Kegagalan meraih gelar Liga Europa mendorong klub Liga Italia, AS Roma, untuk membangun ulang tim agar lebih siap bersaing pada musim depan. Perubahan penting juga akan dilakukan Juventus dan Napoli.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·7 menit baca
ROMA, KAMIS — Tidak ada kata istirahat untuk manajemen AS Roma walau kompetisi musim ini baru saja usai. Kegagalan meraih gelar Liga Europa yang berdampak pada hilangnya tiket ke Liga Champions Eropa mendorong mereka segera menyiapkan tim yang lebih solid untuk musim depan. Bukan hanya pemain yang dirombak, jajaran manajemen pun akan mengalami perubahan guna mendukung ambisi pelatih Jose Mourinho yang tidak mau kembali mengakhiri musim dengan tangan hampa pada musim depan.
Kekalahan adu penalti 1-4 (1-1) dari Sevilla di final Liga Europa, Kamis (1/6/2023), menjadi pukulan menyakitkan untuk Roma. Bukan hanya gagal meraih gelar Liga Europa perdana, mereka juga kehilangan tiket khusus ke Liga Champions musim depan. Kekalahan itu menjadi penutup musim yang tidak mengenakkan karena ”Serigala Ibu Kota” cuma berada di urutan keenam klasemen akhir Liga Serie A Italia dan tersisih di perempat final Piala Italia.
Karena itu, manajemen Roma bergegas membangun ulang tim yang bisa bersaing meraih gelar domestik dan internasional pada musim depan. Langkah awal yang dilakukan adalah meyakinkan Mourinho untuk bertahan di Roma meskipun datang sejumlah tawaran menggiurkan, terutama dari Paris Saint-Germain (PSG) dan klub asal Arab Saudi.
Menurut Roma Press, Kamis (8/6/2023), Presiden Roma Dan Friedkin telah bertemu Mourinho untuk memperpanjang kontrak pelatih yang mempersembahkan trofi Liga Konferensi 2021-2022 itu. Kontraknya diperpanjang dua tahun menjadi hingga Juni 2026. Sebelumnya, suporter Roma juga mendesak agar Mourinho dipertahankan.
Akan tetapi, pelatih asal Portugal itu dikabarkan meminta syarat, antara lain, manajemen harus mendatangkan pemain-pemain yang bisa bersaing di empat besar klasemen dan merebut gelar Liga Europa. ”Saya punya waktu untuk transfer dan menghormati aturan FFP (Financial Fair Play). Saya punya satu kepastian, saya tidak punya hari libur,” ujar Direktur Olahraga Tiago Pinto kepada DAZN saat ditanya mengenai masa depan Mourinho dan Roma seperti dilansir Football-Italia, Minggu (4/6/2023).
Dybala dipertahankan
Setelah meyakinkan Mourinho, manajemen Roma berusaha mempertahankan pemain-pemain penting, salah satunya penyerang asal Argentina, Paulo Dybala, yang kontraknya tersisa dua tahun. Sejak didatangkan cuma-cuma dari Juventus pada musim panas lalu, dia menjadi andalan baru ”I Giallorossi” dengan mencetak 18 gol dan delapan asis dari 38 laga di semua kompetisi pada musim lalu.
Dengan performa yang stabil itu, Dybala mendapatkan banyak godaan hengkang dari sejumlah raksasa Eropa yang menawarkan kontrak lebih besar dan kesempatan bermain di Liga Champions. Lagi pula dirinya memiliki klausul kontrak yang memungkinkannya pergi, yakni nilai pelepasan 20 juta euro untuk klub papan atas Serie A dan 12 juta euro di luar papan atas Italia. Klausul itu bisa dihapuskan kalau gajinya dinaikkan dari 4,5 juta euro per musim saat ini menjadi 6 juta euro.
Kami memulai era baru dan saya berharap ini bisa berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Sekarang, kami berusaha lebih keras di Eropa (Liga Champions).
Sejauh ini, Dybala belum bersedia berbicara mengenai masa depannya walau peluang bertahan terbuka lebar. ”Ada waktu untuk berbicara tentang masa depan, kontrak saya masih tersisa dua tahun di sini,” kata pemain yang ikuti mengantarkan Argentina juara Piala Dunia Qatar 2022 tersebut.
Langkah berikutnya, manajemen Roma berkomitmen mendatangkan sejumlah pemain baru. Rekrutmen yang paling mendesak adalah mencari pengganti penyerang asal Inggris, Tammy Abraham, yang mengalami cedera ACL lutut kiri pada menit ke-18 saat Roma menang 2-1 atas tim tamu Spezia dalam pekan pamungkas Serie A, Senin (5/6/2023). Dia diprediksi absen enam hingga delapan bulan ke depan.
Mourinho dikabarkan menginginkan ujung tombak Spezia asal Angola, M’Bala Nzola, yang membukukan 15 gol dan tiga asis di semua kompetisi. Nama lain di lini depan yang mengemuka adalah Mauro Icardi, mantan kapten Inter Milan. Icardi akan kembali ke PSG dari masa pinjamannya di Galatasaray. Dia diperkirakan tidak akan bertahan di Paris, Perancis. Kendala Roma cuma pada gajinya yang terlalu tinggi, mencapai 9 juta euro per musim. Alternatif lainnya adalah penyerang Chelsea, Romelu Lukaku, dan ujung tombak Atletico Madrid, Alvaro Morata.
Selain itu, manajemen Roma juga berupaya membawa kembali gelandang Davide Frattesi, produk asli akademi Roma yang dilego ke Sassuolo pada 2017. Pinto telah bertemu dengan CEO Sassuolo Giovanni Carnevali untuk merealisasikan transfer Frattesi di tengah persaingan dengan Juventus dan Inter yang juga meminati pemain berusia 23 tahun tersebut.
Mengakali aturan FFP
Untuk mengakali keseimbangan pembukuan keuangan guna memenuhi aturan FFP yang menjadi hambatan Roma, Pinto coba merekrut pemain-pemain yang berstatus free agent alias gratis. Setidaknya, Roma sudah mencapai kesepakatan dengan gelandang Aljazair, Houssem Aouar, yang tidak memperpanjang kontrak dengan Olympique Lyon. Pemain berusia 24 tahun itu diikat dikontrak lima tahun.
Bersama Frattesi, Aouar direncanakan menggantikan posisi Georginio Wijnaldum dan Mady Camara. Roma tidak mengaktifkan opsi pembelian Wijnaldum yang dipinjam dari PSG dan Camara yang dipinjam dari Olympiakos karena performa mereka kurang memuaskan. Namun, aturan FFP mengharuskan Roma untuk tetap menjual pemain. Pilihan yang dilego kemungkinan jatuh kepada bek asal Brasil, Roger Ibanez, yang diminati sejumlah tim, antara lain, Tottenham Hotspur yang siap merekrutnya seharga 30 juta euro.
Posisi Ibanez akan digantikan oleh bek Pantai Gading, Evan Ndicka, yang tidak memperpanjang kontraknya dengan Eintracht Frankfurt. Kesepakatan dengan Ndicka telah tercapai dan tinggal menunggu peresmian. Pemain berusia 23 tahun itu bakal dikontrak lima tahun.
Di samping pemain, Roma akan turut merombak manajemen. Frederic Massara, yang baru didepak AC Milan, dilaporkan bakal kembali ke Roma. Frederic pernah mengisi beberapa jabatan di manajemen Roma pada 2011-2019. Dia bisa menjadi Manajer Umum Roma untuk membantu atau boleh jadi justru menggantikan Pinto yang sering tidak sevisi dengan Mourinho.
Roma pun berniat menambah jajaran manajemen dengan sosok karismatik, antara lain, legenda mereka Francesco Totti dan Zbigniew Boniek; mantan presiden mereka, Rosella Sensi; serta mantan direktur sepak bola, Daniele Prade. Mourinho butuh dukungan dari sosok seperti itu untuk merayu pemain dan membelanya, baik secara internal maupun eksternal.
Juve berbenah
Bukan hanya Roma, tim-tim lainnya juga bergerak cepat untuk merombak tim. Juventus, yang finis ketujuh di Serie A atau posisi terburuk mereka selama 12 musim terakhir, berniat membenahi diri mulai dari jajaran manajemen. Karena skandal laporan keuangan palsu, ”Si Zebra” kehilangan sejumlah aktor di balik lapangan yang terkena sanksi dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Direktur Olahraga Napoli Cristiano Giuntoli, yang sukses membantu Napoli mengakhiri paceklik scudetto alias juara Serie A selama 33 tahun, dianggap pantas untuk membangun ulang Juventus.
Lagi pula, kontrak sejumlah pemain Juventus akan berakhir dalam waktu dekat, antara lain, gelandang serang Angel De Maria yang tidak memperpanjang kontrak. ”Saya pergi dengan lega karena mengetahui bahwa saya telah memberikan segalanya untuk berjuang memenangkan gelar,” tulis Di Maria di akun Instagramnya.
Masalahnya, Giuntoli masih terikat kontrak satu tahun dengan Napoli yang bersikeras untuk mempertahankannya. ”Dia memiliki kontrak dengan Napoli untuk satu tahun lagi dan tidak adil bagi semua orang untuk berkomentar lebih jauh, ujar Manajer Umum Juventus Maurizio Scanavino.
Sementara Napoli tak lepas dari rencana perombakan. Selain mempertahankan pemain-pemain penting, Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis berjanji menambah kekuatan untuk memulai era baru, antara lain, mengganti gelandang Piotr Zielinski yang kontraknya habis tahun depan dengan Gabri Veiga (Celta Vigo).
”Kami tidak akan menjual siapa pun. Sebaliknya, kami akan mendatangkan pemain baru. Kami memulai era baru dan saya berharap ini bisa berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Sekarang, kami berusaha lebih keras di Eropa (Liga Champions),” tutur De Laurentiis.
Selain berupaya sekuat tenaga mempertahankan Giuntoli, De Laurentiis fokus mencari suksesor pelatih Luciano Spalletti yang ingin meninggalkan ”Si Keledai Kecil”. De Laurentiis mengincar Pelatih Fiorentina Vincenzo Italiano. Alternatif lainnya adalah pelatih asal Jerman, Julian Nagelsmann, dan mantan pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique.
”Saya sedang memverifikasi 40 nama pelatih. Saya harus memastikan mereka cocok dengan sistem 4-3-3 yang bisa bertahan dan menyerang dengan intensitas tinggi. Butuh waktu untuk memahami karakter mereka yang cocok dengan budaya kami,” ucap De Laurentiis.