Target SEA Games 2023, Presiden: Peringkat Pertama atau Kedua
Presiden Jokowi melepas kontingen SEA Games Kamboja 2023. Target tinggi pun dipasang.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo melepas kontingen Indonesia yang akan berlaga di SEA Games XXXII Kamboja 2023. Diharapkan, kontingen ini bisa meraih prestasi lebih baik ketimbang prestasi Indonesia di SEA Games XXXI Vietnam 2021.
”Di SEA Games di Vietnam, kita memperoleh, saat itu medali, 69 emas dan peringkat kita di peringkat ketiga. Sekarang, mestinya lebih dari itu. Saya minta (medali) emasnya di atas 69. Peringkatnya juga di atas tiga. Pilihannya cuma dua: peringkat pertama atau kedua,” tutur Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada para atlet di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Presiden mengakui target ini tak mudah untuk dicapai, tetapi para atlet diyakini sudah memiliki bekal yang sangat cukup. ”Saya lihat atlet di sini telah memiliki bekal yang sangat cukup untuk nanti berlaga di Kamboja,” katanya.
Saat SEA Games Vietnam 2021, Indonesia mengantongi 69 medali emas, 92 medali perak, dan 80 medali perunggu.
Di SEA Games Kamboja ini, kontingen Indonesia terdiri atas 599 atlet yang akan berlaga di 31 cabang olahraga. Selain itu, masih ada 230 pelatih dan ofisial serta 55 tenaga keolahragaan, seperti dokter, paramedis, masseur, dan tim recovery. Rombongan akan berangkat pada 4 Mei.
Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games XXXII sebanyak 36. Pertandingan untuk cabang-cabang olahraga seperti sepak bola, kriket, dan hoki indoor saat ini sudah berlangsung.
Rombongan ini, menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, sebagian besar atau 70 persen masih pelajar dan mahasiswa. Karena itu, SEA Games menjadi kesempatan untuk mengasah atlet-atlet muda.
”Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada atlet-atlet muda kita menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme melalui atmosfer multievent internasional sehingga dapat berprestasi di masa yang akan datang serta meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam mengimplementasikan visi pembangunan sumber daya manusia,” tutur Dito dalam laporannya di acara pelepasan.
Sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional, SEA Games ke-32 tahun 2023 merupakan sasaran antara untuk meraih prestasi di Asian Games dan Olimpiade yang menjadi target utama.
Menanggapi target tinggi dari Presiden, Dito mengatakan akan mengupayakan semaksimal mungkin. ”Itu sudah arahan pimpinan tertinggi, panglima tertinggi kita, jadi kita sebagai prajurit ya akan mencoba semaksimal mungkin untuk meraih target tersebut. Tapi tadi saya laporkan juga ke Bapak Presiden, target kita di 60 medali, itu dengan perolehan peringkat di tiga sebenarnya hitungan kita,” tuturnya.
Dia pun menilai motivasi dari Presiden akan menjadi acuan semua. Para atlet juga akan semaksimal mungkin meraih lebih dari target.
Ditambahkan, semua cabang olahraga yang dikirim adalah yang berpotensi mendulang medali emas. Kendati beberapa cabang olahraga potensial, seperti catur, panahan, dan kano, tidak dipertandingkan, optimistis tetap ada. Jumlah atlet pun ditambah untuk cabang-cabang olahraga beregu.
”Kita juga tetap optimis karena kesiapan dari cabang olahraga beregu itu semuanya sudah maksimal dan kita sudah melihat ya, sepak bola, kriket, dan hoki itu sudah menang, menangnya siginifikan. Jadi insya Allah meraih emas juga,” tutur Dito.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menambahkan, semua berangkat dengan semangat untuk menang. Pertandingan-pertandingan awal tim kriket dan hoki juga menang karenanya semangat untuk meraih medali semakin kuat. ”Mudah-mudahan semangat ini dibawa sampai di ujung,” ujarnya.
Sepak bola, kata Dito, ditargetkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menyumbangkan medali emas. ”Kemarin kita juga sudah lihat bagaimana pertandingan Indonesia melawan Filipina. Jadi menurut saya itu juga suatu optimisme yang realistis,” tambahnya.
Ketua Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia Maruli Simanjuntak menambahkan, dari cabang olahraga judo, sebagian nomor pertandingan yang potensial untuk Indonesia terutama nomor-nomor kelas di atas 80 kg tak dipertandingkan. Karena itu, judo hanya menarget satu medali emas. Namun, usaha untuk mengejar prestasi lebih dilakukan juga di nomor-nomor beregu.
Atlet soft tennis, Sharon Watupongoh, menceritakan kesiapannya untuk bertanding di Kamboja. Atlet diseleksi dan dipanggil latihan sejak Oktober. Desember lalu, para atlet juga mengikuti turnamen Indonesia Open. Selain itu, Februari lalu, latih tanding (TC) dilakukan di Jepang.
Dari soft tennis, para atlet akan turun di lima nomor pertandingan dan ditarget dua medali emas.
Destia, atlet polo air yang akan turun di nomor beregu, juga mengatakan, ia sudah mempersiapkan diri selama tujuh bulan. Sebelum ini, TC juga sudah dilakoni di Hongaria. Destia dan Sharon pun gembira bisa bertemu dan berfoto bersama Presiden Jokowi.