Atletik Indonesia Berjaya pada SEA Games Kamboja 2023
Tim atletik Indonesia sudah melampui target emas yang diberikan. Mereka bahkan masih punya kesempatan menambah emas. Prestasi ini buah dari proses panjang sebelumnya.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS – Atlet lompat jauh Maria Natalia Londa akhirnya membalas raihan perak pada SEA Games Vietnam 2021 dengan medali emas pada SEA Games 2023. Maria meraih emas setelah melompat sejauh 6,28 meter. Meski bukan capaian terbaik, tetapi Maria berhasil menjadi pemenang di laga tersebut.
Medali emas ini merupakan medali ke-16 yang pernah ia raih setelah delapan kali ikut SEA Games dan kejuaraan multicabang lain. Adapun untuk medali emas, ini medali emas keenam. Sebelumnya di nomor lompat jangkit putri SEA Games Kamboja 2023, Maria mendapatkan perunggu. Medali emas ini membuktikan bahwa Maria adalah ratu lompat jauh.
“Prestasi ini bukan prestasi terbaik saya, tetapi dengan medali emas saya sudah membayar lunas proses saya beberapa tahun terakhir,” kata Maria di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (10/5/2023).
Maria mengalahkan beberapa pelompat jauh dari beberapa negara lain. Posisi kedua milik pelompat Vietnam Thi Thu Thao Bui dengan jarak lompatan 6,13 meter. Sedangkan, urutan ketiga atau peraih perunggu juga dari Vietnam yakni Thi Loan Bui, dengan 6,02 meter.
Lawan-lawan Maria merupakan lawan yang juga pernah berlaga di SEA Games sebelumnya. Thi Thu Thao Bui yang merebut perak SEA Games 2021 dengan lompatan sejauh 6,38 meter. Namun, kali ini ia tidak mendapatkan lompatan terbaiknya.
“Ini untuk seluruh masyarakat Indonesia dan semua yang ambil bagian dalam perjalanan karier saya. Jika masih diberi kesempatan, saya masih mau tanding lagi,” kata atlet Indonesia berusia 32 tahun tersebut.
Selain Maria, emas juga dipersembahkan tim atletik putra dari nomor lari estafet 4 x 100 meter. Tim Indonesia digawangi oleh Adith Rico Pradana, Bayu Kertanegara, Lalu Muhammad Zohri dan Sudirman Hadi. Mereka merebut emas dengan catatan waktu 39,110 detik. Capaian itu tidak lebih baik dari catatan waktu atlet putra di nomor yang sama saat ASIAN Games 2018 lalu yakni, 39,03 detik. Saat itu Zohri dan kawan-kawan mendapatkan medali perak.
Emas kali ini bisa diraih setelah menunggu 12 tahun lamanya. Terakhir kali Indonesia mendapatkan emas di nomor ini adalah pada SEA Games 2011 lalu, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Kalau mulai lari, saya tidak mikir macam-macam. Sakitnya juga tidak saya rasain, yang penting ini tongkat sampai dulu,
“Ini dampak dari proses yang besar dan bersyukur kami ditargetkan lima emas oleh kontingen, sekarang sudah dapat enam emas. Kami masih punya peluang lagi beberapa hari ke depan,” ungkap, Mustara Musa, Manajer Tim Atletik Indonesia.
Mustara menambahkan, banyak faktor yang mendukung pencapaian tersebut, salah satunya persiapan tim yang begitu matang. Tim atletik membawa enam pelatih mandiri dan dua dokter juga fisioterapis. Tim ini menjadi penentu dalam memulihkan atlet agar bisa kembali bugar dan berlaga.
“Jadi, kami ada tambahan sembilan orang ahli di bidangnya, ini dampaknya besar banget ke tim dan permainan mereka di lapangan, ditambah aspek mental dan kebersamaan tim yang erat,” kata Mustara.
Mustara mengungkapkan, pelatihan nasional juga memberikan pengaruh yang besar. Bahkan sebelum jadwa pelatnas, tim atletik sudah memasuki pelatnas mandiri yang disediakan oleh PB PASI. "Ini harus dijaga, mereka akan kejurnas. Nah, kalau bisa setelah kejurnas nanti langsung pelatnas lagi," ungkap Mustara.
Di sela-sela lomba, Zohri terlihat kesakitan usai memberikan tongkat ke timnya. Usai pertandingan Zohri langsung meninggalkan lokasi dan menjalani pemeriksaan oleh tim dokter.
Saat ditemui usai pertandingan, Zohri mengungkapkan ada sesuatu yang membuat kakinya begitu kaku dan keras. Ia menyebutnya seperti batu pada kaki kanan. Ia mengaku berlari dengan keadaan sakit. “Kalau mulai lari, saya tidak mikir macam-macam. Sakitnya juga tidak saya rasain, yang penting ini tongkat sampai dulu,” ungkap pelari 22 tahun tersebut.
Zohri masih akan bertanding lagi pada Jumat 12 Mei 2023 nanti. Ia berharap tim dokter sudah selesai memberikan analisisnya. Namun, sampai sejauh ini ia mengaku masih bisa bertanding dan sudah tidak merasakan sakitnya. “Alhamdulillah saya masih ada waktu untuk pemulihan dan pemeriksaan sama dokter, semoga bisa cepat dan langsung bertanding lagi,” kata Zohri.
Selain Zohri, Indonesia masih bisa membuka peluang medali emas dari cabang atletik dari Agus Prayogo dan Odekta yang akan tampil kembali di beberapa nomor perlombaan.