Christiansen/Alexandra Boje mengalahkan unggulan kedua asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, 21- 14, 20-22, 21-16. Christiansen/Boje memecahkan paceklik prestasi ganda campuran Denmark di Singapura, yang terakhir diraih pasangan legendaris Thomas Laybourn/Kamilla Ritter Juhl pada 2010.
Adapun bagi Watanabe/Higashino, hasil ini cukup memuaskan setelah absen pada dua turnamen beruntun pada dua pekan sebelumnya di Asia Tenggara, yakni Malaysia Masters dan Thailand Terbuka.
Saya seperti main di rumah sendiri. Penonton telah mendukung sejak masuk lapangan. Terima kasih dan bersyukur atas dukungannya, saya selalu merasa senang setiap bermain ke Singapura.
Sukses juga diraih tunggal putri Korea Selatan, An Se-young. Pebulu tangkis yang baru berusia 21 tahun itu mengalahkan seterunya, Akane Yamaguchi, 21-16, 21-14. Hasil ini menjadi gelar juara kelima dari tujuh final bagi An Se-young, dalam tujuh turnamen BWF World Tour yang diikutinya tahun ini. Dua kali dia gagal di final, yakni pada Malaysia Terbuka Super 1000 dan Jerman Terbuka Super 300, karena dikalahkan Yamaguchi.
Empat gelar juara lainnya didapat di India Terbuka Super 750, Indonesia Masters Super 500, All England Super 1000, dan Thailand Terbuka Super 500. Dengan selalu lolos ke final pada setiap turnamen yang diikuti, tak heran jika An Se-young memuncaki daftar peringkat BWF World Tour untuk menentukan delapan pebulu tangkis terbaik yang lolos ke turnamen akhir tahun, Final BWF World Tour.
Di ganda putri, pasangan nomor satu dunia Chen Qingchen/Jia Yifan mengungguli pasangan Korea Selatan, Baek Ha-na/Lee So-hee, 21-16, 21-12. Hasil ini menjadi gelar kedua Chen/Jia dari empat turnamen yang mereka ikuti tahun ini. Juara dunia 2022 ini secara selektif hanya turun pada turnamen level Super 1000 dan Super 750, yakni Malaysia Terbuka, India Terbuka, All England, dan Singapura Terbuka pada tahun ini.
Sementara itu, Baek/Lee yang baru berpasangan pada Oktober 2022 terus tampil konsisten dengan minimal lolos ke semifinal pada sembilan dari 11 turnamen yang mereka ikuti tahun ini. Mereka memetik dua gelar dari Jerman Terbuka dan Malaysia Masters, yang membawa mereka menempati peringkat dua dunia.
Adapun kemenangan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di final ganda putra memastikan lima gelar juara Singapura Terbuka terbagi untuk wakil dari lima negara berbeda. Juara dunia 2021 ini mengakhiri perjalanan gemilang pasangan muda China, Liang Weikeng/Wang Chang, dengan skor 21-13, 21-18.
Seusai bertarung di Singapura, persaingan para pebulu tangkis dunia berlanjut di Indonesia Terbuka Super 1000, 13-18 Juni 2023. Sebagai tuan rumah, Indonesia akan menurunkan seluruh pemain terbaiknya pada turnamen ini.