GM Susanto Megaranto, GM Novendra Priasmoro, IM Irene Kharisma Sukandar dan IM Medina Warda Aulia menang pada babak perdana Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia. Hasil bagus diharapkan berlanjut demi tiket Piala Dunia 2023.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Empat pecatur unggulan Indonesia mengawali langkah mereka di Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia dengan mulus, Sabtu (6/5/2023) di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta. Dengan perjalanan yang masih panjang, daya tahan dan konsistensi dibutuhkan demi meraih gelar juara sekaligus mengunci tempat di Piala Dunia 2023.
Baik unggulan pada nomor putra maupun nomor putri sukses mencatat kemenangan dalam babak perdana Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia. Unggulan keempat putra, Grand Master (GM) Susanto Megaranto (elo rating 2.532), meraih kemenangan lebih dulu, disusul International Master (IM) Irene Kharisma Sukandar (2.390) yang merupakan unggulan kedua putri. Dua pecatur lain, GM Novendra Priasmoro (2.504, ungulan kelima) dan IM Medina Warda Aulia (2.390, unggulan ketiga), juga meraih poin penuh..
Dengan sabar dan cermat, Susanto bermain bertahan secara positional sambil menunggu lawannya, Tran Minh Thang dari Vietnam (2.326) yang bermain agresif, melakukan kesalahan. Pada langkah ke-19, Susanto sukses membuat Tran Minh Thang terjebak pengorbanan kuda. Hanya dengan satu langkah berikutnya, pecatur asal Indramayu ini sudah bisa membekukan kemenangan.
“Lawan saya, ini, kan di bawah rating saya. Kalau draw, bisa turun rating saya. Selain itu, kemenangan pertama ini penting untuk mental saya. Apalagi saya juara bertahan di tengah persaingan sekarang yang semakin ketat,” tutur Susanto selepas pertandingan.
Dalam laga yang dimulai pukul 16.00 itu, Susanto bermain dengan buah hitam dan membangun pertahanan modern. Ia cermat melihat kesalahan fatal Tran Minh Thang ketika bidak putih g3 memukul bidak hitam f4 pada langkah ke-19. Kesalahan itu dimanfaatkan Susanto dengan menjalankan kuda hitam e7 memukul bidak putih d5. Setelahnya, putih menyerah karena sekak mat tidak bisa dicegah atau hanya bisa ditunda beberapa langkah.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Kristianus Liem mengatakan, dalam laga itu, Susanto menunjukkan kondisinya yang prima. Sebab, dia sukses membuat “langkah sihir” yang tak kasat mata.
“Kemenangan Susanto ini cemerlang. Lawannya yang cukup kuat ini tidak bisa melihat langkah Susanto tersebut,” ujar Kris.
Jelas kemenangan ini menjadi modal penting untuk babak selanjutnya yang masih panjang. Untuk menghadapinya, butuh daya tahan sehingga saya akan mengatur sedemikian rupa energi saya.
Selain Susanto, Kris juga mengapresiasi kemenangan Novendra Priasmoro atas Laohawirapap Prin (2.319) dari Thailand. Novendra mampu menghilangkan tekanan mental setelah pernah kalah dari Laohawirapap di SEA Games Manila 2019.
Di bagian putri, hasil positif dicatat Irene dan Medina. Medina berhasil menang atas wakil dari Vietnam, Le Thanh Tu (2.103). Sementara itu, Irene Kharisma Sukandar sukses menaklukkan pecatur Malaysia, Siti Zulaikha Foudzi (2.136).
Menurut Irene, kemenangan itu bukan kemenangan yang kebetulan, tetapi hasil dari permainan yang bagus. Ia bisa melihat lawan melakukan kesalahan dan menghukumnya dengan maksimal. Selain itu, pertandingan juga dapat diselesaikan dalam waktu cepat yaitu 2 jam 20 menit.
“Jelas kemenangan ini menjadi modal penting untuk babak selanjutnya yang masih panjang. Untuk menghadapinya, butuh daya tahan sehingga saya akan mengatur sedemikian rupa energi saya. Apalagi, kan, ada dua babak yang dilaksanakan dalam satu hari. Untungnya, hari ini berlangsung singkat sehingga energi bisa tersimpan,” tutur pecatur berusia 31 tahun ini.
Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto, menyambut gembira hasil bagus dari empat unggulan Indonesia. Utut mengatakan, babak pertama sangat signifikan karena apabila pecatur “tergelincir” dalam laga tersebut, maka akan sulit untuk kembali pulih. Yang terpenting saat ini, para pecatur tersebut bisa bermain secara konsisten hingga babak kesembilan dan mengunci tempat di Piala Dunia 2023.
Seperti diketahui, Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia ini merupakan babak kualifikasi bagi para pecatur putra-putri yang berada di FIDE Zone 3.3 untuk lolos menuju Piala Dunia Catur 2023 di Baku, Azerbaijan pada bulan Juli-Agustus 2023. Sebanyak tiga tiket ke Piala Dunia 2023 diperebutkan dalam kejuaraan ini. Tiga tiket ini dapat diraih, antara lain, jika menjadi juara dan runner up di kelompok putra atau open dan juara di kelompok putri.
Kejuaraan catur ini diikuti oleh 34 pemain di kelompok open/putra dan 24 pemain di kelompok putri. Mereka berasal dari enam negara anggota Zona 3.3 Asia atau zona ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, ditambah pecatur Taiwan, Mongolia, dan Hongkong. Turnamen berhadirah total 15.000 dollar AS ini akan berlangsung di Hotel Century Park, Senayan Jakarta pada 5-13 Mei 2023.