Kesuksesan timnas basket putri di SEA Games 2023 itu diraih di tengah kompetisi lokal yang mati suri sejak 2020. Para pemain berharap liga kembali bergulir demi kesinambungan karier dan peningkatan kemampuan.
Oleh
REBIYYAH SALASAH, KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Tim nasional bola basket putri Indonesia menciptakan hegemoni dengan raihan emas pertama SEA Games dalam sejarah. Ironisnya, karier para peraih emas itu masih terombang-ambing akibat kompetisi lokal yang vakum sejak pandemi dan belum tahu kapan akan kembali.
Tim bola basket putri tiba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (17/5/2023), setelah meraih prestasi tertinggi sekaligus mencetak sejarah dengan meraih emas di SEA Games Kamboja 2023. Bagi tim bola basket putri, prestasi itu merupakan medali emas pertama sejak partisipasi perdana pada SEA Games Malaysia 1977.
Kesuksesan yang juga diwarnai sapu bersih enam kemenangan itu diraih di tengah liga yang mati suri sejak 2020. Liga basket putri terakhir kali digelar dengan nama Piala Srikandi. Kompetisi yang dikelola dan dijalankan secara kolektif oleh klub-klub peserta ini pun tidak tuntas lantaran pandemi Covid-19. Padahal, Piala Srikandi menjadi kompetisi bola basket profesional putri tertinggi di Indonesia.
Kapten tim nasional basket putri, Henny Sutjiono, menuturkan, kehadiran liga basket putri sangat diharapkan oleh para pebasket. Dengan bermain di liga, para pemain dapat mempertahankan konsistensi, aspek yang perlu terus dijaga agar bisa terus berprestasi setelah sukses di SEA Games 2023. Di luar itu, liga basket putri juga menjaga kesinambungan karier para pemain.
”Di jenjang SMP hingga kuliah, kan, sudah ada kompetisimya. Maka, penting ada liga untuk kelanjutan kompetisi pada tingkat lebih tinggi atau profesional. Liga menjadi sarana untuk memantau pemain-pemain yang bisa dipersiapkan untuk pemanggilan timnas,” kata Henny yang pernah menjuarai Srikandi Cup bersama Surabaya Fever pada musim 2017-2018.
Selain itu, kata Henny, ketiadaan liga putri membuat klub-klub tidak beraktivitas dan tidak sanggup menggaji pemainnya. Alhasil, tak sedikit pemain yang memutuskan untuk bekerja di luar bola basket.
Henny masih terikat kontrak dengan Surabaya Fever. Dia pun mengaku beruntung karena masih digaji walau tidak ada kompetisi reguler. Selain itu, sejak liga berhenti, dia juga sempat mengikuti dan menjuarai turnamen bersama klubnya pada 2022.
Harapan untuk menghidupkan kembali liga putri juga disampaikan point guard timnas bola basket putri, Agustin Gradita. Emas yang diraih timnas basket putri diharapkan dapat mengubah lanskap industri bola basket Tanah Air. Seperti di bola basket putra, yang industrinya bertumbuh semakin cepat setelah meraih emas pertama di SEA Games Vietnam 2021.
”Itu yang membuat kami lebih termotivasi meraih emas di Kamboja. Kami ingin memperlihatkan, putri juga bisa, lho. Sejak berkarier, saya melihat masalahnya adalah tidak banyak sosok yang punya komitmen penuh untuk bola basket putri,” kata pemain yang sempat membela Merpati Bali di Piala Srikandi itu.
Adapun forward timnas basket putri Indonesia, Dyah Lestari, menyampaikan, liga juga akan mengasah kemampuan dan menambah pengetahuan pemain. Menurut pemain yang pernah menjadi runner up Piala Srikandi 2018-2019 bersama Sahabat Semarang ini, kompetisi menjadi tempat pebasket mengukur kompetensi masing-masing karena sering berhadapan dengan tim lain.
Dengan kompetisi reguler, pemain kian teruji dari segi teknik ataupun mental. Muaranya, kata Dyah, tim nasional menjadi lebih kuat karena berisi pebasket-pebasket yang sudah teruji tersebut.
Turun tangan
Sebelum Piala Srikandi, Indonesia memiliki kompetisi Kobanita (2001-2008), Women National Basketball League atau WNBL Indonesia (2011-2015), dan Women's Indonesian Basketball League atau WIBL (2016). Vakumnya kompetisi sempat membuat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) selalu federasi basket Tanah Air mencoba turun tangan.
Pada Maret 2022, Perbasi mencetuskan ide untuk menggulirkan kembali liga putri. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait pelaksaan kompetisi tersebut.
Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Perbasi Geroge Fernando Dendeng mengatakan, pengumuman untuk bergulirnya liga putri sebenarnya telah disampaikan ke para klub. Namun, klub-klub belum menyatakan komitmen untuk ikut serta karena ada syarat dari PP Perbasi yang belum bisa disetujui.
”Tentunya kami butuh komitmen serius dari para pemilik klub. Itu yang penting saat ini. Kami membuka pengumuman untuk liga putri. Tetapi, kami punya standar tertentu untuk regulasi. Dalam waktu dekat akan ada segera pengumuman untuk liga putri,” ujar George yang hadir menyambut timnas bola basket putri di bandara.