Menyambut “Scudetto”, Napoli Siapkan Dua Pesta Besar
Napoli dan Kota Napoli siap berpesta menyambut "scudetto". Akhir dari penantian juara Italia selama 33 tahun akan dirayakan dengan pesta besar selama satu bulan penuh.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
NAPLES, SABTU – Napoli hanya tinggal menghitung hari untuk menyambut gelar scudetto ketiga dalam sejarah klub. Demi menyambut penantian kembalinya predikat juara Italia setelah 33 tahun, Napoli bersama Dewan Kota Napoli telah menyiapkan dua pesta akbar yang diprediksi bakal diikuti sekitar 900.000 Neapolitan, sebutan warga Kota Napoli.
Pesta pertama telah disiapkan setelah duel Napoli melawan Salernitana, Minggu (30/4/2023), di Stadion Diego Armando Maradona. Persiapan perayaan itu yang membuat Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis dan kepolisian Kota Napoli mengajukan perubahan jadwal kepada Lega Calcio, operator kompetisi Serie A Italia.
Awalnya, laga ke-32 tim berjuluk “Si Keledai Kecil” itu dijadwalkan berlangsung, Sabtu (29/4) ini. Namun, akibat pertimbangan keamanan dan demi membuat perayaan scudetto Napoli lebih afdal, Lega Calcio akhirnya memenuhi permintaan Napoli itu.
Laga Napoli kontra Salernitana dimainkan Minggu pukul 20.00 WIB. Pertandingan itu berlangsung setelah duel Inter Milan versus Lazio, yang dimulai pukul 17.30 WIB, di Stadion San Siro berakhir.
Perayaan scudetto Napoli bergantung kepada hasil laga Lazio, yang duduk di peringkat kedua. Selain butuh kemenangan atas Salernitana untuk mengakhiri penantian juara Italia sejak musim 1989-1990, Si Keledai Kecil juga perlu berharap agar Lazio gagal menang di San Siro demi mengunci titel Liga Italia di pekan ke-32.
Apabila Lazio menang, Napoli perlu menunda pesta mereka setidaknya selama satu pekan. Usai menjamu Salernitana, Napoli akan bertandang ke markas Udinese, lalu menyambut Fiorentina di Stadion Diego Armando Maradona.
De Laurentiis menyambut positif perubahan jadwal laga timnya. Menurut dia, pesta itu lebih baik dilaksanakan ketika Napoli telah memastikan gelar juara, alih-alih dilakukan jika pertandingan kontra Salernitana digelar, Sabtu ini.
“Kota ini suka melakukan perayaan dan kami telah melakukan itu di masa lalu, tetapi kami butuh melakukan perayaan ini dengan keselamatan. Kota ini telah dewasa dan saya melihat itu di seluruh kota, bukan hanya sebagai klub tetapi juga sebagai kota,” ujar De Laurentiis seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
Kota ini suka melakukan perayaan dan kami telah melakukan itu di masa lalu, tetapi kami butuh melakukan perayaan ini dengan keselamatan.
Selain bersiap untuk menyambut pesta ketika Napoli secara matematis telah memastikan scudetto, Napoli bersama Kota Napoli juga bakal menyelenggarakan parade yang lebih meriah pada pekan pertama Juni. Itu setelah Napoli menutup musim ini dengan laga melawan Sampdoria, 4 Juni, di kandang.
Pada agenda penutup musim itu, skuad Napoli bakal dibawa parade keliling Kota Napoli untuk memamerkan trofi scudetto yang telah mereka nantikan selama 33 tahun. Perayaan itu diselenggarakan untuk memberi kesempatan Neapolitan menyambut langsung pahlawan sepak bola mereka di jalanan kota.
Namun, ide parade dengan bus terbuka itu, kata De Laurentiis, masih menunggu lampu hijau dari Lega Calcio dan Menteri Dalam Negeri Italia. “Saya belum tahu (parade bus terbuka) itu akan diizinkan, tetapi saya yakin akan banyak agenda perayaan pada Minggu dan Senin ini serta dalam satu bulan ke depan. Yang pasti perayaan akan dimulai dan berakhir di Stadion Maradona,” kata De Laurentiis, produsen film Italia.
Utamakan keamanan publik
Di luar persiapan pesta kota, Neapolitan juga telah memoles sudut-sudut kota dengan atribut berwarna biru muda, warga kebesaran Napoli. Spanduk dan bendera terpasang di hampir setiap rumah dan gedung apartemen warga.
Presiden Provinsi Campania Vincenzo De Luca memastikan, perayaan juara itu tidak akan menganggu ketertiban umum. Ia pun mengimbau kepada semua pihak yang bertanggung jawab pada pesta perayaan juara itu tidak menganggu aktivitas publik yang masih berlangsung di tengah pesta.
“Saya telah meminta otoritas kesehatan, transportasi, dan keamanan publik untuk mempersiapkan diri. Saya menggaransi kami telah menyiapkan diri untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk dari pesta itu, mulai dari persiapan sektor kesehatan hingga penyediaan transportasi umum yang memadai,” kata De Luca yang memimpin wilayah dengan ibu kota Napoli itu, Jumat, dilansir Il Napolista.
Terkait dua pesta itu, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Napoli pun telah mengeluarkan pengumuman kepada warga AS terkait dua perayaan besar di kota tersebut. Dalam pernyataan resmi perwakilan pemerintah AS, Jumat kemarin, disebutkan bahwa perayaan juara itu akan berlangsung selama beberapa hari yang bakal menyebabkan massa tumpah di jalanan kota, kemacetan parah, penutupan jalan, penggunaan kembang api, hingga konsumsi alkohol yang meningkat.
“Kami meminta warga Amerika untuk berhati-hati, terutama ketika mendekati pusat keramaian yang berpotensi menghadirkan tindakan yang tidak disiplin. Perhatikan barang pribadi dan segera tinggalkan tempat ketika terjadi aksi buruk di keramaian,” tulis pernyataan resmi Konjen AS di Napoli.
Pada akhirnya, perayaan juara Napoli pada akhir pekan ini akan bergantung kepada Maurizio Sarri, bekas pelatih Si Keledai Kecil periode 2015-2018. Napoli berharap agar Lazio, tim yang diasuh Sarri di musim ini, gagal menang melawan Inter.
Bersama Sarri pada periode 2015-2018, Napoli sempat dua kali merasakan predikat juara tengah musim atau campioni d’inverno. Meski begitu, mereka kalah bersaing dengan Juventus. Puncaknya, ketika Napoli mengemas poin tertinggi dalam sejarah mereka dengan 91 poin di musim 2017-2018, tetapi tetap duduk di peringkat kedua.
“Dengan gelar scudetto, Luciano Spalletti (pelatih Napoli) akan menjadi raja di Napoli. Menenangkan trofi di Napoli adalah sesuatu yang istimewa dan saya senang Luciano akan mengalami itu,” kata Sarri yang lahir di Naples. (AFP)