Mudah dan Murah, Lari Tetap Jadi Olahraga Primadona Masyarakat
Olahraga lari masih menjadi yang paling diminati karena akses perlengkapan yang murah dan bisa diikuti banyak lapisan masyarakat.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)
Warga melakukan joging dengan menggunakan masker di Kawasan Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (17/1/2021). Olahraga lari masih menjadi yang paling diminati karena akses perlengkapan yang murah dan bisa diikuti banyak lapisan masyarakat.
JAKARTA, KOMPAS — Aktivitas lari diyakini menjadi masih primadona masyarakat dalam melakukan olahraga luar ruangan. Mudah dan murahnya akses perlengkapan lari membuat olahraga ini bisa dilakukan berbagai lapisan masyarakat.
Salah satu perusahaan retail penyedia perlengkapan olahraga yang mengakui adanya kenaikan daya beli perlengkapan olahraga lari adalah PT Mitra Adiperkasa (MAP). Brand Marketing General Manager MAP Nino Priambodo mengatakan, perlengkapan olahraga luar ruang, seperti lari masih menjadi favorit masyarakat.
”(Olahraga lari) digemari berbagai kalangan kerena perlengkapan yang diperlukan lebih sederhana dibandingkan jenis olahraga lain,” kata Nino, Selasa (22/11/2022).
Olahraga lari digandrungi masyarakat karena mampu menyentuh berbagai lapisan, mulai dari kelas atas hingga lapisan kelas bawah. MAP sendiri punya berbagai gerai toko yang menyediakan perlengkapan olahraga yang menjual produk dengan menyesuaikan kelas ekonomi masyarakat.
Meski tidak menyebut angka secara mendetail, Nino mengungkapkan, sepatu lari menjadi produk paling laris di berbagai gerai mereka. Dia meyakini, pertimbangan lain masyarakat karena model sepatu dan pakaian lari semakin menyesuaikan dengan tren sehingga bisa digunakan untuk jenis olahraga jenis lain.
Nino memprediksi, tren olahraga lari masih akan menjadi pilihan utama aktivitas masyarakat. Indikatornya, menurut dia, mulai kembalinya kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (CFD). Kegiatan yang dilakukan setiap hari Minggu di berbagai kota Indonesia ini biasa diikuti masyarakat, mulai dari kelas atas hingga kelas bawah.
Warga mengisi hari Minggu (28/3/2021) pagi dengan berolahraga joging dan bersepeda di Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin, Jakarta.
”Apalagi, dengan mulai longgarnya berbagai pembatasan kegiatan bermasyarakat, ajang lomba lari juga mulai diikuti lagi masyarakat. Tahun 2023, kegiatannya kemungkinan akan makin banyak lagi,” ujar Nino.
Peningkatan penjualan pada perlengkapan olahraga lari membuat beberapa gerai mereka hadir dengan tema ”lari”. Salah satunya di gerai mereka yang ada di Mal Kota Kasablanka. Leader Marketing Planet Sport Kota Kasablanka Phlips Christoper mengatakan, saat ini konsep gerai mengusung tema ”lari” karena permintaan yang tinggi pada jenis olahraga tersebut.
Menurut Philips, olahraga lari masih akan terus diminati masyarakat, apalagi mereka yang bekerja sebagai pekerja kantoran. Hal ini karena kegiatannya bisa dilakukan bersama-sama, baik itu keluarga, teman sekolah/kuliah, maupun rekan kerja. Apalagi, kegiatannya tidak terbatas pada waktu, bisa dilakukan kapan pun.
”Melihat tingginya daya beli masyarakat, konsep gerai dengan tema lari ini kemungkinan masih bakal bertahan hingga tahun depan,” kata Philips.
Akademisi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Djoko Pekik Irianto, mengatakan, meskipun sering dianggap olahraga sederhana, lari sebenarnya memiliki berbagai variasi. ”Variasi lari sebenarnya beragam, mulai dari joging di taman-taman kota, lari lintas alam, hingga lari cross country (lari lintas alam),” kata Djoko.
Dia juga meyakini olahraga akan semakin mendapat tempat di hati masyarakat karena juga menjadi perhatian pemerintah. Dalam Desain Besar Olahraga Nasional yang diterbitkan dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 juga mencakup olahraga rekreasi, termasuk lari. Hal ini menjadi upaya pemerintah membudayakan olahraga masyarakat dalam menciptakan perilaku hidup sehat.
Menurut Djoko, lari dianggap sebagai olahraga dasar yang bisa menggaet berbagai lapisan masyarakat. Ajang olahraga lari kini semakin masif digelar pemerintah. Djoko mencontohkan ajang lari Borobudur Marathon 2022 yang diikuti berbagai lapisan masyarakat. Peserta yang terdiri dari remaja hingga orang tua lanjut usia menunjukkan peserta bukan saja mengejar prestasi, melainkan juga ingin sekaligus berekreasi.