Meskipun telah mengeluarkan banyak uang untuk mengumpulkan barisan bintang, PSG gagal berjaya di Eropa. PSG pun kini dibayangi eksodus pemain kunci menyusul kegagalan beruntun di babak 16 besar Liga Champions Eropa.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MUENCHEN, KAMIS — Era tim impian di Paris Saint-Germain berpotensi berakhir dini menyusul kegagalan mereka melewati babak 16 besar Liga Champions Eropa 2022-2023. Sejumlah pemain bintang mereka, seperti Kylian Mbappe, berpeluang hijrah demi kans yang lebih baik untuk menjadi juara kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa itu.
PSG gugur secara beruntun di awal fase gugur Liga Champions dalam dua musim terakhir. Terakhir, mereka disingkirkan Bayern Muenchen, juara Liga Jerman satu dekade terakhir, lewat agregat 0-3. Pada laga pertemuan kedua babak 16 besar di Arena Allianz, Jerman, Kamis (9/3/2023) dini hari WIB, PSG takluk 0-2.
Padahal, PSG diberkahi skuad mewah, terutama dalam dua musim terakhir. Lini depan mereka dihuni barisan penyerang terbaik sejagat, yaitu trio Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar Jr. Mbappe dan Messi bahkan masuk dalam daftar tiga pemain terbaik dunia FIFA tahun 2022 yang diumumkan pada akhir Februari lalu. ”Les Parisiens” juga diperkuat Gianluigi Donnarumma (kiper), Sergio Ramos (bek tengah), Achraf Hakimi (bek sayap), dan Marco Verratti (gelandang), yang merupakan barisan pemain terbaik di posisinya masing-masing.
Menurut Transfermarkt, nilai skuad PSG saat ini adalah yang tertinggi kelima di dunia, yaitu setelah Manchester City, Chelsea, Bayern Muenchen, dan Liverpool. Nilai skuad PSG yaitu 889 juta euro (Rp 14,4 triliun). Adapun nilai skuad City sebesar Rp 17,1 triliun.
Namun, skuad mentereng itu tidak cukup mengantarkan PSG merengkuh trofi ”Si Kuping Besar” untuk pertama kalinya. Mereka justru mengalami penurunan signifikan capaian di Liga Champions, jika dibandingkan periode musim 2019-2020 dan 2020-2021. Pada kedua musim itu, PSG menembus semifinal. Mereka bahkan bisa mencapai babak final untuk kali pertama, yaitu pada musim 2019-2020.
Kehadiran Messi, Donnarumma, dan Hakimi, pada musim panas 2021, justru membuat nasib PSG lebih buruk di Eropa. Secara umum, PSG mencatatkan penampilan terburuknya di Liga Champions. Untuk kali pertama dalam 15 musim tampil di kompetisi antarklub sepak bola paling elite sejagat itu, mereka gagal mencatat satu pun laga tanpa kebobolan.
Dari delapan laga, musim ini, PSG telah kebobolan 10 gol. Adapun total 16 gol yang mereka buat hanyalah tercipta di penyisihan grup. PSG gagal mencetak satu pun gol ke gawang Bayern di fase 16 besar.
Ada terlalu banyak perasaan kecewa di ruang ganti. Ketika tampil di Liga Champions, detail kecil membuat perbedaan. Kami mengalami itu pada laga ini. Kami semua kesal dan kecewa. (Gianluigi Donnarumma)
Tak pelak, Mbappe (24) terlihat amat kecewa. Ia lebih banyak menunduk saat meninggalkan lapangan setelah berakhirnya laga di Jerman itu. Ketika ditanya soal masa depannya bersama Les Parisiens, ia memberikan jawaban menggantung yang multitafsir. ”Saya akan fokus untuk mengejar gelar juara liga (Perancis). Setelah itu, kita akan lihat apa yang terjadi,” ujar Mbappe seperti dilansir L’Equipe.
Meskipun pada 21 Mei lalu telah menandatangani perpanjangan kontrak di PSG hingga 30 Juni 2025, Mbappe belum menutup kemungkinan potensi hijrah dari Paris pada musim panas tahun ini. Demi mengejar mimpi menjuarai Liga Champions, ia masih berharap hijrah ke Real Madrid. Sejumlah media Spanyol, antara lain Marca, mengungkapkan, Presiden Real Madrid Florentino Perez belum berhenti membujuk Mbappe hijrah ke Real.
Kontrak Messi
Situasi berbeda akan dialami Messi dan Ramos. Kontrak kedua pemain paling senior di skuad PSG itu berakhir pada 30 Juni mendatang. Mereka belum membuka pembicaraan kontrak baru dengan manajemen PSG pimpinan Nasser al-Khelaifi. Artinya, Messi dan Ramos berpeluang meninggalkan PSG, akhir musim ini.
Sejumlah pihak masih berharap Messi kembali ke Barcelona, klub yang membesarkannya. Pelatih Barcelona Xavi Hernandez belum menutup diri untuk memulangkan striker berjuluk ”La Pulga” itu. ”Selama saya menjadi pelatih Barca, saya selalu siap menyambut Leo (Messi) dengan tangan terbuka. Namun, itu semua tergantung kepada dia (Messi),” ucap Xavi dalam wawancara virtual bersama Kompas, Februari lalu.
Adapun Ramos masih merasa nyaman untuk setidaknya menuntaskan pengabdiannya di PSG hingga akhir musim ini. ”Setelah segalanya berjalan buruk pada musim lalu, saya mulai bisa pulih dan memahami sistem baru di sini (PSG). Saya tetap akan melanjutkan hal yang telah dijalani selama karier saya dan terus bertarung, bekerja keras, demi menjaga konsistensi penampilan,” ujar Ramos dilansir laman UEFA.
Pemain lainnya, Donnarumma, juga belum sepenuhnya lepas dari kabar akan meninggalkan Paris dan kembali ke Italia. Kiper tim nasional Italia itu merupakan salah satu target Juventus untuk menggantikan Wojciech Szczesny yang dikabarkan akan hengkang dari Turin pada musim depan.
”Ada terlalu banyak perasaan kecewa di ruang ganti. Ketika tampil di Liga Champions, detail kecil membuat perbedaan. Kami mengalami itu pada laga ini. Kami semua kesal dan kecewa,” ucap Donnarumma kepada Canal+.
Pelatih PSG Christophe Galtier enggan menganggap timnya telah gagal pada musim ini setelah kandas di Liga Champions dan Piala Liga Perancis. ”Saya tahu besarnya ekspektasi karena pentingnya Liga Champions bagi PSG. Namun, jika hanya meraih satu trofi, itu bukanlah kegagalan,” ucapnya.
Menurut Samir Nasri, mantan gelandang timnas Perancis, PSG pantas tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Musim ini, katanya, PSG gagal menampilkan permainan sebagai sebuah tim yang solid karena hanya mengandalkan kemampuan individual barisan bintang mereka.