Reda Pandemi, Terbitlah Sukacita Pelari
Bank Jateng Friendship 2023 di Jakarta, Minggu (21/5/2023), membasuh kerinduan pelari untuk berolahraga bersama di jalanan tanpa bayangan pandemi. Mereka uji kemampuan sekaligus menunjukkan kreativitas dan kebersamaan.
Ajang lari Bank Jateng Friendship 2023 di Jakarta, Minggu (21/5/2023), membasuh kerinduan pelari untuk berolahraga bersama di jalanan tanpa bayang-bayang pandemi Covid-19. Mereka uji kemampuan sekaligus menunjukkan kreativitas dan kebersamaan melalui ajang olahraga rekreasi tersebut.
Berlari tanpa bayang-bayang pandemi Covid-19 menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para pelari. Hal itu diperlihatkan sejumlah peserta yang mengikuti Bank Jateng Friendship Run 2023 Jakarta, ajang ”pemanasan” Borobudur Marathon 2023 yang akan digelar November mendatang.
Chairil Anwar (23), salah seorang peserta, memulai langkah pertamanya di lomba lari itu dengan semringah ketika bendera start dikibarkan di depan Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu pagi. Kebahagiaan juga terpancar dari wajah-wajah pelari lainnya yang berjumlah sekitar 1.000 orang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama istri, Siti Atikoh; Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno; CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama; dan Pemimpin Redaksi Kompas Sutta Dharmasaputra turut berlari serta berbaur bersama peserta. Hadir pula peraih medali emas nomor maraton putra di SEA Games 2023 sekaligus juara Borobudur Marathon 2021, Agus Prayogo.
Baca juga: Inspirasi Bank Jateng Friendship Run di Kota Medan
Hanya dalam waktu 20 menit 27 detik, Chairil menuntaskan rute lomba sepanjang 5 kilometer. Ia pun menjadi peserta pertama yang mencapai finis seusai melewati Jalan Taman Pejambon, Jalan Merdeka Timur, Jalan Merdeka Selatan, Stasiun Gambir, Jalan Perwira, dan kembali ke Taman Lapangan Banteng. Mahasiswa semester 8 ini disambut marching band dari anak-anak sekolah yang berjajar di sekitar garis finis.
”Sewaktu pandemi, lebih banyak ikut lomba lari virtual. Kalaupun ikut yang tidak virtual, masih sedikit waswas dan kurang meriah rasanya. Sekarang seru banget karena kembali ke kondisi sebelum pandemi. Bisa lari rame-rame lagi tanpa khawatir. Senang karena selain bisa ketemu pelari-pelari lain, juga dapat sambutan meriah waktu start dan finis,” ujar Chairil seusai lomba itu.
Friendship Run 2023 Jakarta menjadi ajang lari kedua Chairil sejak Presiden Joko Widodo mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terkait pandemi Covid-19 pada akhir Desember 2022. Ajang itu juga menjadi lomba lari pertamanya sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakhiri fase darurat dari penularan Covid-19 pada awal Mei lalu.
Saat pandemi, Chairil terhitung hanya lima kali mengikuti ajang lari. Dia fokus berlatih sendiri yang berbuah pada peningkatan dan kestabilan pace.
Jakarta merupakan satu dari 10 kota yang menjadi tempat pelaksanaan Friendship Run tahun ini. Jumlah kota tempat penyelenggaraan Friendship Run tahun ini bertambah signifikan dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu empat kota.
Berbeda dengan Chairil, Friendship Run 2023 Jakarta merupakan ajang lari ke-20 bagi Nova Cholil (55), peserta lainnya, selama pandemi. Warga Jakarta Selatan ini baru mencoba olahraga lari saat pandemi. Namun, ia ketagihan dan sering mengikuti ajang lari, saat ini.
Bagi Nova, olahraga lari membuat badannya lebih segar dan perasaannya bahagia. Lari menghadirkan sukacita. Untuk itu, dia berencana mengikuti Borobudur Marathon 2023. Setelah tiga tahun terakhir dibatasi, lomba lari utama di Bomar tahun ini dapat diikuti oleh seluruh peserta umum.
Diakui Agus Prayogo, selain untuk pemanasan Bomar, Friendship Run juga menjadi tempat para pelari bersilaturahmi dan melepas rindu. Selama pandemi, kata Agus, para pelari tetap bisa melakukan kegiatannya, tetapi tidak seperti saat situasi normal. Maka, acara seperti Friendship Run menjadi momentum untuk mengembalikan kegembiraan lari bersama seperti sebelum pandemi.
Atlet berusia 37 tahun tersebut senang melihat tingginya antusiasme peserta Friendship Run. Antusiasme itu, menurut dia, menunjukkan masyarakat luas kini menggandrungi olahraga lari.
”Festival” kostum
Selain menjadi wahana silaturahmi antarpelari, Friendship Run juga menjadi panggung kreativitas. Hal itu ditunjukkan peserta lewat kostum unik yang mereka kenakan. Sebagian besar peserta memang mengenakan jersei Friendship Run yang didesain khusus. Namun, ada pula peserta yang mengenakan aneka kostum menarik, seperti baju SMP, seragam pilot, ”kostum maling”, tari soreng dari Magelang, dan kostum-kostum unik lainnya yang dibuat sendiri.
Baca juga: Borobudur Marathon Terus Berinovasi
Tony Kristi (49), seorang peserta, dan anaknya, Badra (4), misalnya, tampil unik mengenakan kostum berjudul ”Up” yang terinspirasi dari film Hollywood dengan judul yang sama. Tony memakai pakaian ala tokoh Carl Fredricksen dengan kemeja putih dan dasi kupu-kupu. Adapun Badra mengenakan baju pramuka, persis seperti tokoh Russell. Dengan kostum itu, mereka menjadi runner-up dalam penghargaan kostum terbaik.
”Senang sekali bisa berlari sekaligus berkreasi meski sebenarnya ini ide yang muncul secara mendadak. Semalam, saya melihat pakaian-pakaian yang saya dan anak saya miliki dan akhirnya terpikir untuk memanfaatkan saja apa yang sudah dimiliki. Jadilah kostum ’Up’ ini,” ujar Tony.
Sumarna (33), peserta lainnya, bahkan telah mempersiapkan jauh-jauh hari kostum yang dipakainya untuk Friendship Run. Dengan tutup botol air mineral bekas yang telah dikumpulkannya sejak 2019, Sumarna membuat kostum burung. Melalui kostum itu, dia ingin mengingatkan publik bahwa sampah plastik sulit terurai. Sumarna pun meraih penghargaan kostum terbaik.
Baca juga: Perjalanan Baru Borobudur Marathon, Rangkaian Acara Digelar di 10 Kota
Sumarna, yang berprofesi sebagai karyawan swasta, mengaku senang mengikuti ajang lari seperti Friendship Run karena juga bisa menunjukkan kreativitasnya.
Lebih banyak kota
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berterima kasih kepada para peserta yang telah bersemangat mengikuti Friendship Run. Ganjar mengatakan, Jakarta merupakan satu dari 10 kota yang menjadi tempat pelaksanaan Friendship Run tahun ini. Jumlah kota tempat penyelenggaraan Friendship Run tahun ini bertambah signifikan dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu empat kota.
Tahun ini, setelah Jakarta, ajang tersebut akan digelar di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, Medan, dan Palembang.
”Melalui acara Friendship Run ini, saya berharap tumbuh minat masyarakat untuk olahraga. Seperti nama acaranya, kita semua di sini menjadi teman. Kita berolahraga, berteman, dan berbahagia. Selain itu, saya berharap ini bisa menjadi ajang untuk memberi tahu masyarakat bahwa mereka bisa menyiapkan diri untuk berprestasi dan memajukan olahraga,” ujar Ganjar.
CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama juga bersyukur animo masyarakat tetap tinggi dalam mengikuti ajang lari tersebut. Lilik berkata, kesuksesan Friendship Run menjadi pemacu semangat menyambut Borobudur Marathon. Dia pun memastikan pihaknya akan selalu mendukung acara-acara olahraga seperti itu. Sebagai contoh, mulai tahun ini, Kompas Gramedia juga akan menggelar lomba lari lainnya, LPS Monas Half Marathon.
Dalam pelaksanaan Friendship Run di 10 kota itu, Borobudur Marathon juga menghadirkan Bank Jateng Pawone untuk menginspirasi dan mempromosikan UMKM Magelang. ”Program Bank Jateng Pawone mengajak pelaku UMKM untuk mengoptimalisasikan produk dan melakukan literasi keuangan sehingga pengembangan potensi ekonomi dapat terjadi dan berjalan secara optimal,” kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dalam lomba lari itu.
Maka, ajang lari seperti Friendship Run telah menunjukkan bahwa seusai pandemi, terbitlah sukacita, kebersamaan, kreativitas, dan geliat kembali ekonomi....