Jepang membuang kesempatan besar mengalahkan China di semifinal Piala Sudirman. China tampil digdaya dan lolos ke final untuk ke-15 kalinya secara beruntun.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·3 menit baca
SUZHOU, SABTU - China memperlihatkan mengapa mereka adalah negara bulu tangkis nomor satu dunia. Dengan kekuatan mental, determinasi, dan dukungan ribuan pendukung di Indoor Arena, Suzhou Olympic Sports Center, Suzhou, China, Sabtu (20/5/2023), mereka lolos ke final Piala Sudirman untuk ke-15 kalinya berturut-turut.
Tim tuan rumah lolos dari lubang jarum setelah mengatasi perlawanan ketat Jepang, 3-2, pada babak semifinal, Sabtu (20/5/2021). Hasil ini meneruskan dominasi mereka pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Beregu Campuran ini. Setelah selalu menjadi semifinalis pada tiga edisi pertama Piala Sudirman, China maju ke final Piala Sudirman 1995 di Lausanne, dan langsung menjadi juara dengan mengalahkan Indonesia.
Sejak itu, mereka tak pernah gagal lolos ke final. Dari 14 final hingga 2022, China 12 kali membawa pulang trofi yang memakai nama mantan Ketua Umum PBSI Sudirman ini. Korea Selatan mengoleksi empat gelar, yang terakhir pada 2017. Adapun Indonesia menjadi juara pada edisi perdana tahun 1989.
Dominasi China itu nyaris terputus di tangan Jepang, yang di awal turnamen datang sebagai unggulan kedua. Dengan kualitas tim yang merata, ditunjukkan dengan memiliki setidaknya satu wakil pada posisi tiga besar peringkat dunia di setiap nomor, Jepang memaksa China memainkan kelima nomor. Bahkan, Jepang sempat hanya terpisah satu poin dengan kesuksesan besar untuk menyingkirkan sang juara bertahan pada partai keempat.
Jepang telah unggul 2-1 ketika ganda putra Takuro Hoki/Yugo Kobayashi masuk ke lapangan untuk menghadapi pasangan terbaik China Liu Yuchen/Ou Xuanyi. Dengan penuh semangat dan percaya diri, Hoki dan Kobayashi tampil agresif untuk merebut gim pertama, 21-17. Mereka juga memimpin di gim kedua, 10-8, sebelum Liu/Ou merebut delapan poin beruntun dan berbalik unggul, 16-10, dan merebut gim kedua, 21-19.
Perolehan angka bergerak ketat di gim ketiga, lalu Hoki/Kobayashi melaju dengan 14-11, 18-12, 19-13, dan mendapat empat kali match point, 20-16. Cukup satu poin saja, pasangan peringkat ketiga dunia ini akan membuat Jepang lolos ke final Piala Sudirman untuk keempat kalinya. Namun, dengan dukungan riuh penonton, Liu/Ou perlahan bangkit setelah tiga kali pukulan pasangan Jepang keluar lapangan. Liu/Ou lalu menyamakan kedudukan pada 20-20 dan memastikan kemenangan, 17-21, 21-19, 22-20.
Hasil ini membuat China kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sebelumnya, Jepang memetik kemenangan pertama saat ganda campuran peringkat ke-19 dunia, Kyohei Yamashita/Naru Shinoya, memperlihatkan kekuatan mental luar biasa untuk menundukkan Feng Yanzhe/Huang Dongping, 26-24, 18-21, 24-22.
Kekalahan ini membuat Jepang gagal membalas tiga kekalahan dari China pada tiga kali kesempatan mereka lolos ke final Piala Sudirman 2015, 2019, dan 2021.
Tunggal putra China Shi Yuqi menyamakan kedudukan dengan mengalahkan Kodai Naraoka, 13-21, 21-15, 21-17. Jepang memulihkan keunggulan saat Akane Yamaguchi mengalahkan rivalnya, Chen Yufei, 21-14, 21-15. Hasil ini menjadi kemenangan ke-18 Yamaguchi dari 28 pertemuan dengan Chen Yufei.
Memasuki partai kelima, tekanan pun beralih ke tim Jepang, terlihat dari raut wajah ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang tegang dan serius saat masuk lapangan. Sebaliknya, ganda putri China Chen Qingchen/ Jia Yifan terlihat sangat yakin memenangi pertandingan. Meski Hirota/Fukushima unggul 10-8 dari 18 pertemuan, Chen/Jia memanfaatkan momentum kebangkitan China untuk menang, 21-11, 21-6.
Kekalahan ini membuat Jepang gagal membalas tiga kekalahan dari China pada tiga kali kesempatan mereka lolos ke final Piala Sudirman 2015, 2019, dan 2021.
Di final, China telah ditunggu Korea Selatan yang menundukkan Malaysia, 3-1. Duel ini akan mengulang final Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia. Saat itu Korea Selatan mengalahkan China, 3-2, dan menjadi tim terakhir yang menggoyahkan dominasi China pada ajang ini.
Tiga poin kemenangan Korea Selatan atas Malaysia disumbangkan ganda campuran Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, tunggal putri An Se-young, dan Kim Won-ho/Na Sung-seung. Satu-satunya poin Malaysia didapat tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.