Kembalinya Rizki Juniansyah dan Bangkitnya Lifter Muda Indonesia
Rizki Juniansyah mendapatkan medali emas sekaligus memecahkan rekor pada cabang angkat besi kelas 73 kilogram. Ia bahkan merupakan lifter paling muda di kelas tersebut.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO dari Phnom Penh, Kamboja, I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA dari Phnom Penh, Kamboja
·5 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS — Lifter Rizki Juniansyah (19) membuktikan ketangguhannya di nomor putra 73 kilogram dengan merebut medali emas lengkap dengan rekor baru SEA Games. Kemenangan ini tampak bagai pelampiasan setelah tahun lalu ia gagal membawa emas di kelas 81 kilogram. Kini ia kembali dan mengukuhkan total angkatan mencapai 347 kilogram (snatch 156 kg dan clean and jerk 191 kg).
Selain Rizki, lifter muda lainnya, Juliana Klarisa (20), juga berhasil meraih medali emas pertamanya di SEA Games. Juliana sebelumnya hanya pernah mendapatkan perak saat ia ikut dalam tim angkat besi Indonesia pada SEA Games Filipina 2019 untuk kelas 59 kg putri.
Medali emas Juliana merupakan emas ke-60 untuk Indonesia dan menandai target emas tercapai. Sementara medali emas yang direbut Rizki menandakan Indonesia melewati target dengan total 61 medali emas. Secara keseluruhan, kontingen Indonesia menambah 11 medali emas, 7 perak, dan 10 perunggu, Minggu (14/5/2023). Dengan hasil ini, target 60 emas yang dicanangkan pemerintah sudah mampu dicapai para atlet Indonesia di Kamboja. Adapun total emas yang sudah dikumpulkan Indonesia hingga pukul 21.00 WIB mencapai 68 medali emas. Kontingen Indonesia butuh tambahan dua medali emas lagi untuk melampaui pencapaian 69 emas di SEA Games Vietnam.
”Saya berharap bisa mempertahankan ini di turnamen lain dan tentunya kejuaraan multicabang. Tentunya ini (medali emas) ini jadi motivasi saya untuk latihan terus dan ikut turnamen lebih tinggi,” ungkap Juliana.
Pada SEA Games Kamboja 2023, Rizki turun di kelas putra 73 kilogram di mana kelas ini pada SEA Games Vietnam tahun lalu dipegang oleh Rahmat Erwin, lifter Indonesia lainnya. Saat itu, Erwin menunjukkan kualitasnya dan memecahkan rekor dengan angkatan 345 kg (snatch 155 kg dan clean and jerk 190 kg). Tahun lalu, Rizki mendapatkan mandat untuk ikut serta di kelas 81 kg dan hanya membawa pulang medali perak.
Hasil itu membuat Rizki bekerja keras untuk membalasnya di SEA Games Ke-32. Ia masuk pelatnas dan berlatih bahkan di saat sedang puasa dan Lebaran. Kompas menyaksikan bagaimana Rizki dilatih langsung oleh ayahnya, Muhammad Yasin. Saat latihan Rizki bekerja keras untuk menurunkan berat badan karena ikut di kelas 73 kg. Ia melakukan diet ketat untuk mencapai itu.
Rizki datang ke Kamboja dan hanya memiliki waktu tiga hari untuk bersiap sebelum bertanding. Ia kemudian melakukan tes berat badan, dan upaya diet ketat yang ia jalani berhasil. Rizki menurunkan berat badannya dari 80 kg menjadi lebih kurang 72 kg.
Rizki dan tim bermain di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, pada Minggu (14/5/2023). Ia memulai angkatannya pada kategori snatch dengan angkatan 143 kilogram (kg) paling berat di antara empat lifter peserta turnamen tersebut. Di kategori ini, Rizki terlihat berhasil mengangkat, tetapi dianggap gagal oleh juri setelah melihat tayangan ulang. Juri menilai saat besi diangkat, kaki Rizki tidak berdiri lurus sempurna.
Kegagalan pada snatch pertama itu memacunya di percobaan kedua. Ia berhasil mengangkat snatch 143 kg dengan sempurna. Ia langsung menaikkan berat menjadi 156 kg. Catatan ini langsung diumumkan sebagai rekor baru angkatan snatch SEA Games, sebelumnya rekor dicetak oleh Rahmat Erwin dengan total 155 kg pada SEA Games Vietnam 2021.
Raihan itu membuat Rizki tampil terakhir pada kategori clean and jerk. Ia langsung menaruh angka 176 kg pada percobaan pertama. Ia berhasil dan melanjutkannya pada percobaan kedua dengan total angkatan yang ditambah, yakni 191 kg.
Rizki terlihat agak terburu-buru mengangkat dan akhirnya gagal di percobaan kedua. Saat ia mencoba mengangkat besi setelah ditahan di dada, besi tidak naik dan langsung dilepas oleh Rizki. Rizki langsung mencobanya kembali pada kesempatan ketiga masih dengan total 191 kg. Ia pun berhasil dan memecahkan rekor Rahmat Erwin yang pada SEA Games Vietnam 2021 lalu totalnya 190 kg.
Bagi Rizki, ini merupakan pelampiasan dan pembuktian bahwa dirinya merupakan yang terbaik di kelas 73 kilogram. Rizki merupakan pemegang medali emas saat kejuaraan di Konya, Turki, untuk kelas yang sama pada 2021 lalu, ia juga pernah mendapat medali perak pada saat kejuaraan dunia di Bogota, Kolombia, untuk kelas 73 kg. Konsistensi itu membawa pria kelahiran 2003 itu mendapatkan emas pertamanya di SEA Games juga sebagai pembuktian dirinya bisa bersaing lagi di level yang lebih tinggi seperti Asian Games dan Olimpiade.
Ini sebenarnya spesialis saya di kelas 73 kg dan saya didorong terus untuk fokus Olimpiade Paris. Ini Langkah awal untuk bisa kualifikasi 73 kg lagi untuk Olimpiade.
”Ini sebenarnya spesialis saya di kelas 73 kg dan saya didorong terus untuk fokus ke Olimpiade Paris. Ini langkah awal untuk bisa kualifikasi 73 kg lagi untuk Olimpiade,” kata Rizki.
Muhammad Yasin, ayah sekaligus pelatih Rizki, mengaku senang dengan capaian hari ini. Menurut dia, seusai SEA Games 2021, Rizki kelebihan berat badan karena saat itu ia harus bermain di kelas yang lebih tinggi, yakni 81 kg. Setelah mendapatkan mandat di kelas 73 kg, Rizki berusaha keras menurunkan berat badan. Ini menunjukkan konsistensi Rizki sekaligus sinyal bahwa selain Rahmat Erwin, Indonesia memiliki lifter andalan lain di kelas yang sama.
”Saya senang, tapi gak senang. Maksudnya, saya tahu betul dia (Rizki) bisa mendapatkan hasil lebih dari ini, tapi nanti kita lihat dia di kejuaraan dunia untuk kualifikasi Olimpiade Paris setelah ini,” ungkap Yasin.
Untuk menjaga konsistensi dan mental, lanjut Yasin, Rizki akan tetap melangsungkan pelatihan setelah kembali ke Indonesia. Setelah itu, ia akan menjalani beberapa turnamen untuk persiapan Asian Games dan Olimpiade Paris.
Sementara itu, medali perunggu juga diraih Mohammad Yasin (23) di kelas 67 kilogram. Sementara Sarah (19) belum berhasil mendapatkan medali di SEA Games keduanya.