Level Up Asia, Agensi Pemain Indonesia Pertama Berlisensi FIFA
Indonesia akhirnya memiliki agensi pemain berlisensi FIFA. Level Up Asia berambisi membantu lebih banyak pesepak bola muda Indonesia mewujudkan mimpi berkarier di luar negeri.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Agensi pesepak bola profesional, Level Up Asia, menjadi firma agen pemain pertama asal Indonesia yang mendapat lisensi Agen Pemain FIFA. Level Up Asia merupakan agensi yang telah membantu sejumlah bintang muda Indonesia berkarier di luar negeri, seperti Marselino Ferdinan, Egy Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman, di Eropa, lalu ada pula Pratama Arhan di Jepang.
Kepastian mendapatkan lisensi FIFA itu diumumkan Level Up Asia melalui unggahan di akun Instagram mereka, Senin (1/5/2023). Dusan Bogdanovic, pendiri Level Up Asia, telah mengikuti Ujian Agen FIFA tahap pertama 2023 yang diselenggarakan, 19 April lalu. Sebagai perwakilan Level Up Asia, Bogdanovic mengikuti ujian di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menurut Regulasi Agen Pemain FIFA terkini, yang dirilis, 16 Desember 2022, induk sepak bola internasional itu mewajibkan agensi pemain memiliki lisensi dari FIFA agar bisa terlibat dalam jendela transfer pemain internasional. FIFA menetapkan semua agensi pemain di seluruh dunia harus memiliki lisensi FIFA sejak 1 Oktober 2023.
Meski sebelumnya telah mengadakan Ujian Agen Pemain, FIFA tidak menetapkan kewajiban agensi pemain berlisensi untuk terlibat dalam bursa transfer. Seiring aturan baru itu, FIFA pun memberikan keringanan kepada agensi pemain yang telah memegang lisensi FIFA sebelum 2015 untuk memperbarui lisensi mereka dengan cukup membayar biaya lisensi dan tanpa mengikuti ujian.
Adapun bagi yang belum pernah memegang lisensi FIFA, agensi pemain itu wajib mengikuti ujian yang mulai diselenggarakan, April lalu. Pada periode 2023-2024, FIFA telah menetapkan empat jadwal ujian, yaitu 19 April 2023, 20 September 2023, Mei 2024, dan November 2024.
Di (ujian) bulan April tahun ini yang lulus ujian di Indonesia dari agensi kami. Ini adalah wujud kami mendukung langkah FIFA untuk lebih meningkatkan kualitas dan perlindungan kepada pemain, klub, dan agen.
”Di (ujian) bulan April tahun ini yang lulus ujian di Indonesia dari agensi kami. Ini adalah wujud kami mendukung langkah FIFA untuk lebih meningkatkan kualitas dan perlindungan kepada pemain, klub, dan agen,” ujar Bogdanovic kepada Kompas, Senin (1/5/2023).
Proses ujian
Untuk mengikuti Ujian Agen FIFA, setiap agensi di seluruh dunia wajib mendaftar terlebih dahulu secara daring di FIFA Agent Paltform, kemudian menunggu persetujuan dari FIFA yang menentukan agensi pemain memenuhi kriteria atau tidak untuk mengikuti Ujian FIFA.
Jika layak mengikuti ujian, agensi membayar biaya ujian. Proses ujian pun dilangsungkan di asosiasi anggota. Biaya yang dipatok FIFA untuk mengikuti ujian adalah 300 pounds atau setara Rp 5,5 juta.
Sebagai panduan untuk mengikuti ujian, FIFA memberikan kandidat materi untuk belajar berupa dokumen sebanyak 536 halaman. Untuk ujiannya, FIFA menetapkan 20 pertanyaan pilihan ganda. Pertanyaan yang diberikan berkisar tentang pengetahun mengenai regulasi FIFA dan sistem transfer sepak bola.
Durasi ujian yang dilakukan bersamaan di seluruh dunia selama 60 menit. Untuk lulus dari ujian itu, menurut laman FIFA, seorang kandidat agen harus memenuhi penilaian 75 persen.
Berdasarkan laporan The Mirror, ujian pertama di tahun ini diikuti sekitar 3.800 kandidat yang berasal dari 138 anggota asosiasi FIFA. Tes pun dilangsungkan secara bersamaan di seluruh dunia secara daring dengan perbedaan zona waktu.
”Dari hasil ujian perdana itu, FIFA mengungkapkan bahwa sebanyak 52 persen atau 1.962 kandidat dinyatakan lulus ujian,” kata Kepala Redaktur Sepak Bola The Mirror John Cross, 27 April lalu.
Setelah dinyatakan lulus, agensi pemain perlu membayar biaya lisensi sebelum mendapatkan lisensi resmi dari FIFA, induk sepak bola dunia.
Presiden FIFA Gianni Infantino dalam penjelasan Regulasi Agen Pemain FIFA di sela Piala Dunia 2022, yang juga dihadiri Kompas, 18 Desember 2022 lalu di Doha, Qatar, menuturkan, aturan baru yang diterapkan untuk agensi pemain bertujuan untuk menghadirkan iklim transfer pemain sepak bola yang lebih profesional dan transparan.
Ia menegaskan, agen pemain harus memiliki kriteria tertentu agar bisa memberikan dampak positif yang lebih besar, tidak hanya untuk pemain yang diwakili, tetapi juga guna membantu pengembangan pembinaan sepak bola.
”Jika Anda ingin menjual rumah, Anda butuh beberapa kualifikasi. Hal itu sama berlaku juga di sepak bola,” kata Infantino.
Membuka jalan
Selama ini, Level Up Asia telah dikenal mampu membuka jalan bagi pesepak bola muda Tanah Air yang ingin meniti karier profesional di luar negeri. Egy dan Witan adalah generasi pertama pemain yang dibantu Level Up Asia untuk berkarier di Eropa Timur.
Kemudian, Arhan, yang diwakili Level Up Asia, menandatangani kontrak dengan klub Jepang, Tokyo Verdy, pada 2021 yang telah diperpanjang untuk musim 2023. Terbaru, Februari lalu, Ferdinan menjadi rekrutan terakhir klub Belgia, KMSK Denze, di bursa transfer musim dingin 2022-2023.
Tak hanya pemain yang berkarier di luar negeri, Level Up Asia juga menjadi representasi sejumlah bintang muda di Liga 1 Indonesia, misalnya Rizky Ridho (Persija Jakarta), Fajar Fathurrahman (Borneo FC), Taufik Hidayat (Madura United), Saddam Gaffar (PSS Sleman), dan Feby Eka Putra (Dewa United).
”Dengan memegang lisensi FIFA, kami terus bersemangat untuk memberikan pelayanan profesional dan terbaik untuk klien kami, baik untuk pemain maupun klub. Kami berkomitmen untuk membantu industri sepak bola Indonesia terus maju,” ucap Bogdanovic, yang berkebangsaan Serbia.