Carlos Alcaraz tetap bersikap rendah hati meski menjadi petenis nomor satu dunia dan menjuarai Grand Slam dalam usia muda. Faktor itu dikagumi petenis yang lebih senior, termasuk calon lawannya, Denis Shapovalov.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
PARIS, KAMIS — Usia yang lebih tua tak menghalangi Denis Shapovalov untuk mengagumi bintang tenis muda, Carlos Alcaraz. Ketika petenis ”Next Gen” lain merasakan keganasan Alcaraz di lapangan, Shapovalov akan mendapat pengalaman itu pada babak ketiga Perancis Terbuka.
Shapovalov termasuk petenis generasi baru yang berpotensi menggantikan generasi ”Big Three”. Petenis berusia 24 tahun itu tiga kali lolos ke Turnamen Final ATP Next Gen meski hanya sekali ikut pada 2017. Turnamen itu adalah kejuaraan akhir tahun yang diikuti delapan petenis terbaik berusia 21 tahun ke bawah.
Petenis Kanada tersebut memperlihatkan potensinya ketika mencapai semifinal Wimbledon 2021 sebelum dihentikan Novak Djokovic yang akhirnya menjadi juara. Dia juga mencapai ranking ke-10 dunia, posisi tertinggi yang pernah ditempatinya, pada tahun itu.
Setelah itu, Shapovalov kesulitan bersaing pada level elite dan tertinggal dari rekan seangkatannya, seperti Stefanos Tsitsipas dan Andrey Rublev. Dia dilampaui generasi yang lebih muda, di antaranya petenis berusia 20 tahun yang telah menembus sepuluh besar dunia, yaitu Alcaraz dan Holger Rune.
Alcaraz bahkan melesat dengan menjadi juara Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2022 dan menjadi petenis nomor satu dunia pada usia 19 tahun. Dia pernah menaklukkan petenis peringkat kedua, Daniil Medvedev, selalu menang dalam empat laga melawan Tsitsipas, juga pernah menang atas Djokovic dan Rafael Nadal.
Prestasi itu dan sifat rendah hati Alcaraz membuat Shapovalov tak sungkan menyatakan kekagumannya. ”Saya adalah penggemar beratnya. Dia sangat rendah hati meski telah mencapai hal-hal besar dalam usia muda,” ujar Shapovalov.
Shapovalov memberi contoh salah satu sifat rendah hati Alcaraz. Setiap kali memasuki ruang ganti pemain, Alcaraz selalu bersikap sopan dan menyapa semua pemain.
Semua yang ada dalam diri petenis Spanyol itu menjadi contoh bagi Shapovalov, terutama sikapnya yang selalu bisa menikmati setiap pertandingan. Namun, kekaguman itu tak membuat Shapovalov terlena saat bertemu Alcaraz di Roland Garros, Jumat (2/6/2023). Apalagi, laga itu menjadi kesempatan pertama Shapovalov untuk menguji kemampuannya melawan Alcaraz.
Shapovalov mencapai babak ketiga Perancis Terbuka untuk pertama kalinya setelah memenangi babak pertama dalam lima set dan empat set pada babak kedua. Adapun Alcaraz kehilangan satu set melawan Taro Daniel pada babak kedua.
Dengan modal itu, Alcaraz percaya diri melawan Shapovalov pada babak ketiga. Apalagi, saat mengalahkan Daniel, dia menilai bisa mengatasi kondisi sulit, yaitu embusan angin kencang. ”Saya bisa beradaptasi dengan baik dan fokus pada setiap pukulan. Apalagi, Taro adalah pemain yang tangguh,” ujar Alcaraz.
Saya adalah penggemar beratnya. Dia sangat rendah hati meski telah mencapai hal-hal besar dalam usia muda.
Selain Alcaraz melawan Shapovalov, yang menjadi pertemuan unggulan teratas dan ke-26, persaingan dua petenis unggulan terjadi pula pada laga lain. Favorit juara tunggal putra lainnya, Novak Djokovic (3), akan melawan unggulan ke-29 asal Spanyol, Alejandro Davidovich Fokina. Adapun Cameron Norrie (14) akan berhadapan dengan Lorenzo Musetti (17).
Bintang muda
Dari babak kedua yang berlangsung Kamis, unggulan keempat tunggal putri, Elena Rybakina, menghentikan perjalanan petenis remaja Linda Nosova. Rybakina mengalahkan petenis Ceko berusia 18 tahun itu dengan skor 6-3, 6-3.
Remaja lainnya, yaitu Mirra Andreeva, melanjutkan perjalanan ke babak ketiga setelah mengalahkan petenis tuan rumah, Diane Parry, 6-1, 6-2. Andreeva adalah petenis berusia 16 tahun yang menjadi bintang muda baru pada tahun ini. Bermain sejak babak kualifikasi, Roland Garros adalah debutnya di ajang Grand Slam tahun ini.
Adapun petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, yang berpasangan dengan Miyu Kato (Jepang) memulai penampilan dengan solid ketika berhadapan dengan Caroline Dolehide/Jule Niemeirer (AS/Jerman). Aldila/Kato, yang ditempatkan sebagai unggulan ke-16 ganda putri, menang 6-2, 6-0. Pada babak kedua, mereka akan melawan Irina Khromacheva/Noskova (Rusia/Ceko).
Perancis Terbuka tahun ini menjadi penampilan kedua Aldila/Kato setelah 2022. Tahun lalu, mereka kalah pada babak kedua dari Cathy McNally/Zhang Shuai (AS/China). (AFP)