Stadion Manahan Jadi Arena Kualifikasi Piala Asia U-23 Tahun 2024
Stadion Manahan ditunjuk menjadi lokasi kualifikasi Piala Asia U-23. Penunjukan itu didasari kualitas unggul stadion yang telah terstandardisasi FIFA.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Indonesia akan menjadi salah satu tuan rumah untuk pergelaran kualifikasi Piala Asia U-23 pada September nanti. Adapun arena pertandingan yang ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan laga adalah Stadion Manahan di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Keandalan stadion itu terjamin karena telah sesuai dengan standardisasi dari Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA.
Kesiapan stadion itu dicek kembali oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, Minggu (4/6/2023). Beberapa titik yang ditinjau Erick, antara lain, area tribune hingga ruang ganti pemain. Peninjauan serupa juga pernah dilakukan Erick sewaktu persiapan pergelaran Piala Dunia U-20 yang terpaksa batal terselenggara di Indonesia akibat sejumlah polemik.
”Saya hanya ingin memastikan bahwa stadion ini dalam kondisi yang sangat baik dan terawat. Ada beberapa fasilitas yang mungkin pada saat itu belum siap. Sekarang sudah ada fasilitas buat media juga yang tempatnya luar biasa,” kata Erick seusai mengunjungi stadion tersebut.
Stadion Manahan termasuk salah satu arena pertandingan sepak bola berkelas internasional di Indonesia. Terlebih lagi, stadion itu juga baru saja dipugar besar-besaran agar sesuai dengan standardisasi FIFA. Pemugaran dilakukan pada berbagai area, terentang dari tribune penonton maupun media, ruang ganti, hingga rumput.
Indonesia tergabung ke dalam Grup K yang berisikan tiga tim. Dua tim yang bakal menjadi lawan Indonesia adalah Turkmenistan dan China Taipei.
Dengan keunggulan fasilitas yang ada, ungkap Erick, stadion tersebut layak untuk menggelar laga-laga internasional. Kondisi itu pula yang mendasari stadion itu ditunjuk menjadi lokasi pergelaran kualifikasi. Menurut dia, kesempatan menjadi tuan rumah hendaknya jangan sampai dilewatkan.
”Ini kesempatan yang luar biasa bagi Kota Surakarta yang mempunyai stadion berstandar internasional. Artinya apa? Artinya, pertandingan internasional bisa digelar di kota ini. Inilah kenapa kami berkomunikasi dengan FIFA dan AFC (Federasi Sepak Bola Asia) untuk mempertimbangkan fasilitas ini digunakan,” kata Erick.
Erick mengungkapkan, stadion memang sudah cukup siap untuk menggelar ajang tersebut. Namun, AFC memiliki satu catatan perihal akomodasi pemain menuju Kota Surakarta. Pasalnya, tim tamu masih harus mendarat di Jakarta. Pihaknya akan menyewa pesawat khusus untuk menerbangkan tim tamu ke Kota Surakarta.
”Kami meyakinkan AFC, kami bisa. Stadion ini sesuai dengan standar FIFA. Makanya, saya mengecek kembali kesiapan stadion ini,” kata Erick.
Dalam pergelaran tersebut, Indonesia tergabung ke dalam Grup K yang berisikan tiga tim. Dua tim yang bakal menjadi lawan Indonesia adalah Turkmenistan dan China Taipei. Adapun total peserta babak kualifikasi sebanyak 43 tim dan terbagi menjadi 11 grup.
Erick mengharapkan agar tim nasional bisa tampil optimal pada setiap laga internasional. Ia meminta semua klub yang memiliki pemain berstatus tim nasional bersedia melepas sang pemain jika mendapat panggilan dari PSSI.
Pihaknya telah membuat kesepakatan dengan sedikitnya 10 klub supaya memberikan dukungan penuh bagi prestasi tim nasional. Terlebih lagi, jadwal laga tim nasional sudah diberitahukan jauh-jauh hari.
”Jadwalnya sudah disepakati jauh-jauh hari sebelum liga dimulai. Jadwal tim nasional sudah kami berikan. Jadi tidak ada alasan klub-klub untuk tidak melepas pemainnya. Tidak lepas pemain, saya akan turun langsung,” kata Erick.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengucapkan terima kasih atas ditunjuknya Surakarta menjadi lokasi pergelaran kualifikasi Piala Asia U-23. Ia menjamin pelaksanaan ajang itu berlangsung lancar.
Pihaknya siap berkoordinasi dengan segala pemangku kepentingan untuk memastikan kesuksesan acara itu. Pergelaran tingkat internasional akan membuat nama kota tersebut semakin mendunia.
”Kepercayaan ini harus kita bangun bersama-sama pada seluruh stakeholders di Kota Surakarta. Khususnya, stakeholder sepak bola. Bagaimana menjadi tuan rumah yang baik. Tidak hanya menjaga Surakarta, tetapi juga Indonesia,” kata Teguh.