Demi meningkatkan mutu timnas, PSSI menjajaki kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA). Pada saat yang sama, Federasi Sepak Bola Argentina mengumumkan akan memboyong timnas mereka ke Indonesia pada 19 Juni.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
PSSI terbuka pada opsi memakai wasit-wasit dari Jepang dan kini sedang menanti nama-nama yang akan disodorkan JFA.
Juara dunia Argentina menyatakan Indonesia masuk dalam agenda lawatan luar negeri untuk laga uji coba pada 19 Juni mendatang.
Harga yang harus ditebus untuk mendatangkan Lionel Messi dan kawan-kawan ke Indonesia diperkirakan sebesar 5 juta dollar atau Rp 74 miliar.
JAKARTA, KOMPAS — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI menyepakati tiga poin kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang atau JFA, Senin (22/5/2023). Tiga poin yang dimaksud meliputi peningkatan kualitas tim nasional putri, manajemen timnas, dan perwasitan. Kerja sama itu diharapkan meningkatkan kualitas Liga Indonesia sehingga bermuara pada timnas yang tangguh.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama itu dilakukan langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Presiden JFA Kohzo Tashima di Prince Takamado Memorial JFA YUME Field, Chiba, Jepang. Poin pertama dalam tiga kesepakatan itu adalah kerja sama dalam meningkatkan kualitas timnas putri. Jepang dinilai sebagai pihak yang tepat untuk urusan tersebut lantaran memiliki timnas putri yang cukup disegani di dunia.
Timnas putri Jepang punya catatan prestasi yang bagus dengan menjadi juara Piala Dunia Putri 2011. Hingga saat ini, timnas putri Jepang adalah satu-satunya wakil Asia yang pernah juara dunia. Selain itu, Jepang juga sukses mengembangkan tim sepak bola putri di level kelompok usia U-16 dan U-20.
”Saya sudah meminta ada pelatih yang didatangkan dari Jepang untuk bekerja sama dan bisa melatih di Indonesia,” ujar Erick seusai acara itu.
Adapun poin kedua kerja sama adalah benchmarking (tolak ukur) manajemen timnas. Hal turunannya adalah mengelola liga secara baik dan profesional. Menurut Erick, untuk membangun timnas yang kuat dibutuhkan liga yang dikelola secara profesional. Jepang dipilih untuk kerja sama tersebu karena juga dinilai memiliki liga yang tertata bagus.
Berdasarkan peringkat kompetisi yang dirilis Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) per Mei 2023, Liga Jepang menempati peringkat kedua liga terbaik di kawasan Asia, setelah Arab Saudi. Peringkat liga didasarkan pada performa klub delapan tahun terakhir atau sejak 2014.
Kerja sama antara PSSI dan JFA membuka kesempatan bagi Liga Indonesia untuk menerapkan standar-standar yang selama ini berlaku di Liga Jepang. Salah satu faktor yang membuat Liga Jepang sedemikian berkembang pesat adalah kedisiplinan mereka dalam menerapkan lisensi kompetisi terhadap klub-klub peserta.
Chief Executive Officer Nine Sports Inc Arif Putra Wicaksono menilai pengumuman AFA itu menjadi lampu hijau dari Argentina terkait laga uji coba di Indonesia.
Penerapan standar-standar itu akan menjadi tantangan tersendiri bila diterapkan di Indonesia. Sebab, dari hasil rapat Komite Lisensi Klub PSSI terungkap hanya ada enam klub Liga Indonesia yang dinyatakan layak untuk bersaing di Liga Champions Asia dan tujuh klub di Piala AFC. Artinya, bila mengikuti kebiasaan penerapan standar di Jepang, Liga 1 Indonesia tidak akan diikuti hingga 18 klub seperti selama ini.
Adapun poin kerja sama ketiga terkait masalah kompetensi wasit. Lewat kerja sama tersebut, PSSI menghendaki JFA memberikan dukungan perwasitan. Erick mengatakan, PSSI terbuka pada opsi memakai wasit-wasit dari Jepang dan kini sedang menanti nama-nama yang akan disodorkan JFA. Dengan jalan ini, Erick berharap kualitas perwasitan di Indonesia bisa semakin membaik.
”Ini adalah bagian dari pembangunan sepak bola Indonesia yang kita inginkan. Dengan liga yang berkualitas, kita dapat menciptakan pemain dan tim nasional yang berkualitas juga,” kata Erick.
Timnas Argentina
Di tengah kesepakatan kerja sama antara PSSI dan JFA, timnas Argentina menyatakan Indonesia masuk dalam agenda lawatan luar negeri untuk laga uji coba pada Juni mendatang. Hal itu diungkapkan Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) dalam laman resminya.
Juara Piala Dunia Qatar 2022 itu dijadwalkan menghadapi Indonesia pada 19 Juni. Argentina lebih dulu menjajal timnas Australia pada 15 Juni di Beijing, China.
”Tim nasional (Argentina) di bawah kepemimpinan Lionel Scaloni akan bermain pada Juni di China dan Indonesia. Dalam beberapa hari mendatang, jadwal dan stadion akan diumumkan kemudian,” bunyi pernyataan resmi AFA.
Hanya saja, PSSI belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait jadwal laga persahabatan menghadapi Argentina. Erick dan juga Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali belum menjawab upaya konfirmasi dari Kompas. Demikian pula anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga. Hal sebaliknya dilakukan Australia yang sudah mengonfirmasi laga uji coba menghadapi Argentina melalui akun media sosialnya.
Chief Executive Officer Nine Sports Inc, promotor olahraga, Arif Putra Wicaksono, menilai pengumuman AFA itu menjadi lampu hijau dari Argentina terkait laga uji coba di Indonesia. ”Biasanya, kalau mereka menyatakan begitu, itu artinya sudah terkonfirmasi. Hanya saja, dari pihak Indonesia memang belum ada info,” kata Arif.
Arif mengatakan, Argentina saat ini menjadi incaran banyak negara di dunia untuk menggelar laga uji coba. Kedatangan tim-tim favorit biasanya disertai persyaraan khusus. Adapun harga yang harus ditebus untuk mendatangkan timnas Argentina diperkirakan sebesar 5 juta dollar atau Rp 74 miliar.