Inspirasi Bank Jateng Friendship Run di Kota Medan
Di tengah rintik gerimis, Bank Jateng Friendship Run Borobudur Marathon 2022 dibuka di halaman Istana Maimoon, Medan. Ajang lari 5 kilometer itu disambut warga dengan gembira sekaligus menjadi inspirasi promosi daerah.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI, NIKSON SINAGA
·5 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Di tengah rintik gerimis, Bank Jateng Friendship Run Borobudur Marathon 2022 dibuka di halaman Istana Maimoon, Medan, Sumatera Utara, Minggu (25/9/2022). Ajang lari 5 kilometer di jalanan Kota Medan itu disambut warga dengan gembira sekaligus menjadi inspirasi penyelenggaraan promosi daerah.
”Luar biasa event-nya, promosi wisata dikemas melalui berbagai kegiatan, salah satunya kegiatan olahraga. Walaupun bentuknya lari, yang dipromosikan adalah pariwisata Borobudur di Jawa Tengah,” kata Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution yang hadir di acara.
Kegiatan serupa, lanjut Bobby, bisa dicontoh oleh daerah-daerah lain dalam mempromosikan wisatanya. ”Ya, ini menjadi inspirasi,” katanya.
Bank Jateng Friendship Run di Kota Medan dihadiri sekitar 800 peserta, baik komunitas lari maupun masyarakat umum Kota Medan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama istri, Siti Atikoh; Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo; Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Andreas Maryoto; dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno berbaur bersama peserta, berlari menyusuri jalanan Kota Medan yang sejuk.
Hujan gerimis berhenti sesaat sebelum flag off dikibarkan, selepas pertunjukan tari kuntulan asal Magelang dan tari zapin melayu yang sama-sama rampak ditarikan para penari.
Selain mengenakan jersei Bank Jateng Friendship Run yang didesain khusus untuk Kota Medan, para peserta juga mengenakan aneka kostum yang menarik perhatian, seperti kostum spiderman, gatotkaca, gaun pengantin, baju Melayu, baju SD, dan ulos Batak.
Mudah-mudahan akan banyak masyarakat dari Medan dan Sumatera Utara nanti ikut ke Borobudur untuk lari bareng saya.
Para peserta lari menikmati suasana inti Kota Medan melintasi tempat-tempat seperti Kota Tua Medan, Kesawan, Rumah Tjong A Fie, hingga kembali lagi ke Istana Maimoon. Di sepanjang rute, para pelari berinteraksi dengan masyarakat dan bisa menikmati beberapa pertunjukan kesenian musik Melayu Deli dan marching band dari anak sekolah.
Sekitar 20 menit setelah flag off, peserta pertama sudah mencapai finis, yakni Dica Ariangga Surbakti (15). Siswa SMA Harapan Mandiri, Jalan Brigjen Zein Hamid, itu mengaku baru pertama kali mengikuti lari 5 kilometer. Selama ini, ia berlatih lari sendiri.
”Terima kasih kepada penyelenggara karena saya jadi tahu kemampuan saya,” kata warga Namorambe yang bercita-cita jadi atlet lari itu.
Chandra Ham (49) yang berlari bersama 20 temannya dari Komunitas Happyday Runners mengatakan senang sekali ada penyelenggaraan kegiatan lari di Kota Medan. Apalagi, sudah lama tidak ada kegiatan lari di Kota Medan akibat pandemi Covid-19. Pria yang pernah mengikuti Half Marathon di Singapura itu berharap di Medan juga diadakan Half Marathon karena kegiatan ini bagus untuk masyarakat, selain baik bagi kesehatan raga juga mendukung kesehatan jiwa.
Sementara Rizki Gunawan Sihombing (23), warga Medan Marelan, bersama bapak angkatnya, Astu Bonatua Situmorang (49), juga bergembira berhasil menyelesaikan lari dalam waktu 20-an menit.
”Saya memang menyukai lari, dan ini sekaligus merayakan ulang tahun saya kemarin yang ke-23,” kata Rizki yang sudah tiga tahun tidak pernah ikut kegiatan lari akibat pandemi.
Rizki mengatakan, meskipun Friendship Run, para pelari akan semakin bersemangat jika penyelenggara menyediakan hadiah misalnya bagi 20 pelari pertama yang mencapai finis. Dengan begitu potensi lari dari peserta akan semakin terasah.
Peserta juga menikmati beragam kuliner khas Kota Magelang yang sejumlah bahannya dibawa khusus dari Magelang, seperti nasi urap, mangut beong, bakmi jawa, kupat tahu, dan bakso. Peserta juga membeli aneka suvenir khas Magelang, seperti batik dan produk kerajinan.
”Alhamdulilah banyak yang suka dengan produk kami,” kata Wachid Isrodin, perajin mainan kayu dari Jurangombo Selatan, Kota Magelang.
Ganjar Pranowo mengatakan, dirinya hadir di Medan untuk mempromosikan Borobudur Marathon 2022 karena lebih dua tahun warga tidak bisa mengikutinya akibat pandemi. Selain di Medan, sebelumnya Bank Jateng Friendship Run digelar di Semarang dan Jakarta. Selanjutnya pada 9 Oktober nanti akan digelar di Makasar.
”Dan di Medan tadi menarik karena hari ini hujan, dan ternyata runner itu lebih suka suasananya gerimis, suasananya syahdu. Antusiasme luar biasa, sambutan luar biasa,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengatakan, pihaknya sebenarnya harus minta maaf kepada para pelari. ”Sebenarnya para pelari ingin lari (dalam Borobudur Marathon), tapi rupa-rupanya mereka tidak beruntung karena tiketnya sudah habis. Maka, kami coba jamu mereka dengan kami hadir di Kota Medan. Terima kasih Pak Wali Kota sudah memberikan fasilitas yang bagus di Istana Maimoon yang indah,” kata Ganjar.
Pihaknya juga sengaja membawa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner, kriya, dan fashion untuk dipamerkan di Medan. Mereka sekaligus memperkenalkan kepada perajin produk-produk Sumut khususnya dari Medan dan masyarakat Medan diperkenalkan dengan produk-produk budaya dan kuliner dari Jawa Tengah.
”Sehingga kita bisa bekerja sama untuk itu. Mudah-mudahan akan banyak masyarakat dari Medan dan Sumatera Utara nanti ikut ke Borobudur untuk lari bareng saya,” kata Ganjar. Adapun Borobudur Marathon akan digelar pada 12-13 November 2022.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, semangat para peserta sangat luar biasa dan antusiasme mereka begitu tinggi. Hal itu menunjukkan, pascapandemi orang-orang rindu bergerak dan berkegiatan bareng.
”Dengan tema ’Stronger to Victory’, kami menyebarkan semangat kebangkitan kepada masyarakat Indonesia yang isinya orang-orang optimistis,” katanya.
Ambasador Borobudur Marathon 2022, Kelly Tandiono, bergembira atas antusiasme warga Medan karena sudah lama tidak ada event lari di Kota Medan akibat pandemi. Selama dirinya berlari, para peserta terus menyertai langkahnya. Apalagi kegiatan juga secara tidak langsung membantu bisnis UMKM yang dibawa dari Magelang.
”Semoga ada lagi event ini dan ke depan pesertanya semakin banyak lagi,” kata Kelly.