Maria Natalia Londa dan tim lari 4x100 meter merebut emas bagi Indonesia dalam SEA Games 2023. Tim atletik sudah merebut enam emas dan masih dapat terus bertambah.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS - Para atlet cabang olahraga atletik kembali menyumbang dua medali emas bagi kontingen Indonesia. Maria Natalia Londa dari nomor lompat jauh dan tim estafet putra dari nomor 4x100 meter menjadi yang terbaik dan membuat tim atletik Indonesia untuk sementara mengumpulkan enam emas, di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (10/5/2023).
Maria yang sudah berusia 32 tahun membuktikan dirinya masih yang terbaik di Asia Tenggara dengan mencatat lompatan 6,28 meter. Maria mengalahkan atlet Vietnam Thi Thu Thao Bui yang meraih perak dengan lompatan sejauh 6,13 meter.
Medali emas itu merupakan medali emas keempat pada nomor lompat jauh ajang SEA Games bagi Maria. Sebelumnya, Maria pernah meraih emas pada SEA Games 2013, 2015. dan 2019.
"Prestasi ini bukan prestasi terbaik saya, tetapi dengan medali emas saya sudah membayar lunas proses saya beberapa tahun terakhir," kata Maria.
Pada nomor 4x100 meter putra, tim Indonesia yang terdiri atas Adith Rico Pradana, Bayu Kertanegara, Lalu Muhammad Zohri, dan Sudirman Hadi meraih emas dengan waktu 39,110 detik. Indonesia mengungguli tim Thailand dengan waktu 39,130 detik.
Emas kali ini bisa diraih setelah menunggu 12 tahun lamanya. Terakhir kali Indonesia mendapatkan emas di nomor ini adalah pada SEA Games 2011 lalu, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
"Kami ditargetkan meraih lima emas oleh kontingen, sekarang sudah dapat enam emas. Kami masih punya peluang lagi beberapa hari ke depan," ungkap, Mustara Musa, Manajer pelatnas atletik.
Prestasi ini bukan prestasi terbaik saya, tetapi dengan medali emas saya sudah membayar lunas proses saya beberapa tahun terakhir.
Pencak silat
Pada cabang pencak silat, tim Indonesia "memanen" tujuh medali emas dari 16 nomor yang digelar pada disiplin tanding. Secara total, sembilan medali emas telah diraih tim pencak silat Indonesia.
Berlaga di Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, para pesilat Indonesia tampil di final pada 12 nomor. Semua tampil penuh semangat, tetapi lima pesilat harus puas mendapat medali perak.
Iqbal Candra Pratama yang berlaga pada nomor 70-75 kilogram (kg) putra membuka keran medali emas Indonesia. Iqbal menang telak atas Mohd Shahrul Zeckery asal Malaysia dengan skor akhir 37-3.
"Tahun ini persiapannya lebih matang. Saat di Vietnam itu kami masih uji coba dengan berbagai aturan baru. Setelah itu, kami juga ikut kejuaraan dunia. Jadi persiapannya cukup matang," ungkap Iqbal.
Pada nomor tanding kelas B putri, pesilat Indonesia Safira Dwi Meilani sempat didiskualifikasi dalam kondisi unggul jauh dengan skor 61-43. Saat waktu laga tersisa 18 detik, pertandingan dihentikan karena wasit menilai Safira melanggar aturan mengunci lawan.
"Kalau itu dianggap kuncian, itu tidak benar sama sekali karena kuncian itu harus ada prosesnya. Mungkin ada hitungannya, terlihat si anak ini tidak bisa bergerak secara pasif. Safira tendangan dan pukulannya masih bagus. Kalau kesakitan iya karena bahunya yang dislokasi," ungkap Kepala Pelatih Tim Pencak Silat Indonesia Indro Catur.
Setelah tim Indonesia mengajukan banding ke wasit dan panitia, Safira akhirnya dapat membawa pulang medali emas yang dia perjuangkan. Atlet Vietnam Hoang Hong An Nguyen yang menjadi lawan Safira juga mendapat emas.
"Saya bangga dengan pencapaian tim, mereka sudah bekerja keras," ujar Indro.
Selain Iqbal dan Safira, tim pencak silat juga mendapatkan lima medali emas lainnya yang diraih oleh Jeni Elvis Kause, Khoirudin Mustakim, Atifa Fismawati, Muhammad Zaki Zikrillah Prasong, dan Tito Hendra Septa Kurnia.
Secara total, Indonesia meraih sembilan medali emas, enam perak, dan satu perunggu. Selain tujuh emas dari disiplin tanding, dua emas didapatkan dari disiplin seni. Dengan pencapaian itu, Indonesia menjadi juara umum pada cabang pencak silat pada SEA Games Kamboja 2023.
"Ini meneguhkan peran Indonesia sebagai pimpinan pencak silat dunia," ujar Chef de Mission Tim Indonesia SEA Games Kamboja 2023, Lexyndo Hakim.
Wushu
Sementara itu, di cabang olah raga Wushu, atlet Taolu Indonesia, Harris Horatius menyumbang medali perak kedua bagi Kontingen Indonesia. Harris Horatius turun pada nomor Nanquan menempati posisi kedua dengan mengumpulkan nilai 9,55 poin. Sedangkan, medali emas direbut oleh Mohd Adi Salihin Roslan dari Brunei dengan 9,63 poin dan perunggu direbut Nong Van Huu dari Vietnam dengan 9,54 poin.
Dengan hasil ini, tim Wushu Indonesia sudah menyumbangkan 2 medali perak setelah Tasya Ayu Puspa Dewi pada nomor Nanquan Putri juga menyumbangkan medali perak. "Saya bersyukur bisa menyumbangkan medali perak. Ini di luar prediksi saya yang sudah memberikan penampilan maksimal," kata Harris.
Selain Harris, Tasya Ayu Puspa Dewi yang merupakan debutan SEA Games kali ini juga mendapatkan medali perak. Ia mengaku gembira dan terkejut dengan hasil tersebut.
"Ini kali pertama ikut kejuaraan multicabang begini. Sebelumnya saya hanya berlomba di tingkat universitas saja," kata Tasya.
Tasya masih akan bertarung pada nomor-nomor lain dan berharap bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Ia juga berharap atlet andalan lainnya, Seraf Naro atau Edgar Xavier Marvelo bisa merebut emas pada nomor Daoshu dan Gunshu.