Karier Lionel Messi di Paris Saint-Germain telah menuju ”tutup buku”. Ketika peluang kembali ke Barcelona tidak mudah, klub Arab Saudi, Al-Hilal, sungguh-sungguh ingin merekrut ”La Pulga”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
PARIS, KAMIS — Tidak pernah terbayangkan oleh Lionel Messi bahwa keputusannya menerima pinangan Paris Saint-Germain, Agustus 2021, akan berujung petaka. Sebelum kontraknya berakhir pada 30 Juni mendatang, sang megabintang telah terusir dari Paris akibat hukuman dari manajemen dan kekecewaan pendukung PSG.
Jika Messi dianggap pahlawan di Barcelona, Spanyol, dan ”dewa” baru sepak bola bagi Argentina, kondisi kontras amat terasa di Paris, ibu kota Perancis. Pendukung PSG secara terang-terangan membenci Messi meskipun mereka juga yang sempat memadati jalanan-jalanan kota ketika Messi resmi menjadi pemain ”Les Parisiens” awal musim lalu.
Pada musim 2022-2023 sudah beberapa kali nyanyian kelompok ultras PSG tentang aspirasi agar Messi keluar dari PSG berkumandang. Seusai PSG tumbang 0-1 dari Olympique Lyon, 3 April lalu, di Stadion Parc des Princes, suporter PSG mencemooh dan memberikan siulan ketika Messi menguasai bola.
Alhasil, hukuman absen dalam dua laga yang dijatuhi manajemen PSG kepada Messi akibat aktivitas komersialnya di Arab Saudi, Senin (1/5/2023) lalu, juga dimanfaatkan pendukung klub untuk menuntut Messi keluar dari Paris lebih cepat. Sejumlah pendukung PSG, yang tergabung dalam Collectif Ultras Paris, melakukan unjuk rasa di depan kantor pusat klub, Rabu (3/5/2023).
Mereka menuntut Messi tidak hanya dibekukan dari skuad selama dua pekan, tetapi juga diakhiri kontraknya sebelum musim ini berakhir. Tak hanya Messi, suporter PSG juga ingin agar Pelatih PSG Christophe Galtier didepak akibat performa buruk tim.
”Terlalu banyak hal yang tidak benar di dalam klub saat ini. Kami ingin berbicara langsung dengan Presiden (Nasser al-Khelaifi). Kami selalu mendukung klub di mana pun mereka bermain, tetapi mereka bermain sangat memalukan selama setahun terakhir,” kata Romain Mabille, Presiden Collectif Ultras Paris, dilansir media Perancis, Le Parisien, edisi Kamis (4/5/2023).
Menanggapi situasi yang tidak ideal di dalam tubuh tim, Direktur Olahraga PSG Luis Campos meminta semua pihak agar menahan diri untuk memberikan pernyataan di ranah publik. Menurut dia, tim harus bersatu karena memiliki tujuan lebih penting, yaitu memenangi trofi Liga Perancis.
”Klub harus bersatu, semua orang harus bangkit bersama. Saya ingin melihat reaksi dari periode buruk ini dari pemain, staf teknis, dan orang-orang yang bekerja setiap hari di PSG,” ujar Campos dilansir laman klub.
Menyusul hukuman dari klub, Messi pun belum muncul dalam sesi latihan PSG pada pekan ini. Media Argentina, TyC, mengungkapkan, Messi sudah kembali ke Paris dari kunjungan ke dua kota Arab Saudi, yaitu Riyadh dan Diriyah. Di Liga Perancis musim ini, Les Parisiens menyisakan lima pertandingan. Mereka masih unggul lima dan enam poin dari dua pesaing terdekat, Olympique Marseille dan RC Lens.
Kedatangan Messi ke Arab Saudi (pekan ini) untuk melihat tempat tinggalnya yang baru. Jika keluarganya memberi persetujuan, saya yakin ia akan bermain di Arab Saudi. Saya tidak melihat peluang ia kembali bermain di Barcelona.
Thierry Henry, legenda Perancis yang juga eks rekan setim Messi di Barca, menilai, Messi tidak pantas menjadi sasaran utama kritik keras terhadap performa PSG di musim ini. Ia menyatakan, Messi telah tampil dengan performa yang baik bersama PSG. Klaim itu didasari catatan 20 gol dan 19 asis yang dihasilkan Messi di seluruh kompetisi edisi 2022-2023. Jumlah kontribusi gol Messi, yang berjumlah 39 gol, hanya kalah dari Kylian Mbappe yang telah menghasilkan kontribusi gol sebanyak 48 gol.
”Anda tidak bisa mencemooh pemain yang tampil dengan statistik luar biasa. Tidak bisa mengharapkan Messi punya peran seperti di Argentina. Sebab, di PSG, ia harus berbagi peran dengan Mbappe dan Neymar Jr,” kata Henry seperti dikutip RMC Sport.
Destinasi selanjutnya
Dengan kondisi Messi yang menuju jalan keluar dari PSG, spekulasi mengemuka terkait destinasi selanjutnya bagi pemain berjuluk ”La Pulga” itu. Javier Tebas, Presiden La Liga Spanyol, menilai, potensi kembalinya Messi ke Barcelona pada musim panas ini amat rumit.
”Barcelona harus menyeimbangkan neraca keuangan mereka, misalnya dengan menjual beberapa pemain. Kami berharap Barcelona bisa mendatangkan Messi, tetapi kami tidak akan mengubah aturan untuk itu,” kata Tebas dilansir Sport.
Selain Barca, dua klub di luar Eropa telah menunjukkan minat untuk merayu Messi. Keduanya adalah juara bertahan Liga Champions Asia asal Arab Saudi, Al-Hilal, serta klub milik David Beckham di Amerika Serikat, Inter Miami.
Marco Kirdemir, agen sepak bola asal Spanyol, mengungkapkan, dirinya telah berbicara dengan manajemen Al-Hilal dan Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) untuk membuka komunikasi dengan perwakilan Messi. Kirdemir menyebut, Al-Hilal telah menyiapkan dana besar untuk membawa Messi agar bersedia menyusul rival abadinya, Cristiano Ronaldo, melanjutkan karier di Timur Tengah.
”Kedatangan Messi ke Arab Saudi (pekan ini) untuk melihat tempat tinggalnya yang baru. Jika keluarganya memberi persetujuan, saya yakin ia akan bermain di Arab Saudi. Saya tidak melihat peluang ia kembali bermain di Barcelona,” ucap Kirdemir kepada Marca.
Al-Hilal bersedia membayar Messi sekitar 800 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,82 triliun per musim. Sebagai gambaran, Ronaldo menerima 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,94 triliun per musim dari Al Nassr.
Di Arab Saudi, Messi telah memiliki hubungan positif dengan Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed al-Khateeb. Kedekatan itulah yang membuat Messi bersedia menjadi duta pariwisata Arab Saudi sejak tahun lalu.