PSSI berharap laga uji coba versus Argentina tak sekadar menghibur pencinta sepak bola, tetapi juga menghadirkan pengalaman penting bagi tim ”Garuda”. Tim-tim terbaik sejagat diagendakan datang setiap tahun ke Indonesia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kedatangan tim nasional sepak bola Argentina ke Indonesia, 19 Juni 2023, merupakan bagian dari ikhtiar PSSI untuk menjaga tren peningkatan performa timnas Indonesia dalam satu tahun terakhir. Meskipun bak menjalani duel Daud melawan Goliath, tim ”Garuda” diharapkan memanfaatkan laga versus juara Piala Dunia 2022 itu untuk meningkatkan kemampuan mental dan moral pemain.
Sejak 2022, timnas Indonesia mengalami capaian yang positif. Untuk pertama kalinya sejak Desember 2011, timnas Indonesia bisa menembus posisi 150 besar dunia. Tim Garuda kini berada di peringkat ke-149.
Selain itu, tim sepak bola Indonesia akhirnya mengakhiri penantian raihan medali emas SEA Games selama 32 tahun pada edisi Kamboja 2023. Walaupun SEA Games diikuti oleh tim U-22, capaian itu menjadi prestasi bergengsi pertama tim Garuda pada abad ke-21.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir ingin dua capaian itu menjadi pijakan awal agar timnas Indonesia bisa mengalami peningkatan prestasi di kawasan Asia Tenggara dan Asia. Untuk itu, PSSI mengejar target Indonesia bisa menembus penyisihan grup babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelum menembus fase awal babak penyisihan, Indonesia kemungkinan besar harus menjalani dua laga di babak pertama yang berlangsung pada pertengahan Oktober 2023. Kemudian, Indonesia juga berharap bisa menembus babak gugur pada dua ajang level kontinental dalam enam bulan mendatang, yaitu Asia Games 2023 dan Piala Asia 2023.
”Untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu, kami membuat gebrakan pada laga internasional FIFA dengan mendatangkan Argentina. Kami serius membangun timnas dengan menjalani laga internasional yang teratur serta mendatangkan juara dunia untuk meningkatkan mental dan moral tim. Jangan sampai timnas mudah down ketika menghadapi tim kuat,” ujar Erick pada konferensi pers di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Erick menambahkan, laga uji coba melawan Argentina dipastikan bakal digelar setelah PSSI menerima surat dari FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait jadwal agenda laga internasional, Juni 2023. Sebelum melawan tim berjuluk ”La Albiceleste” itu, pasukan Shin Tae-yong akan menjalani laga kontra Palestina yang berpeluang dimainkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Kita harus mengambil sisi positif dari Argentina. Pemain kita bisa belajar sikap profesional dari pemain dunia. Sementara para pelatih dapat memperoleh kesempatan menyaksikan manajemen tim juara dunia. (Kurniawan DY)
Adapun duel versus Argentina bakal digelar di Stadion Utama GBK. Tiga delegasi Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), yaitu Manajer Timnas Argentina Daniel Cabrera serta dua konsultan AFA, Pablo Sebastian Wergifker dan Maria Cristina Russo, sudah memantau kondisi Stadion Utama GBK, kemarin. Cabrera menganggap Stadion Utama GBK sebagai tempat yang sempurna untuk Lionel Messi dan kawan-kawan berlaga.
Kepercayaan
Kedatangan Argentina, ujar Erick, juga menjadi wujud kepercayaan dunia internasional bagi Indonesia untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola berkelas dunia. Indonesia sempat batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023. Sebagai gantinya, FIFA menunjuk Argentina sebagai tuan rumah pengganti.
Selain menjalani laga di Jakarta, Argentina terlebih dahulu mengulang duel babak 16 besar Piala Dunia 2022 dengan berjumpa Australia di Beijing, China, 15 Juni. PSSI pun mengatur sendiri duel tersebut tanpa menggunakan bantuan promotor atau pihak ketiga. Pembicaraan dengan AFA telah dimulai pada pertemuan bilateral di Kongres FIFA ke-73 di Kigali, Rwanda, Maret lalu.
Wakil Presiden Inter Milan Javier Zanetti menjadi perantara Erick untuk membujuk AFA. Erick memiliki hubungan dekat dengan Zanetti karena ia mengangkat legenda Inter itu menjadi Wakil Presiden ”Si Hitam Biru” pada 2014. Saat itu, Erick menjadi Presiden Inter.
”Mendatangkan Argentina tidak bisa dinilai harganya dengan uang. Sebab, Argentina bersedia membantu perkembangan sepak bola Indonesia, memberi pelajaran berharga bagi pemain kita, dan mewakili kepercayaan dunia internasional bagi Indonesia,” kata Erick.
Selain Argentina, Erick juga berencana mendatangkan tim kelas dunia lainnya ke Tanah Air untuk menjalani laga uji coba kontra Garuda. Mereka akan datang satu kali setiap tahun, terutama di bulan Juni, yaitu ketika kompetisi di Eropa memasuki masa rehat.
”Saya sudah kontak Maroko, Brasil, Portugal, dan Rusia. Jadi, tujuan utama laga internasional FIFA untuk membenahi peringkat kita, lalu ada satu laga melawan tim besar untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman berlaga melawan tim kelas dunia,” tuturnya.
Direktur Akademi Barito Putera Mundari Karya mengatakan, uji tanding melawan Argentina menjadi momen tepat untuk memetik pelajaran penting. Menurut Mundari, Argentina adalah negara yang mengutamakan kemampuan membaca permainan dalam proses pembinaan olahraga. Alhasil, sejak dini, pemain Argentina sudah memahami filosofi bermain timnas mereka.
Tak hanya itu, ujar Mundari, laga melawan tim besar seperti Argentina adalah cara yang tepat bagi pemain Indonesia untuk mengasah street-wise atau keahlian bertahan dalam situasi sulit di pertandingan.
”Untuk mental dan moral, maka penting bagi pemain untuk memiliki street-wise itu. Cara mengasah itu dengan berlatih dan menjalani pertandingan yang realistis, misalnya bagaimana pemain kita menghadapi tekanan melawan (Lionel) Messi,” kata Mundari, salah satu anggota skuad Indonesia yang menjalani laga Piala Dunia U-20 1979 kontra Argentina yang saat itu diperkuat Diego Maradona.
Secara terpisah, Kurniawan Dwi Yulianto, legenda timnas Indonesia, menilai, kehadiran tim Argentina juga bisa memberikan edukasi untuk Indonesia dari sisi luar lapangan.
”Kita harus mengambil sisi positif dari Argentina. Pemain kita bisa belajar sikap profesional dari pemain dunia. Sementara para pelatih dapat memperoleh kesempatan menyaksikan manajemen tim juara dunia,” ujar Kurniawan.