Keran gol Barcelona seketika kering seusai dipermalukan Real Madrid. Setelah itu, Barca seperti lupa bagaimana cara mencetak gol. Laga melawan Getafe menjadi ujian lain bagi Barca untuk menemukan kembali ketajamannya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
GETAFE, SABTU — Barcelona punya misi lain yang tidak kalah penting selain memetik kemenangan dan berusaha memperlebar jarak dari Real Madrid di peringkat kedua Liga Spanyol. Misi mendesak itu mereka bawa saat menghadapi Getafe pada laga di Stadion Alfonso Perez, Getafe, Minggu (16/4/2023) pukul 21.15 WIB.
Sebelum menuntaskan target terbesar, yaitu mengunci gelar juara Liga Spanyol musim ini, Barcelona harus lebih dulu mengatasi masalah terbaru, yaitu kebuntuan dalam mencetak gol. Mereka seperti lupa bagaimana caranya mencetak gol.
Masalah Barca itu berawal dari kekalahan tragis menghadapi rival abadinya, Real Madrid, di pertemuan kedua semifinal Piala Raja Spanyol. Saat itu, Barca takluk 0-4 di kandangnya, Stadion Camp Nou. Setelah kekalahan itu, Barca kembali tak bertaji menghadapi Girona pada laga Liga Spanyol, Selasa (11/4/2023), di Camp Nou. Laga itu imbang, 0-0. Alhasil, selain gagal menang, dua laga terakhir dilalui Barca tanpa bisa mencetak satu pun gol.
Padahal, ironisnya, Barca merupakan tim kedua yang paling produktif di Liga Spanyol musim ini. Mereka mengemas 53 gol dari 28 laga. Jumlah gol itu hanya kalah dari Real yang mengemas 59 gol dari 28 laga. ”Getafe adalah lawan yang sangat agresif dan mereka telah memenangkan sejumlah poin di markasnya. Ini akan jadi pertandingan yang rumit. Pertandingan nanti rasanya akan sangat ketat,” kata Pelatih Barcelona Xavi Hernandez.
Barca memang harus mewaspadai Getafe kendati tim asuhan Pelatih Quique Sanchez Flores itu sedang berjuang untuk menjauhi zona degradasi. Getafe kini tertahan di peringkat ke-15 klasemen sementara, hanya berjarak tiga poin dari Valencia dan Espanyol yang berada di zona degradasi.
Selain itu, persoalan keringnya keran gol Barca di dua laga terakhir menjadi pertanda awal bahwa ambisi Xavi membawa ”Blaugrana” meraih trofi juara Liga Spanyol pertamanya sejak 2019 sangat dipenuhi tantangan demi tantangan. Misi mengatasi paceklik gol itu sejatinya bukan masalah besar karena Barca punya striker Robert Lewandowski yang sangat tajam di kotak penalti lawan.
Meskipun demikian, Barca kini ditinggal dua pemain kuncinya, yaitu Ousmane Dembele dan Pedri. Kedua pemain itu bak nyawa bagi permainan menyerang Barca.
Absennya Pedri dan Dembele membuat Lewandowski cenderung terkurung oleh penjagaan ketat lawan. Dalam beberapa kesempatan, ia sampai harus mundur jauh ke belakang untuk menjemput bola.
Absennya Dembele dan Pedri akibat cedera mengganggu keseimbangan tim. Posisi Dembele di sayap kanan bisa digantikan Raphinha. Namun, Raphinha tidak lebih tajam dari Dembele. Raphinha belum mampu menyamai Dembele yang piawai menarik lawan dan melepas asis akurat.
Dembele, pada awalnya, diperkirakan hanya absen selama sekitar enam pekan. Namun, waktu pemulihannya dari cedera hamstring lebih lambat dari yang diperkirakan. Dembele terakhir kali bermain pada Januari 2023. Harian Spanyol, Diario AS, melaporkan, para pemain Barca, terutama Lewandowski, merindukan Dembele. Hal itu dikonfirmasi oleh Xavi.
”Tidak dapat dimungkiri kami memang merindukan Dembele dan Pedri. Jadi, wajar bila Lewandowski juga merasakannya,” kata Xavi yang merupakan mantan pemain top Barca.
Dirindukan Lewandowski
Selama ini, Lewandowski banyak terbantu dengan kehadiran Dembele dan Pedri, dua pemain yang leluasa bergerak untuk menarik pemain lawan. Pergerakan Dembele dan Pedri sangatlah dinamis saat membangun serangan. Maka, mereka bisa membuka ruang bagi rekan-rekan setimnya, khususnya Lewandowski. Tak pelak, mantan striker Bayern Muenchen itu sangat produktif saat Pedri dan Dembele bermain.
Lewandowski tercatat sebagai pemain tersubur Barca saat ini dan memimpin daftar pencetak gol terbanyak Liga Spanyol dengan torehan 17 gol. Absennya Pedri dan Dembele membuat Lewandowski cenderung terkurung oleh penjagaan ketat lawan. Dalam beberapa kesempatan, ia sampai harus mundur jauh ke belakang untuk menjemput bola.
Selain Dembele dan Pedri, Barca juga kehilangan gelandang Frenkie de Jong dan bek tengah Andreas Christensen. Xavi memperkirakan mayoritas dari pemain yang cedera itu sudah bisa kembali bermain mulai pekan depan. ”Mereka bisa saja tampil sekarang. Namun, kami lebih memilih mengistirahatkan mereka hingga betul-betul pulih,” ujar Xavi.
Di kubu sebaliknya, Sanchez Flores berkata, pasukannya sudah siap tempur untuk meladeni Barca. Seperti halnya Barca, Getafe juga sedang kesulitan keluar dari tren buruk. Mereka gagal tampil konsisten dengan hanya meraih dua kemenangan, dua hasil imbang, dan satu kekalahan, di lima laga sebelumnya. ”Kami menanti laga besok dengan penuh hasrat dan ambisi,” kata Flores.
Kemenangan menjadi harga mati bagi Barca, pemuncak klasemen, untuk menjauh dari kejaran Real. Perbedaan poin kedua tim itu kini 13 poin. Jika mampu mengalahkan Getafe, Barca akan semakin dekat dengan gelar juara. Liga Spanyol kini hanya menyisakan sepuluh pekan laga. (AFP)