Inter Milan jatuh ke lembah terdalam Serie A. Kekalahan 0-1 dari AC Monza pekan ini membuat Inter menelan rekor terburuk di Serie A dan tercecer dari persaingan empat besar klasemen.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
MILAN, MINGGU — Inter Milan jatuh ke lembah terdalamnya di Serie A Liga Italia. Kekalahan 0-1 dari tim tamu AC Monza pada pekan ke-30, Minggu (16/4/2023), membuat Inter menelan rekor terburuk mereka di Serie A, yakni tiga kekalahan laga kandang secara beruntun dan tanpa mencetak gol. Grafik buruk itu kian menegaskan wajah suram Inter di Serie A yang berbeda jauh dengan performa ”Sang Ular Besar” di Liga Champions dan Piala Italia.
”Kami memiliki babak pertama yang bagus yang pantas untuk mendapatkan hasil lebih baik, tetapi semakin lama tanpa gol menyebabkan kami tegang dan kehilangan bentuk permainan. Itu fotokopi laga melawan Fiorentina (laga kandang pada pekan ke-28) dan Salernitana (laga tandang pada pekan ke-29). Tetapi, tidak benar kalau kami tidak peduli dengan Serie A dan hanya ingin meningkatkan permainan di ajang turnamen,” ujar Pelatih Inter Simone Inzaghi kepada Sky Sport, dilansir Football-Italia, sehabis laga tersebut.
Dalam laga di Stadion San Siro itu, Inter yang mendominasi permainan dengan 25 tembakan dan enam tendangan tepat sasaran ke gawang, serta penguasaan bola 57 persen, justru tidak mampu membuahkan satu pun gol. Sebaliknya, Monza yang cuma membuat tujuh tembakan dan dua tendangan tepat sasaran ke gawang malah bisa membukukan satu gol, yakni lewat bek Luca Caldirola di menit ke-78.
Itu menjadi kekalahan ketiga Inter dalam tiga laga kandang terakhir. Sebelumnya, ”I Nerazzurri” alias ”Si Hitam-Biru” kalah 0-1 dari Fiorentina dan 0-1 dari Juventus pada pekan ke-27. Secara keseluruhan, itu kekalahan ke-11 Inter di musim ini yang bertolak belakang dengan grafik mereka musim lalu, yaitu hanya empat kali kalah dari 38 laga.
Akibatnya, Inter kian tercecer dari persaingan empat besar musim ini untuk meraih tiket Liga Champions musim depan. Kini, ”La Beneamata” atau ”Si Ular Besar” tertahan di urutan kelima dengan 51 poin dari 30 laga. Mereka tertinggal dua poin dari AC Milan di peringkat keempat yang tertahan 1-1 oleh tuan rumah Bologna pada pekan ke-30, Sabtu (15/4/2023), dan 10 poin dari Lazio di peringkat kedua yang menang 3-0 atas tuan rumah Spezia, Sabtu.
Banyak hal yang tidak berjalan sesuai keinginan kami di Serie A. Mungkin tim merasakan tekanan lebih besar karena sangat membutuhkan poin di Serie A. Itu membuat kami frustrasi sehingga kami kehilangan ketajaman dan tidak menggerakkan bola dengan bersih.
Inter berpotensi tertinggal lebih jauh dari AS Roma di urutan ketiga dengan 53 poin dari 29 laga. AS Roma baru menjalani laga ke-30 menghadapi tim tamu Udinese, Senin (17/4/2023). ”Banyak hal yang tidak berjalan sesuai keinginan kami di Serie A. Mungkin tim merasakan tekanan lebih besar karena sangat membutuhkan poin di Serie A. Itu membuat kami frustrasi sehingga kami kehilangan ketajaman dan tidak menggerakkan bola dengan bersih,” ujar Inzaghi.
Kendati demikian, Inzaghi memastikan Inter tidak akan berhenti berjuang untuk menghuni empat besar hingga akhir musim. Apalagi, Serie A masih menyisakan delapan laga. ”Kami cuma terpaut dua poin dari AC Milan dan masih banyak pertandingan tersisa. Jadi, kami masih punya banyak waktu untuk memangkas ketertinggalan. Kami tetap berusaha untuk mencapai tujuan kami,” kata pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Adapun performa Inter di Serie A berbanding terbalik dengan dua ajang turnamen yang mereka jalani. Secara meyakinkan, Inter mampu menang 2-0 atas tuan rumah Benfica dalam laga pertama perempat final Liga Champions, Rabu (12/4/2023), sehingga satu kaki mereka berada di semifinal.
Di Piala Italia, I Nerazzurri menahan imbang 1-1 tuan rumah Juventus dalam laga pertama semifinal, Rabu (5/4/2023). Mereka pun berpeluang kembali lolos ke final Piala Italia dan mempertahankan gelar yang direbut musim lalu. ”Pelatih harus membuat rencana dan selalu siap untuk segala hal,” ujar Inzaghi.
Di tengah rentetan hasil negatif di Serie A, Direktur Inter Beppe Marotta memastikan pihaknya akan terus mendukung Inzaghi. ”Dia telah memenuhi tugasnya dengan cara terbaik. Jelas, pelatih terpapar kritik, tetapi terbiasa sebagai profesional. Jadi, mereka mesti memahami dari mana datangnya kritik tersebut,” kata Marotta kepada Sky Sport.
Sementara itu, kemenangan itu membuat Monza naik dari utuan ke-13 menjadi ke-12 dengan 38 poin dari 30 laga. Raihan tiga poin atas Inter dan berada di papan tengah klasemen menjadi capaian luar biasa untuk klub yang baru promosi ke Serie A tersebut. Mereka pun berpotensi untuk bertahan di kompetisi kasta tertinggi Italia tersebut.
”Perasaan yang luar biasa untuk datang ke sini (San Siro) dan bermain melawan Inter yang dalam kondisi baik, yang sangat termotivasi seusai menang di Liga Champions. Tetapi, kami bermain dengan fokus yang sangat baik dan memanfaatkan setiap peluang dengan baik. Saya bangga dengan para pemain, mereka telah mengukir sejarah di sini,” ucap Pelatih Monza Raffaele Palladino.