Rahmat Erwin Abdullah sekali lagi menunjukkan dominasinya di Asia Tenggara. Baginya, SEA Games merupakan batu loncatan untuk prestasi-prestasi yang bakal dikejar di level yang lebih tinggi.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO dari Phnom Penh, Kamboja
·4 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS — Rahmat Erwin Abdullah terus memberikan kejutan di tiap penampilannya. Lifter muda andalan Indonesia itu memecahkan rekor SEA Games untuk kelas putra 81 kilogram dengan total angkatan 359 kilogram (snatch 158 kg dan clean and jerk 201 kg). Ia bahkan tidak bermain di kelas andalannya, yakni 73 kilogram.
Sejak awal pertandingan, lifter berusia 23 tahun itu sudah menunjukkan dominasinya. Saat lifter dari negara lain memulai angkatan dengan 143 kg, Rahmat memulai angkatan dengan 150 kg. Rahmat bahkan tersenyum simpul setelah berhasil mengangkat pelat-pelat besi tersebut.
Pada kategori snatch, lifter asal Thailand, Chatuphum Chinnawong, sempat mencoba menaikkan beban menjadi 158 kg, tetapi gagal terangkat. Rahmat yang tampil terakhir punya keuntungan memantau total angkatan lifter lainnya.
Di percobaan kedua, Rahmat menaikkan angkatannya menjadi 158 kg dan berhasil dengan mudah. Rahmat langsung diumumkan sebagai pemecah rekor baru di SEA Games karena sebelumnya rekor di kelas yang sama hanya 157 kg. Rahmat tidak mau melanjutkan percobaan ketiga karena sudah dipastikan menang pada snatch.
Rahmat menunjukkan kualitasnya lagi saat memulai clean and jerk dengan total angkatan 180 kg. Tampil paling akhir, angkatan pertama berhasil dilalui dengan sangat baik. Angkatan ditambah pada percobaan kedua dengan 201 kg.
Rahmat dengan tenang mengangkat pelat-pelat besi tersebut dan kembali memecahkan rekor SEA Games yang sebelumnya hanya 200 kg. Sama seperti sebelumnya, Rahmat melewatkan percobaan ketiga karena capaiannya tak mungkin lagi dikejar, ia pun mengunci medali emas.
Meski lifter Thailand beberapa kali mencoba mendekati total angkatan Rahmat tetap tak terkejar. Terlihat jelas Rahmat berada di level yang berbeda. Pesaing terdekatnya dari Thailand, Chatuphum Chinnawong, mendapatkan total angkatan 325 kg (snatch 150 kg dan 175 clean and jerk). Sementara peraih medali perunggu di kelas ini adalah lifter asal Myanmar, Thi Ha Aung, dengan total angkatan 290 kg (snatch 125 kg dan clean and jerk 165 kg).
Masih bisa nambah lagi sih, tetapi disimpan aja untuk ajang lain nanti.
Rahmat mengaku total angkatan pemecah rekor tadi bukan yang terbaik, tetapi enggan memberi tahu total angkatan terbaiknya. ”Masih bisa nambah lagi sih, tetapi disimpan aja untuk ajang lain nanti,” ungkap Rahmat saat ditemui usai pertandingan di National Olympic Stadium, Senin (15/5/2023).
Kemampuan angkatan Rahmat meningkat pesat dari ajang ke ajang. Saat SEA Games Filipina 2019, Rahmat yang bermain di kelas 73 kg berhasil mendapatkan total angkatan total 322 kg dengan rincian snatch 142 kg dan clean and jerk 177 kg. Ia mendapatkan medali emas pertamanya di ajang tersebut.
Rahmat mengulang kesuksesannya di SEA Games Vietnam 2021 dengan total angkatan 345 kg (snatch 155 kg dan clean and jerk 190 kg). Ia tak hanya mendapatkan medali emas, tetapi juga memecahkan rekor. Kali ini Rahmat bermain di kelas yang lebih berat, yakni 81 kg putra. Setahun lalu, rekannya Rizki Juniansyah bermain di kelas ini, tetapi hanya mampu mendapatkan perak.
”Iya kali ini nomornya memang beda jadi saya nambah berat badan saya dan lebih enteng aja mengangkat beban di kelas ini,” ungkap Rahmat.
Rahmat perlu banyak persiapan menyambut Asian Games dan Olimpiade tahun depan. Sebab, pada kejuaraan multicabang itu, Rahmat mengaku akan bermain di nomor 73 kg. Ia harus melakukan diet ketat untuk menurunkan kembali berat badannya.
Selain Rahmat, lifter Indonesia lainnya yang mendapatkan emas hari itu ialah Tsabitha Alfiah Ramadhani di kelas putri 64 kg. Tsabitha sendiri terkejut dengan pencapaiannya itu. Ia hanya menargetkan mendapatkan setidaknya medali perak. Tsabitha merebut medali emas setelah berhasil mendapatkan total angkatan 204 kg dengan snatch 97 kg serta clean and jerk 107 kg.
Tsabitha sukses mengalahkan lifter Vietnam, Thi Thu Uyen Dinh, yang mengoleksi total angkatan 194 kg, lewat 96 kg snatch dan 98 kg clean and jerk. Sementara medali perunggu diraih atlet Malaysia, Nur Syazwani Radzi. Dengan total angkatan 184 kg, Syazwani melakukan angkatan snatch 80 kg dan 104 kg di clean and jerk.
”Saya harap setelah ini bisa istirahat lalu langsung latihan lagi untuk persiapan kejuaraan lainnya dan tentunya saya ingin mempertahankan performa ini,” kata Tsabitha.
Sementara itu, Restu Anggi, lifter putri Indonesia lainnya, berhasil mendapatkan medali perunggu di kelas 71 kg. Ia mencatat total angkatan 206 kg (snatch 91 kg dan clean and jerk 115 kg). Anggi tak mampu mengalahkan lifter Filipina, Vanessa Palomar Sarno, yang mendapatkan emas setelah membukukan 225 kg (snatch 105 kg dan clean and jerk 120 kg). Adapun medali perak diraih lifter Thailand, Thipwara Chontavin, dengan total 208 kg (snatch 95 kg dan clean and jerk 113 kg).