Performa gemilang Marselino Ferdinan bersama Persebaya Surabaya di Liga 1 2021-2022 diharapkan "menular" ke SEA Games 2021. Marselino bertekad membantu "Garuda Muda" mengakhiri penantian panjang medali emas.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
Marselino Ferdinan (17) akan menjadi salah satu debutan tim nasional sepak bola Indonesia U-23 yang akan tampil di SEA Games Vietnam 2021. Meskipun pesta olahraga Asia Tenggara itu akan menjadi turnamen perdananya membela ”Garuda Muda”, Marselino berharap bisa menghadirkan andil nyata untuk mengakhiri penantian emas dari cabang sepak bola sejak Filipina 1991.
Harapan besar hadir di pundak Marselino karena performa gemilangnya bersama Persebaya Surabaya pada BRI Liga 1 2021-2022. Torehan empat gol dan tujuh asis pada musim perdananya bersama skuad utama ”Bajul Ijo” adalah bukti talenta besar pemain yang berposisi gelandang serang itu.
”Penampilan bersama Persebaya menjadi modal saya untuk bersaing di timnas. Semoga saya bisa memberikan kontribusi di SEA Games pertama ini dan berharap bisa membawa pulang emas,” kata Marselino kepada Kompas pada sesi latihan terakhir timnas U-23, akhir pekan lalu, di Lapangan B Kompleks Olahraga Senayan, Jakarta.
Meskipun masih remaja, Marselino telah mengenggam kepercayaan dari Pelatih Indonesia Shin Tae-yong. Tidak hanya tampil di timnas U-23 dan U-19, ia juga telah mengenyam debut tim ”Garuda” senior, Januari lalu.
Kehadiran Marselino menambah kaya opsi gelandang serang tim Indonesia. Shin tetap membawa Ricky Kambuaya, salah satu pemain favoritnya, ke Vietnam 2021.
Kolaborasi Ricky dan Marselino telah terlihat di Persebaya. Keduanya adalah gelandang lokal dengan kontribusi gol terbanyak bagi tim ”Bajul Ijo” di Liga 1 musim ini.
Ricky mencetak delapan gol, sedangkan Marselino berperan pada 11 gol tim asuhan Aji Santoso itu. Jumlah kontribusi gol Marselino itu setara 20 persen jumlah gol Persebaya di musim ini.
Marselino adalah pemain muda dengan kemampuan komplet. Ia bisa bertahan dan menyerang dengan sama baik, lalu bisa pula menghadirkan umpan kunci dan mencetak gol. Jarang ada pemain seperti dia. (Aji Santoso)
Memang sulit membayangkan untuk menyaksikan dua gelandang bertipe menyerang, Ricky dan Marselino, tampil sejak menit awal pada laga melawan tim kuat, seperti Vietnam di laga pembuka Grup A, Jumat (6/5/2022) ini. Akan tetapi, mereka bisa menjadi alternatif taktik bagi Shin untuk mengisi trio lini tengah ketika membutuhkan gol saat menghadapi tim-tim lawan yang memiliki kualitas pemain relatif di bawah Indonesia, seperti Myanmar, Timor Leste, dan Filipina.
”Saya akan selalu siap memberikan kontribusi bagi tim, baik ketika tampil sebagai pemain inti maupun cadangan,” ujar pemain yang bertekad bisa melanjutkan karier di Liga Jepang itu.
Gelandang modern
Marselino adalah tipe gelandang modern yang cerdas mengamati ruang di zona pertahanan lawan. Ia juga cermat mengambil keputusan, terutama menentukan kapan mengirim umpan atau menyelesaikan peluang yang didapat.
Keunggulan Marselino lainnya adalah kemampuan melakukan tembakan jarak jauh yang presisi. Gol jarak jauhnya pada derbi Jawa Timur kontra Arema FC dianggap sebagai gol terbaik Liga 1 pada November 2021.
”Marselino adalah pemain muda dengan kemampuan komplet. Ia bisa bertahan dan menyerang dengan sama baik, lalu bisa pula menghadirkan umpan kunci dan mencetak gol. Jarang ada pemain seperti dia,” tutur Aji.
Berkat kelebihannya, Marselino dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Liga 1 2021-2022. Capaian tersebut sangat istimewa mengingat dia baru menjalani debutnya di kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia itu. Ia bak oase dari keringnya kehadiran gelandang serang berkualitas di kompetisi nasional. Setelah Firman Utina di era 2000-an, regenerasi gelandang serang di timnas Indonesia terhambat.
Pujian terhadap bakat dan performa Marselino tidak hanya hadir di Tanah Air. Media terkemuka Inggris, The Guardian, memasukkan pemain bertinggi 1,76 meter itu ke dalam daftar 60 pemain sepak bola paling bertalenta dan menjanjikan di dunia pada 2021 lalu.
Oleh karena itu, performa Marselino di SEA Games akan menjadi pembuktian kualitasnya di level internasional. Apabila bisa mengakhiri tiga dekade penantian Indonesia terhadap medali emas sepak bola di SEA Games, ia berpeluang menjadi ikon baru timnas yunior dan senior Indonesia dalam beberapa waktu mendatang.