Inter Milan tinggal selangkah lagi menjejak perempat final Liga Champions Eropa. Namun, syarat minimal lolos, yaitu menahan imbang tuan rumah Porto, tidaklah mudah bagi ”I Nerazzurri” yang punya rekor tandang buruk.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
PORTO, SENIN — Untuk memastikan tiket ke perempat final Liga Champions Eropa, Inter Milan hanya membutuhkan hasil imbang dengan Porto pada laga di Stadion Do Dragao, Porto, Rabu (15/3/2023) pukul 03.00 WIB. Akan tetapi, ”I Nerazzurri” punya rekam jejak yang kurang bagus dalam menjalani laga tandang. Sebaliknya, Porto punya rekor kandang yang luar biasa setelah hanya menelan tiga kekalahan pada musim ini.
Luka Inter akibat kekalahan di laga tandang melawan tim papan bawah Spezia dalam lanjutan Liga Italia pada Sabtu (11/3) lalu masih membekas. Laga itu merupakan kekalahan kedelapan Inter di Liga Italia musim ini. Kehilangan tiga poin di markas Spezia berakibat fatal bagi Inter karena mereka kini tertinggal 18 poin dari Napoli yang menjadi pemuncak klasemen liga.
Butuh lebih dari sekadar keajaiban untuk melampaui perolehan poin Napoli hingga akhir musim. Adapun Liga Italia saat ini tinggal menyisakan 12 pertandingan. Dengan demikian, salah satu harapan Inter untuk meraih trofi musim ini adalah dengan fokus untuk memenangi Liga Champions Eropa. Selain itu, Inter juga masih berpeluang merengkuh Piala Italia.
Tugas Inter seolah terlihat lebih ringan berkat kemenangan 1-0 atas Porto pada pertemuan pertama di Stadion Giuseppe Meazza, Milan. Gol semata wayang Romelu Lukaku di pengujung babak kedua laga saat itu memastikan kemenangan penting Inter. Inter terakhir kali menjejakkan kaki di babak perempat final Liga Champions adalah pada musim 2010-2011 atau 12 tahun yang lalu.
”Ini belum berakhir. Pertandingan yang sangat sulit menanti kami di Portugal dan kami akan melakukan segalanya untuk menang di sana juga,” ucap gelandang Inter, Hakan Calhanoglu, dikutip dari La Gazzetta Dello Sport, Senin (13/3/2023).
Tidak berlebihan bila Calhanoglu mengatakan laga tandang melawan Porto adalah tugas yang berat. Kendati bukan tim yang berasal dari lima liga top Eropa, Porto adalah lawan yang ditakuti ketika bermain di hadapan pendukungnya sendiri.
Sejak dulu, Porto terkenal sulit ditaklukkan di Stadion Do Dragao. Musim ini pun mereka hanya menelan tiga kekalahan di kandang sendiri, yaitu dua kali kalah di Liga Portugal saat menjamu Benfica dan Gil Vicente. Satu kekalahan kandang lainnya diderita Porto ketika melawan Club Brugge di Liga Champions.
Kekalahan dari Spezia secara langsung semakin menambah tekanan bagi Simone Inzaghi. Ia mendapat hinaan dan cemoohan dari para pendukung Inter yang hadir langsung menyaksikan laga di markas Spezia.
Berkebalikan dengan tren Porto itu, Inter belakangan ini adalah tim yang selalu kesulitan meraih kemenangan ketika menjalani laga tandang. Di Liga Italia, tim besutan pelatih Simone Inzaghi itu sudah menelan enam kekalahan tandang. Terbaru, Inter takluk 1-2 dari tim papan bawah, Spezia, di markas lawan.
Kondisi ini tidak menguntungkan Inter kendati mereka minimal hanya perlu meraih hasil imbang untuk melaju ke perempat final, apalagi Porto berniat membalas kekalahan 0-1 di pertemuan pertama. ”Kami perlu menunjukkan kepribadian kami dan akan melakukan hal yang sama di pertandingan kedua,” kata Diogo Costa, penjaga gawang Porto.
Costa tercatat melakukan tiga penyelamatan penting yang membuat duet penyerang Inter, Lautaro Martinez dan Edin Dzeko, frustrasi. Akan tetapi, Inter beruntung memiliki sosok penyerang tajam, seperti Romelu Lukaku yang mampu berada pada posisi serta momen yang tepat untuk mencetak gol kemenangan.
Banyak kebobolan
Dalam tujuh pertandingan di Liga Champions musim ini, Inter telah kebobolan lima gol saat menjalani laga tandang. Tiga gol mereka derita saat bertandang ke markas Barcelona dan dua gol lagi tercipta ketika melawat ke kandang Bayern Muenchen di penyisihan grup. Meski demikian, Inzaghi menolak saat dikatakan bahwa timnya kerap kerepotan bermain tandang di Liga Champions.
”Kami memiliki beberapa hasil yang bagus (pada laga tandang), seperti di Barcelona (imbang 3-3), dan kami tahu bahwa kami harus menampilkan performa yang hebat jika ingin mencapai perempat final,” kata Inzaghi.
Kekalahan dari Spezia secara langsung semakin menambah tekanan bagi Inzaghi. Ia mendapat hinaan dan cemoohan dari para pendukung Inter yang hadir langsung menyaksikan laga di markas Spezia. Saking beratnya tekanan akibat kekalahan memalukan itu, Inzaghi sampai mengaku tidak bisa tidur setelahnya.
Untuk itu, kemenangan atas Porto dan melaju ke perempat final Luga Champions sangatlah berarti sangat krusial bagi Inzaghi dan timnya. Di laga melawan Porto nanti, Inter pantang kalah. (AFP)