Ajang lari LPS Monas Half Marathon pada 2 Juli mendatang diharapkan bisa memicu semangat masyarakat seusai pandemi. Ajang yang ditargetkan diikuti 5.000 pelari itu sekaligus menjadi promosi pariwisata Jakarta.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Untuk menggelorakan spirit masyarakat pada olahraga lari, Lembaga Penjamin Simpan atau LPS bersama Harian Kompas akan menggelar LPS Monas Half Marathon bertajuk ”Restart for Change” pada 2 Juli mendatang. Ajang yang diharapkan menjadi pemicu semangat seusai pandemi Covid-19 itu ditargetkan diikuti 5.000 pelari.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berkata, pihaknya mendukung penuh terlaksananya ajang lari separuh maraton itu. Ia juga akan menjamin keamanan pelari dengan melakukan pengaturan lalu lintas. Lomba lari itu akan dimulai di Monumen Nasional (Monas) dan berakhir di Race Village di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sejumlah tempat bersejarah masuk ke dalam jalur lintasan lari itu.
”Pemda DKI Jakarta sangat senang akan adanya LPS Monas Half Marathon ini. Secara tidak langsung, acara ini juga memberikan promosi untuk Jakarta. Mari kembali bersemangat menyambut hari setelah pandemi. Kembali hidup dan beraktivitas normal lagi, termasuk dengan berolahraga,” kata Heru, Kamis (13/4/2023), di Jakarta.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menambahkan, LPS Monas Half Marathon bukanlah semata-mata lomba lari, melainkan juga ajang untuk berinteraksi dengan masyarakat serta menggeliatkan ekonomi lokal.
Akan ada beberapa aktivitas menarik di Race Village yang merupakan titik akhir ajang lari jarak jauh itu. Tidak hanya sebagai tempat beristirahat, Race Villa juga akan menyajikan beragam makanan dan minuman dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan panggung hiburan.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pihaknya ingin warga Jakarta memiliki hidup yang seimbang dan menjadi nasabah yang sehat melalui kegiatan lari berstandar internasional, seperti halnya LPS Monas Half Marathon. Hal itu sejalan nilai-nilai yang diusung LPS, yaitu stability dan safety.
Yudhi pun berharap kegiatan lomba lari tersebut bisa berjalan dengan baik dan sesuai rencana awal. Jika berjalan lancar, ia menambahkan, tidak tertutup kemungkinan acara tersebut bisa diadakan rutin setiap tahun. Kapasitas pelari pun bisa ditingkatkan.
Banyak manfaat yang saya dapat dari berlari, di antaranya bisa tidur lebih nyenyak dan badan jadi lebih bugar. Olahraga ini juga sangat cocok bagi saya karena praktis dan tidak membutuhkan modal yang besar.
Tidak hanya sebagai ajang lari, LPS Monas Half Marathon juga memiliki serangkaian acara pendukung, seperti Run The City 5K. Acara tersebut akan diselenggarakan pada 1 Juli 2023, yakni satu hari menjelang pelaksanaan LPS Monas Half Marathon. Run The City 5K merupakan agenda pemanasan dengan merangkul warga Jakarta untuk turut ikut serta dalam "fun run" sepanjang 5 km di pusat kota Jakarta.
Manfaat olahraga lari
Terdapat 29 komunitas lari yang akan mengikuti ajang itu, salah satunya Running Rage. ”Banyak manfaat yang saya dapat dari berlari, di antaranya bisa tidur lebih nyenyak dan badan jadi lebih bugar. Olahraga ini juga sangat cocok bagi saya karena praktis dan tidak membutuhkan modal yang besar,” ujar Maudy, anggota Running Rage yang akan mengikuti LPS Monas HM.
Seperti halnya Maudy, Agung dari komunitas lari RIOT Indonesia juga rutin mengikuti berbagai perlombaan lari jarak jauh. Tidak hanya mengikuti half marathon, Agung juga kerap mengikuti maraton penuh (berjarak 42 kilometer). Adapun lari jarak jauh yang terakhir ia ikuti adalah Chicago Marathon 2022.
"Kalau kegiatan lari tingkat internasional tidak semua orang di komunitas ikut. Namun, setiap ada kegiatan lari tingkat nasional, komunitas kami selalu ikut. Beberapa ajang nasional yang kami ikuti seperti Borobudur maraton, Jakarta maraton, dan Bali maraton," ujar Agung.
Agung mengatakan, 80 persen dari pengikut komunitasnya ialah anak muda. Ia pun senang dengan fakta tersebut. Menurut dia, banyak generasi muda yang mulai peduli dengan kesehatannya, apalagi lari memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Tiko, wakil komunitas lari Ciputat Runners, juga sependapat dengan Agung. Meskipun usianya sudah 50-an tahun, Tiko masih antusias untuk mengikuti lari maraton. Bahkan, Tiko pernah mengikuti lari ultramaraton dari Parapat ke Medan, Sumatera Utara, dengan jarak 160 km.